Hyundai Bukukan 3.017 SPK di GIIAS 2025, Turun dari Tahun Lalu
13 Agustus 2025, 22:00 WIB
Target penjualan Hyundai naik 30 persen dengan mulai dikembangkannya mobil hybrid sebagai line up di masa depan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Target penjualan Hyundai Motor di 2030 meningkat menjadi 5,55 juta unit di 2030 atau tumbuh 30 persen dari 2023. Penambahan tersebut disebabkan mereka akan menambah jajaran produk hybridnya untuk mengatasi perlambatan permintaan mobil listrik global.
Perusahaan asal Korea Selatan tersebut juga mengatakan bakal membeli kembali saham mereka senilai US$ 3 miliar sepanjang 2025 hingga 2027. Perusahaan bakal membayar deviden kepada pemilik saham lebih besar dari seharusnya.
Sebagai salah satu perusahaan otomotif tersebsar di dunia, pabrikan tersebut sebenarnya masih mempertahankan target penjualan mobil listriknya yaitu 2 juta unit pada 2030. Namun untuk hybrid jumlah unitnya akan naik 40 persen menjadi 1,33 juta di 2028.
“Baru-baru ini kecepatan pertumbuhan mobil listrik melambat. Sementara permintaan mobil hybrid terus meningkat dan menjadi pilihan alternatif bagi pelanggan,” ungkap Jaehoon Chang, President and CEO Hyundai Motor.
Tak hanya itu, jumlah model yang ditawarkan juga bakal ditingkatkan menjadi 14 karena diperkirakan terjadi lonjakan permintaan khususnya di kawasan Amerika Utara. Sayangnya mereka tidak menyampaikan jadwal peluncuran dari masing-masing model.
Meski mengambil keputusan untuk mulai mengembangkan kendaraan hybrid, tetapi Hyundai akan mengambil jalur yang berbeda dibandingkan Toyota dan pabrikan Jepang lain. Pasalnya mereka dikabarkan masuk ke segmen Extended Range Electric Vehicle (EREV).
Segmen ini sudah cukup populer di China tetapi belum mendapat perhatian dari masyarakat secara global. Mobil menggunakan baterai yang lebih kapasitasnya lebih besar ketimbang Plug-In Hybrid dan hanya menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya.
Sementara mesin bensinnya hanya berfungsi untuk mengisi ulang daya baterai bila sudah hampir habis.
Hyundai berencana memproduksi mobilnya di Amerika dan China pada akhir 2026. Jarak tempuh yang bisa dicapai pun dikabarkan bisa mencapai 900 km saat terisi penuh.
Perusahaan juga mengumumkan akan menawarkan platform dan teknologi kendaraan otonomnya kepada perusahaan yang ingin memproduksi kendaraan tersebut.
“Kami bakal terus mengejar strategi dengan berorientasi pada laba agar meningkatkan keuntungan jangka menengah hingga panjang sebesar 10 persen atau lebih,” tegas Seung Jo Lee, CFO Hyundai.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Agustus 2025, 22:00 WIB
13 Agustus 2025, 15:00 WIB
13 Agustus 2025, 08:00 WIB
12 Agustus 2025, 17:00 WIB
11 Agustus 2025, 16:00 WIB
Terkini
13 Agustus 2025, 22:00 WIB
Angka pemesanan Hyundai di GIIAS 2025 tembus 3.017 unit, turun sekitar 16,3 persen dari capaian GIIAS 2024
13 Agustus 2025, 21:00 WIB
Pemerintah berniat memberantas keberadaan truk ODOL di Indonesia karena dinilai merugikan banyak pihak
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
Perang harga yang berlangsung sengit di Indonesia dapat berimbas pada PHK, Suzuki jelaskan alasannya
13 Agustus 2025, 19:00 WIB
Daihatsu Rocky hybrid dipercaya bisa diterima masyarakat Jawa Barat berkat beragam keunggulan yang ada
13 Agustus 2025, 18:01 WIB
Render Mitsubishi Triton menggunakan tampang Destinator
13 Agustus 2025, 17:00 WIB
Sudewo, Bupati Pati yang menggunakan mobil rantis sempat ditumpuki oleh para pendemo di depan kantornya
13 Agustus 2025, 16:00 WIB
Mitsubishi Fuso berhasil mencatatkan hasil positif di Juli 2025 dengan menguasai 60 persen pasar Light Duty Truck
13 Agustus 2025, 15:00 WIB
BYD M9 merupakan MPV hybrid terbaru dari manufaktur asal Tiongkok ini, tempati segmen di bawah Denza D9