Hyundai Ioniq 9 Diperkenalkan, Jakarta - Yogyakarta Tanpa Charge
21 November 2024, 15:00 WIB
Bos Hyundai Indonesia menanggapi keputusan Pemerintah yang menolak untuk memberikan insentif mobil hybrid
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Keputusan mengejutkan dikeluarkan oleh pemerintah. Mereka tidak akan memberikan bantuan atau subsidi mobil listrik di Tanah Air.
Tentu hal tersebut kembali menuai pro dan kontra. Apalagi sejumlah pihak sudah menunggu kucuran insentif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama jajarannya.
Sebab subsidi mobil hybrid dianggap bisa menjadi dorongan bagi pasar otomotif. Terlebih penjualan kendaraan di Indonesia tengah tertekan dalam beberapa waktu.
Sehingga dinilai butuh stimulus agar penjualan kendaraan roda empat di Indonesia mampu menembus angka satu juta unit di 2024.
Meski begitu keputusan subsidi mobil hybrid dibatalkan tidak terlalu berdampak bagi Hyundai. Sebab mereka enggan ambil pusing mengenai bantuan satu ini.
“Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) juga sudah menjawab apa yang disampaikan Airlangga Hartarto, jadi No Problem sebetulnya,” ujar Fransiscus Soerjopranoto kini menjabat sebagai Chief Operating Officer HMID (Hyundai Motors Indonesia) di Katadata SAFE 2024.
Lebih jauh dia menjelaskan kalau para pabrikan sudah memiliki strategi masing-masing. Sehingga Hyundai tidak mau ambil pusing.
Kemudian juga dia menilai kalau mobil hybrid tidak terlalu membutuhkan insentif. Sebab penjualannya sudah cukup positif.
“Menurut saya pak Airlangga sudah menjelaskan kalau hybrid secara Performance (penjualan) mencapai dua kali lipat daripada mobil listrik,” tegas Frans.
Memang sebelumnya Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan kalau kendaraan roda empat ramah lingkungan satu ini cukup diminati oleh masyarakat.
Hal itu terjadi meski pemerintah tidak mengucurkan insentif. Sehingga mereka membiarkan kendaraan hybrid tumbuh dengan sendirinya.
“Penjualan mobil hybrid saat ini sudah dua kali dari Battery Electric Vehicle jadi sebenarnya pasar telah berjalan dengan mekanisme sekarang,” kata Airlangga.
Memang jika melihat data milik Gaikindo, penjualan Wholesales (dari pabrik ke diler) mobil hybrid cukup moncer. Bisa menyentuh angka sampai 25.751 unit selama enam bulan awal di 2024.
Jumlah di atas meningkat 49 persen bila dibandingkan periode serupa pada 2023. Sebab tahun lalu hanya mencatatkan 17.305 unit.
Sementara kondisi berbeda dialami oleh kendaraan setrum. Selama enam bulan pertama hanya ada 11.940 unit dikirim dari pabrik ke diler.
Angka tersebut naik sekitar 104.13 persen saja jika dibandingkan tahun lalu. Di Januari sampai Juni 2023 hanya ada 5.849 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 15:00 WIB
21 November 2024, 13:22 WIB
20 November 2024, 14:04 WIB
19 November 2024, 18:22 WIB
17 November 2024, 22:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial
21 November 2024, 15:00 WIB
Punya kapasitas baterai lebih besar dari saudaranya Kia EV9, Hyundai Ioniq 9 tawarkan daya jelajah 620 km
21 November 2024, 14:00 WIB
Menjangkau konsumen di kawasan Jakarta Utara, berikut fasilitas yang ditawarkan diler baru Neta di Pluit
21 November 2024, 13:22 WIB
New Hyundai Tucson akhirnya diluncurkan buat pasar Indonesia, mobil tersebut dijual mulai Rp 632 jutaan
21 November 2024, 12:00 WIB
Pemerintah meminta agar perbaikan tol dikebut dan harus selesai sebelum periode libur Natal dan tahun baru