Prediksi Mobil Baru Suzuki di GJAW 2024, Ada Fronx
19 November 2024, 09:00 WIB
Suzuki memiliki dua terapan teknologi masa depan, yakni platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Terus mengalami perkembangan, seluruh pabrikan otomotif berlomba menghadirkan teknologi yang mampu menekan polusi gas buang pada kendaraan, tak terkecuali Suzuki.
Melakukan penerapan Green Technology, Suzuki memiliki dua terapan teknologi yang menjadi fokus utama, yakni platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle.
Selain lebih terjangkau, kedua teknologi tersebut diklaim mampu melakukan transisi teknologi secara bertahap, sebelum beralih ke fase elektrifikasi secara penuh.
“Suzuki terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan. Menggunakan konsep, Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek dan Rapi, Suzuki ingin menciptakan kendaraaan yang lebih rendah konsumsi bahan bakar,” kata Mahardian Ismadi Brata, Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor.
HEARTECT merupakan platform generasi terbaru yang mengedepankan bobot ringan sehingga kontribusi pada kinerja kendaraan mampu mengalami peningkatan. Tak hanya itu, platform ini juga memiliki sistem keselamatan dan kenyamanan bagi pengendara.
Sasis dan suspensi dirancang lebih ringan agar kendaraan memiliki konsumsi bahan bakar lebih irit. Sasis tersebut juga mampu membuat kendaraan lebih stabil saat menikung dan berhenti dengan jarak lebih pendek.
Untuk pengurangan 100 kilogram bobot, peningkatan efisiensi bahan bakar akan menurun 5-6 persen. Penggunaan platform HEARTECT juga diklaim lebih rigid 10 persen serta lebih ringan hingga 15 persen.
Saat ini, SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat ISG atau Integrated Starter Generator serta Lithium-Ion Battery. Kombinasi kedua perangkat ini mampu meningkatkan pengalaman berkendara, membuat kinerja bahan bakar lebih efisien, ringan, dan compact.
“Teknologi ini sesuai untuk compact car, teknologi ini dikenal sebagai Mild Hybrid,” ujar Mahardian di kesempatan yang sama.
Kehadiran ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan ISG juga mampu menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi.
Menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, deselerasi daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
Sistem SHVS akan bekerja ketika pedal kopling ditekan selama mesin berhenti. Motor penggerak ISG juga mampu menghidupkan mesin. Saat akselerasi, listrik yang disimpan selama deselerasi akan menggerakkan motor untuk membantu mesin, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Meningkatnya performa kendaraan juga menjadi daya tarik sistem ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
19 November 2024, 09:00 WIB
15 November 2024, 08:00 WIB
11 November 2024, 10:00 WIB
11 November 2024, 09:00 WIB
08 November 2024, 21:00 WIB
Terkini
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani