Toyota Butuh Perjanjian Dagang Baru Guna Dongkrak Volume Ekspor
14 Mei 2025, 20:36 WIB
Toyota mengaku tengah menyusun beragam strategi guna menghadapi kenaikan PPN 12 persen di awal tahun depan
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kenaikan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) jadi 12 persen mulai membuat resah sebagian pihak. Seperti yang sedang dirasakan oleh PT TAM (Toyota Astra Motor).
Mereka menilai kalau kebijakan yang bakal berlaku pada 1 Januari 2025 tersebut akan memberikan efek cukup besar bagi penjualan mobil.
“Tidak bisa dipungkiri memang kenaikan PPN ini akan berdampak meningkatkan banderol pada harga jual mobil bagi konsumen,” ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing TAM (Toyota Astra Motor) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Anton mengatakan bahwa mereka yakin ketentuan kenaikan PPN 12 persen diambil melalui pertimbangan banyak hal.
Kemudian bertujuan untuk membangun negara. Akan tetapi ada sejumlah hal yang harus diperhatikan oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
“Kami juga berharap adanya support atau dukungan dari pemerintah agar pasar otomotif tetap bergairah. Terutama terhadap produk-produk dalam negeri,” lanjut Anton.
Memang tidak bisa dipungkiri, penjualan mobil di Tanah Air menemui beragam bantu sandungan sepanjang 2024.
Seperti diselenggarakan Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024, pengetatan kredit sampai banyaknya libur. Membuat pasar kendaraan roda empat loyo.
Sehingga Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor) terpaksa merevisi penjualan mobil tahun ini, dari semula satu juta unit menjadi hanya 850 ribu unit saja.
Otomatis dengan adanya kenaikan tarif PPN 12 persen di awal 2025, dinilai jadi sebuah tantangan bagi industri otomotif.
“Dari sisi Toyota juga kita sedang berdiskusi strategi dengan diler maupun Value Chain untuk tetap menyediakan paket-paket solusi mobilitas yang kompetitif buat beragam kebutuhan,” tegas Anton.
Dengan begitu diharapkan pasar kendaraan roda empat di Tanah Air bakal kembali bergairah di tahun depan. Mengingat Gaikindo telah memasang target penjualan mobil di angka satu juta unit pada 2025.
Sebelumnya memang kenaikan PPN 12 persen diprediksi bakal membawa sejumlah dampak bagi penjualan mobil baru di Tanah Air.
“Ya pasti kenaikan harga, tetapi kalau mengenai Market mungkin masalahnya mesti di Gaikindo. Namun paling tidak (imbas PPN) menambah Pricing,” ujar Than Chian Hok, Chief Marketing and Sales Officer ACC (Astra Credit Companies).
Pria yang sering disapa Ahok tersebut tidak menampik bila kebijakan anyar milik pemerintah turut mempengaruhi daya beli masyarakat.
Sebab secara otomatis kenaikan PPN jadi 12 persen bakal membebani konsumen, sebab ditanggung langsung oleh pembeli.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Mei 2025, 20:36 WIB
14 Mei 2025, 14:00 WIB
14 Mei 2025, 13:00 WIB
14 Mei 2025, 10:00 WIB
14 Mei 2025, 09:00 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 22:00 WIB
Para konsumen yang memesan Aion V wajib bersabar, sebab pengiriman mobil listrik ini mengalami keterlambatan
14 Mei 2025, 21:03 WIB
Jaringan Mobil Car Care terus bertambah untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk Mobil Lubricants
14 Mei 2025, 20:36 WIB
Kejar target ekspor 3 juta unit di 2025, Toyota ungkap perjanjian dagang bisa jadi solusi yang menguntungkan
14 Mei 2025, 19:14 WIB
Bos Ducati mengaku bakal membantu Francesco Bagnaia untuk bangkit dan menemukan performa terbaik di MotoGP
14 Mei 2025, 18:47 WIB
Merek mobil listrik Nio tertarik investasi di Indonesia, Dubes RI untuk Cina tawarkan Astra ambil peluang
14 Mei 2025, 16:00 WIB
Pindad menjalin kerja sama dengan KG Mobility Corporation untuk memproduksi mobil maupun bus listrik nasional
14 Mei 2025, 15:00 WIB
Korlantas Polri baru saja membentuk tim khusus untuk menindak para pelanggar truk ODOL yang sering terjadi
14 Mei 2025, 14:00 WIB
Versi baru Toyota bZ4X bakal menggunakan nama baru, bakal meluncur lebih dulu untuk pasar Amerika Utara