Toyota Hilux Disulap Jadi Rantis, Biaya Seharga Mobil Baru
12 Juni 2025, 17:00 WIB
Paket modifikasi Maxfort Tac-Rov memungkinkan pengguna double cabin seperti Toyota Hilux memiliki rantis
Subaru menilai bahwa sistem penggerak AWD adalah yang paling cocok untuk menghadapi kondisi jalan di Indonesia
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Sistem penggerak roda All Wheel Drive (AWD) dianggap paling cocok di Tanah Air oleh Subaru Indonesia. Pasalnya sistem kerja tersebut menjanjikan perfoma stabil di semua kondisi jalan.
Hal tersebut disampaikan oleh Arie Christopher, Chief Operating Officer Subaru Indonesia beberapa waktu lalu. Menurutnya sistem penggerak AWD bisa menjawab semua kondisi jalan di Indonesia yang beragam.
“Menurut saya sistem penggerak AWD sangat dibutuhkan di Indonesia karena curah hujannya tinggi. Itu bukan hanya untuk keluar masuk hutan atau off road tetapi juga penggunaan di jalan on road yang berliku, basah, tanjakan turunan dan sebagainya,” ungkapnya.
Maka adalah wajar bila Ia mengklaim bahwa pelanggan Subaru adalah orang yang paham terhadap kebutuhannya.
“Karakter konsumen kami tidak hanya menganggap mobil sebagai alat transportasi untuk berpindah tempat. Tapi mereka paham keunggulan serta kenyamanan dari mesin maupun sistem penggeraknya kemudian ingin merasakan pengalaman berbeda dibanding kendaraan lain,” tegasnya.
Perlu diketahui bahwa sistem penggerak AWD membuat keempat roda berputar sepanjang waktu. Menariknya dalam sistem ini masing-masing tenaga yang disalurkan pada roda bisa saja berbeda sesuai kebutuhan sehingga traksi kendaraan akan lebih optimal.
Bahkan bila salah satu roda kehilangan traksi maka tenaganya akan dipindahkan ke sisi lain. Sehingga mobil bisa menjadi lebih dapat menjawab kebutuhan berkendara.
Distribusi tenaga ke roda diatur oleh center differential dan ECU, sesuai kebutuhan berkendara ketika itu. Namun dalam kondisi normal maka distribusi tenaga adalah 40:60 antara depan serta belakang.
Karena keunggulan tersebut maka tidak mengherankan bila sistem ini banyak digunakan pada mobil sport. Pasalnya dibutuhkan traksi optimal saat kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi
Meski memiliki banyak keunggulan, ada beberapa kekurangan dan menjadi alasan mengapa tidak semua pabrikan menerapkannya. Salah satunya adalah efisiensi bahan bakar yang cenderung lebih boros dibanding sistem penggerak lain.
Kekurangan tersebut tentu akan menjadi perhatian masyarakat khususnya karena biaya operasional akan meningkat. Tidak heran bila pabrikan hanya menerapkannya di model tertentu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
Terkini
12 Juni 2025, 17:00 WIB
Paket modifikasi Maxfort Tac-Rov memungkinkan pengguna double cabin seperti Toyota Hilux memiliki rantis
12 Juni 2025, 14:00 WIB
Harga Honda HR-V Turbo bekas Rp 300 jutaan ke atas, bakal jadi barang langka setelah kehadiran tipe hybrid
12 Juni 2025, 13:00 WIB
Pramono Anung mengatakan proyek galian serta tamu negara menjadi biang kerok atau penyebab macet Jakarta
12 Juni 2025, 12:00 WIB
Yamaha baru-baru ini memamerkan mesin V4 mereka yang sedang dipersiapkan untuk Fabio Quartararo dan Alex Rins
12 Juni 2025, 11:00 WIB
TNI AD bakal gunakan mobil taktis listrik Pandu buatan Pindad untuk operasional di beberapa kota besar
12 Juni 2025, 10:00 WIB
Industri otomotif dilanda berbagai tantangan namun penjualan retail mobil mewah justru mengalami kenaikan
12 Juni 2025, 09:00 WIB
Jetour coba merespons usai penjualan mobil baru mereka ambruk sampai 80 persen dalam periode Mei 2025
12 Juni 2025, 08:00 WIB
Merawat mobil penting dilakukan untuk para pengguna kendaraan terutama di kota-kota besar yang padat