Suzuki Vision e-Sky, Reinkarnasi Karimun Kotak Versi Listrik
09 Oktober 2025, 21:00 WIB
Tambahan insentif dari pemerintah dinilai bisa membuat penjualan mobil baru yang lesu kembali bergairah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif menemui banyak rintangan di tiga bulan awal 2025. Membuat penjualan mobil baru cukup lesu.
Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terdapat 205.160 mobil anyar yang dikirim dari pabrik ke diler atau biasa disebut wholesales.
Jumlah tersebut didapatkan sepanjang Januari hingga Maret 2025. Lalu pencapaian di atas terkoreksi 4,7 persen bila dibandingkan dengan periode serupa pada tahun lalu.
Tahun ini pemerintah telah memberikan insentif untuk mobil listrik maupun hybrid. Sedangkan pasar elektrifikasi dalam negeri baru sebesar lima persen dari penjualan keseluruhan.
Melihat situasi tersebut, pemberian insentif tambahan untuk kendaraan roda empat konvensional dari pemerintah dinilai bisa membuat penjualan mobil baru bangkit.
"Jelas adanya regulasi (insentif) ini sangat membantu untuk mendorong (pasar)," kata Donny Saputra, Deputy Managing Director SIS (Suzuki Indomobil Sales) di Karawang beberapa waktu lalu.
Donny menjelaskan kalau sebenarnya pemerintah sudah memberikan berbagai macam stimulus. Seperti potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil hybrid.
Insentif itu ternyata cukup membantu, namun belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan mobil baru di Tanah Air.
Oleh sebab itu, Donny mengatakan kalau Gaikindo terbuka jika Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri ingin memberi insentif tambahan.
"Bisa didiskusikan kepada kami di Gaikindo atau ada ide-ide baru dari rekan-rekan pemerintah atau regulator, kami terbuka untuk itu," Donny menuturkan.
Di sisi lain, kondisi penjualan mobil baru yang lesu turut terjadi pada industri lain. Tidak hanya dialami oleh para produsen otomotif.
"Kita lihat ekonomi situasinya seperti sekarang ini. Tidak hanya otomotif, tetapi beberapa industri lain mungkin juga agak-agak mirip," Donny menuturkan.
Sebelumnya Menperin (Menteri Perindustrian) memberi perhatian khusus bagi industri kendaraan roda empat di Tanah Air.
"Bagi pemerintah, penurunan harus menjadi catatan penting karena kontribusi otomotif sangat tinggi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin dalam kesempatan terpisah.
Salah satu pembantu Presiden Prabowo Subianto ini pun memberikan sejumlah saran bagi para produsen di dalam negeri.
“Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru, misal bukan arahan (seperti) sacrifice margin atau menurunkan harga jual kendaraan,” sambung Menperin.
Dia pun berharap dengan saran di atas, maka bisa membangkitkan penjualan mobil baru di 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
09 Oktober 2025, 21:00 WIB
09 Oktober 2025, 14:00 WIB
09 Oktober 2025, 12:00 WIB
08 Oktober 2025, 15:00 WIB
07 Oktober 2025, 22:31 WIB
Terkini
09 Oktober 2025, 22:00 WIB
Replika motor balap Bezzecchi dan Martin di MotoGP dijual secara terbatas, hanya 30 unit saja di seluruh dunia
09 Oktober 2025, 21:00 WIB
Suzuki Vision e-Sky mulai diproduksi tahun fiskal 2026, jadi opsi baru kei car bertenaga listrik di Jepang
09 Oktober 2025, 20:00 WIB
Bahlil menargetkan stop impor solar pada semester 2 2026 karena implementasi B50 sudah bisa diterapkan
09 Oktober 2025, 19:35 WIB
Sepanjang Oktober 2025 ada diskon motor matic Honda yang bisa dimanfaatkan oleh para konsumen di Jakarta
09 Oktober 2025, 18:00 WIB
Toyota Group resmi mencapai rekor ekspor mobil sebanyak 3 juta unit ke sekitar 100 negara sejak 1987
09 Oktober 2025, 17:00 WIB
Etanol yang bakal jadi campuran wajib bensin di masa mendatang disebut memiliki beberapa sisi negatif
09 Oktober 2025, 16:00 WIB
Demi mendukung komitmen ramah lingkungan dan berkelanjutan, ada regulasi bahan bakar baru untuk MotoGP 2027
09 Oktober 2025, 15:00 WIB
AHY mengaku ogah untuk menunda lagi penindakan truk ODOL di Tanah Air, ia akan segera menjalankannya di 2027