Menperin Siapkan Skema Insentif Baru Buat Industri Otomotif RI
14 November 2025, 16:00 WIB
Bos Hyundai Indonesia menanggapi keputusan Pemerintah yang menolak untuk memberikan insentif mobil hybrid
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Keputusan mengejutkan dikeluarkan oleh pemerintah. Mereka tidak akan memberikan bantuan atau subsidi mobil listrik di Tanah Air.
Tentu hal tersebut kembali menuai pro dan kontra. Apalagi sejumlah pihak sudah menunggu kucuran insentif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajarannya.
Sebab subsidi mobil hybrid dianggap bisa menjadi dorongan bagi pasar otomotif. Terlebih penjualan kendaraan di Indonesia tengah tertekan dalam beberapa waktu.
Sehingga dinilai butuh stimulus agar penjualan kendaraan roda empat di Indonesia mampu menembus angka satu juta unit di 2024.
Meski begitu keputusan subsidi mobil hybrid dibatalkan tidak terlalu berdampak bagi Hyundai. Sebab mereka enggan ambil pusing mengenai bantuan satu ini.
“Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) juga sudah menjawab apa yang disampaikan Airlangga Hartarto, jadi No Problem sebetulnya,” ujar Fransiscus Soerjopranoto kini menjabat sebagai Chief Operating Officer HMID (Hyundai Motors Indonesia) di Katadata SAFE 2024.
Lebih jauh dia menjelaskan kalau para pabrikan sudah memiliki strategi masing-masing. Sehingga Hyundai tidak mau ambil pusing.
Kemudian juga dia menilai kalau mobil hybrid tidak terlalu membutuhkan insentif. Sebab penjualannya sudah cukup positif.
“Menurut saya pak Airlangga sudah menjelaskan kalau hybrid secara Performance (penjualan) mencapai dua kali lipat daripada mobil listrik,” tegas Frans.
Memang sebelumnya Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan kalau kendaraan roda empat ramah lingkungan satu ini cukup diminati oleh masyarakat.
Hal itu terjadi meski pemerintah tidak mengucurkan insentif. Sehingga mereka membiarkan kendaraan hybrid tumbuh dengan sendirinya.
“Penjualan mobil hybrid saat ini sudah dua kali dari Battery Electric Vehicle jadi sebenarnya pasar telah berjalan dengan mekanisme sekarang,” kata Airlangga.
Memang jika melihat data milik Gaikindo, penjualan Wholesales (dari pabrik ke diler) mobil hybrid cukup moncer. Bisa menyentuh angka sampai 25.751 unit selama enam bulan awal di 2024.
Jumlah di atas meningkat 49 persen bila dibandingkan periode serupa pada 2023. Sebab tahun lalu hanya mencatatkan 17.305 unit.
Sementara kondisi berbeda dialami oleh kendaraan setrum. Selama enam bulan pertama hanya ada 11.940 unit dikirim dari pabrik ke diler.
Angka tersebut naik sekitar 104.13 persen saja jika dibandingkan tahun lalu. Di Januari sampai Juni 2023 hanya ada 5.849 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 16:00 WIB
13 November 2025, 16:00 WIB
13 November 2025, 13:00 WIB
12 November 2025, 16:00 WIB
11 November 2025, 12:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit
15 November 2025, 11:00 WIB
Bobibos akan diuji oleh dinas dari pemerintah provinsi Jawa Barat untuk memastikan klaim yang sudah dijanjikan
15 November 2025, 09:00 WIB
SUV Mitsubishi Destinator membuktikan kualitasnya berkat fitur-fitur keamanan dan keselamatan di dalamnya