Pemesanan BYD Atto 1 Diprediksi Masih Tinggi di Penghujung Tahun
26 November 2025, 11:00 WIB
Tambahan insentif dari pemerintah dinilai bisa membuat penjualan mobil baru yang lesu kembali bergairah
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Industri otomotif menemui banyak rintangan di tiga bulan awal 2025. Membuat penjualan mobil baru cukup lesu.
Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), terdapat 205.160 mobil anyar yang dikirim dari pabrik ke diler atau biasa disebut wholesales.
Jumlah tersebut didapatkan sepanjang Januari hingga Maret 2025. Lalu pencapaian di atas terkoreksi 4,7 persen bila dibandingkan dengan periode serupa pada tahun lalu.
Tahun ini pemerintah telah memberikan insentif untuk mobil listrik maupun hybrid. Sedangkan pasar elektrifikasi dalam negeri baru sebesar lima persen dari penjualan keseluruhan.
Melihat situasi tersebut, pemberian insentif tambahan untuk kendaraan roda empat konvensional dari pemerintah dinilai bisa membuat penjualan mobil baru bangkit.
"Jelas adanya regulasi (insentif) ini sangat membantu untuk mendorong (pasar)," kata Donny Saputra, Deputy Managing Director SIS (Suzuki Indomobil Sales) di Karawang beberapa waktu lalu.
Donny menjelaskan kalau sebenarnya pemerintah sudah memberikan berbagai macam stimulus. Seperti potongan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil hybrid.
Insentif itu ternyata cukup membantu, namun belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan mobil baru di Tanah Air.
Oleh sebab itu, Donny mengatakan kalau Gaikindo terbuka jika Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri ingin memberi insentif tambahan.
"Bisa didiskusikan kepada kami di Gaikindo atau ada ide-ide baru dari rekan-rekan pemerintah atau regulator, kami terbuka untuk itu," Donny menuturkan.
Di sisi lain, kondisi penjualan mobil baru yang lesu turut terjadi pada industri lain. Tidak hanya dialami oleh para produsen otomotif.
"Kita lihat ekonomi situasinya seperti sekarang ini. Tidak hanya otomotif, tetapi beberapa industri lain mungkin juga agak-agak mirip," Donny menuturkan.
Sebelumnya Menperin (Menteri Perindustrian) memberi perhatian khusus bagi industri kendaraan roda empat di Tanah Air.
"Bagi pemerintah, penurunan harus menjadi catatan penting karena kontribusi otomotif sangat tinggi,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menperin dalam kesempatan terpisah.
Salah satu pembantu Presiden Prabowo Subianto ini pun memberikan sejumlah saran bagi para produsen di dalam negeri.
“Kami berharap ada kebijakan-kebijakan baru, misal bukan arahan (seperti) sacrifice margin atau menurunkan harga jual kendaraan,” sambung Menperin.
Dia pun berharap dengan saran di atas, maka bisa membangkitkan penjualan mobil baru di 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 November 2025, 11:00 WIB
26 November 2025, 09:00 WIB
26 November 2025, 08:00 WIB
25 November 2025, 21:00 WIB
25 November 2025, 19:00 WIB
Terkini
26 November 2025, 16:00 WIB
Puluhan ribu pengguna mobil maupun motor di Jakarta terjaring Operasi Zebra 2025 selama satu pekan ini
26 November 2025, 15:00 WIB
Bridgestone Indonesia menghadirkan edukasi untuk mengenal lebih jauh struktur ban mobil berteknologi terkini
26 November 2025, 14:38 WIB
Changan menyiapkan iPhone 17 sampai Instax Mini 12 untuk pembelian Lumin dan Deepal S07 selama GJAW 2025
26 November 2025, 13:00 WIB
Naik 20 persen dari tahun lalu, Mitsubishi targetkan bisa raih 2.000 SPK berkat kehadiran Destinator
26 November 2025, 12:00 WIB
Merek Cina mulai menghadirkan produk-produk di segmen luxury, Lamborghini akui persaingannya semakin sengit
26 November 2025, 11:00 WIB
BYD Atto 1 jadi primadona baru masyarakat Indonesia, mobil listrik ini sudah terpesan ribuan unit di Tanah Air
26 November 2025, 10:00 WIB
Motor listrik VinFast dijadwalkan masuk pasar Indonesia mulai 2026, namun modelnya masih dirahasiakan
26 November 2025, 09:00 WIB
Suzuki hadirkan sejumlah pilihan model mobil yang fungsional bagi keluarga Indonesia dan bisa diandalkan