Ambisi GAC Aion Masuk Tiga Merek Mobil Listrik Terlaris di RI
07 Agustus 2025, 12:00 WIB
Penjualan mobil listrik dinilai akan bertumbuh secara alami tanpa insentif, jika pangsa pasarnya 10 persen
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penjualan mobil listrik di Indonesia mendapatkan bantuan dari pemerintah, berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10 persen.
Jika dilihat sepanjang 2024, pangsa pasar mobil listrik terhadap total wholesales (penyaluran dari pabrik ke diler) secara nasional adalah 4,95 persen.
Angka tersebut naik drastis dari capaian di 2023 yaitu 17.051 unit menjadi 43.188 unit pada 2024. Insentif mobil listrik disebut memegang peranan penting.
Namun bisa dibilang penjualan mobil listrik belum terlalu tinggi sesuai harapan. Mobil hybrid justru naik pamor, ditambah kehadiran produk Cina yang memboyong Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) sebagai alternatif.
Oleh karena itu, keberadaan insentif mobil listrik masih dinilai penting dan perlu diberlakukan dalam jangka waktu panjang.
Pengamat menilai, ada syarat yang harus dipenuhi supaya Electric Vehicle (EV) terjual optimal, yakni penjualan mobil listrik harus bisa tembus 10 persen dari total keseluruhan pasar.
“Begitu penjualannya 10 persen dari jumlah pasar, dia akan secara alamiah tumbuh dengan atau tanpa insentif pendukung,” kata Yannes Martinus Pasaribu, Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus pengamat otomotif di Tangerang beberapa waktu lalu.
Sebab butuh waktu agar harga mobil listrik bisa stabil dan pilihannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang jadi target konsumen.
Kebijakan pemerintah lain juga dapat mendukung bertumbuhnya penggunaan dan pembelian mobil listrik. Di kota besar seperti Jakarta, contohnya adalah aturan ganjil genap.
Perlu diketahui, mobil listrik termasuk salah satu jenis kendaraan yang terbebas dari aturan ganjil genap dan tetap dapat melintas di berbagai ruas jalan saat regulasi itu diberlakukan.
Masyarakat di kota besar menurutnya juga dapat mulai mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik karena menawarkan berbagai kemudahan.
“Biaya operasional lima tahun, istilahnya kita masih untung,” kata Yannes.
Sebagai perbandingan, mobil hybrid saat ini masih mendominasi penjualan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Pada 2024, pangsa pasarnya berhasil tembus 6,9 persen dengan angka wholesales sebanyak 59.903 unit, naik dari capaian 2023 di 54.179 unit.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 Agustus 2025, 12:00 WIB
07 Agustus 2025, 07:00 WIB
06 Agustus 2025, 22:00 WIB
06 Agustus 2025, 19:00 WIB
06 Agustus 2025, 13:00 WIB
Terkini
07 Agustus 2025, 17:00 WIB
Wuling Cortez Darion EV dan PHEV diklaim terpesan sampai ratusan unit meski dipajang tanpa harga di GIIAS 2025
07 Agustus 2025, 16:00 WIB
Mitsubishi L300 direcall karena adanya potensi kerusakan pada kom Connecting Rod yang sebabkan mesin mati
07 Agustus 2025, 15:00 WIB
Presiden Prabowo minta gelaran MotoGP terus diselenggarakan di Mandalika buat membangkitkan sektor pariwisata
07 Agustus 2025, 14:00 WIB
Deretan mobil listrik Wuling mampu mencuri ribuan pengunjung di GIIAS 2025 buat melakukan pemesanan di sana
07 Agustus 2025, 13:00 WIB
Dunas Perhubungan bakal lakukan beragam rekayasa lalu lintas saat upacara kemerdekaan di Istana Merdeka
07 Agustus 2025, 12:00 WIB
GAC Aion mau perkenalkan satu model baru setiap dua bulan, hadapi persaingan mobil listrik yang ketat di RI
07 Agustus 2025, 11:00 WIB
Car Free Day ditiadakan pada 17 Agustus 2025 untuk memudahkan masyarakat melihat langsung upacara di Istana Merdeka
07 Agustus 2025, 10:00 WIB
GWM Tank 300 Diesel resmi dipasarkan di GIIAS 2025, mobil ini menawarkan berbagai kelebihan kepada konsumen