Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur 2026
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
Suzuki memiliki dua terapan teknologi masa depan, yakni platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Terus mengalami perkembangan, seluruh pabrikan otomotif berlomba menghadirkan teknologi yang mampu menekan polusi gas buang pada kendaraan, tak terkecuali Suzuki.
Melakukan penerapan Green Technology, Suzuki memiliki dua terapan teknologi yang menjadi fokus utama, yakni platform HEARTECT dan SHVS atau Smart Hybrid Vehicle.
Selain lebih terjangkau, kedua teknologi tersebut diklaim mampu melakukan transisi teknologi secara bertahap, sebelum beralih ke fase elektrifikasi secara penuh.
“Suzuki terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan. Menggunakan konsep, Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek dan Rapi, Suzuki ingin menciptakan kendaraaan yang lebih rendah konsumsi bahan bakar,” kata Mahardian Ismadi Brata, Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor.
HEARTECT merupakan platform generasi terbaru yang mengedepankan bobot ringan sehingga kontribusi pada kinerja kendaraan mampu mengalami peningkatan. Tak hanya itu, platform ini juga memiliki sistem keselamatan dan kenyamanan bagi pengendara.
Sasis dan suspensi dirancang lebih ringan agar kendaraan memiliki konsumsi bahan bakar lebih irit. Sasis tersebut juga mampu membuat kendaraan lebih stabil saat menikung dan berhenti dengan jarak lebih pendek.
Untuk pengurangan 100 kilogram bobot, peningkatan efisiensi bahan bakar akan menurun 5-6 persen. Penggunaan platform HEARTECT juga diklaim lebih rigid 10 persen serta lebih ringan hingga 15 persen.
Saat ini, SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat ISG atau Integrated Starter Generator serta Lithium-Ion Battery. Kombinasi kedua perangkat ini mampu meningkatkan pengalaman berkendara, membuat kinerja bahan bakar lebih efisien, ringan, dan compact.
“Teknologi ini sesuai untuk compact car, teknologi ini dikenal sebagai Mild Hybrid,” ujar Mahardian di kesempatan yang sama.
Kehadiran ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan ISG juga mampu menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi.
Menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, deselerasi daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
Sistem SHVS akan bekerja ketika pedal kopling ditekan selama mesin berhenti. Motor penggerak ISG juga mampu menghidupkan mesin. Saat akselerasi, listrik yang disimpan selama deselerasi akan menggerakkan motor untuk membantu mesin, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Meningkatnya performa kendaraan juga menjadi daya tarik sistem ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
11 Agustus 2025, 15:00 WIB
08 Agustus 2025, 09:00 WIB
02 Agustus 2025, 19:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025