Wholesales LMPV Juli 2025, BYD M6 Bertahan di 3 Besar
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Tambahan insentif dari pemerintah dinilai bisa membuat penjualan mobil baru yang lesu kembali bergairah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif menemui banyak rintangan di tiga bulan awal 2025. Membuat penjualan mobil baru cukup lesu.
Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terdapat 205.160 mobil anyar yang dikirim dari pabrik ke diler atau biasa disebut wholesales.
Jumlah tersebut didapatkan sepanjang Januari hingga Maret 2025. Lalu pencapaian di atas terkoreksi 4,7 persen bila dibandingkan dengan periode serupa pada tahun lalu.
Tahun ini pemerintah telah memberikan insentif untuk mobil listrik maupun hybrid. Sedangkan pasar elektrifikasi dalam negeri baru sebesar lima persen dari penjualan keseluruhan.
Melihat situasi tersebut, pemberian insentif tambahan untuk kendaraan roda empat konvensional dari pemerintah dinilai bisa membuat penjualan mobil baru bangkit.
"Jelas adanya regulasi (insentif) ini sangat membantu untuk mendorong (pasar)," kata Donny Saputra, Deputy Managing Director SIS (Suzuki Indomobil Sales) di Karawang beberapa waktu lalu.
Donny menjelaskan kalau sebenarnya pemerintah sudah memberikan berbagai macam stimulus. Seperti potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil hybrid.
Insentif itu ternyata cukup membantu, namun belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan mobil baru di Tanah Air.
Oleh sebab itu, Donny mengatakan kalau Gaikindo terbuka jika Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri ingin memberi insentif tambahan.
"Bisa didiskusikan kepada kami di Gaikindo atau ada ide-ide baru dari rekan-rekan pemerintah atau regulator, kami terbuka untuk itu," Donny menuturkan.
Di sisi lain, kondisi penjualan mobil baru yang lesu turut terjadi pada industri lain. Tidak hanya dialami oleh para produsen otomotif.
"Kita lihat ekonomi situasinya seperti sekarang ini. Tidak hanya otomotif, tetapi beberapa industri lain mungkin juga agak-agak mirip," Donny menuturkan.
Sebelumnya Menperin (Menteri Perindustrian) memberi perhatian khusus bagi industri kendaraan roda empat di Tanah Air.
"Bagi pemerintah, penurunan harus menjadi catatan penting karena kontribusi otomotif sangat tinggi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin dalam kesempatan terpisah.
Salah satu pembantu Presiden Prabowo Subianto ini pun memberikan sejumlah saran bagi para produsen di dalam negeri.
“Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru, misal bukan arahan (seperti) sacrifice margin atau menurunkan harga jual kendaraan,” sambung Menperin.
Dia pun berharap dengan saran di atas, maka bisa membangkitkan penjualan mobil baru di 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
14 Agustus 2025, 12:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
Terkini
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
Koridor 9 Transjakarta dikenal sebagai rute yang kerap terhambat karena adanya kecelakaan lalu lintas
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Beberapa merek kendaraan roda empat telah mempublikasikan perolehan SPK selama GIIAS 2025, simak datanya
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza
15 Agustus 2025, 14:00 WIB
Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya
15 Agustus 2025, 13:00 WIB
MotoGP Austria 2025 menjadi panggung bagi Marc Marquez buat meraih kemenangan perdana di Red Bull Ring
15 Agustus 2025, 12:00 WIB
PT Astra Honda Motor alami penurunan penjualan sampai dua persen, yakin angkanya bisa membaik di akhir 2025
15 Agustus 2025, 11:00 WIB
Brasil kembali didapuk menjadi tuan rumah dan masuk ke dalam jadwal MotoGP 2026 guna menggantikan Argentina
15 Agustus 2025, 10:00 WIB
Geely catat 866 SPK selama mengikuti pameran otomotif GIIAS 2025 yang diselenggarakan di akhir Juli 2025