Simak 8 Tips Berkendara Irit BBM alias Eco Driving

Berikut ini tips berkendara irit BBM alias eco driving, letaknya di cara berkendara pengemudi mobil dan kebiasaan bawa muatan

Simak 8 Tips Berkendara Irit BBM alias Eco Driving

TRENOTO – Dalam berkendara banyak hal dapat mempengaruhi efisiensi pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak). Mulai dari kondisi mesin, jumlah penumpang pada kendaraan hingga muatan.

Namun sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengemudi untuk berkendara secara irit. Bukan hanya seberapa jauh jarak tempuh berkendara, cara mengemudi seseorang ternyata juga mempengaruhi efisiensi bensin.

Sebelumnya KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) pernah mencanangkan program dan imbauan terkait eco driving atau teknik berkendara dengan menerapkan sejumlah prinsip safety driving.

Dikutip dari keterangan tersebut, eco driving sebagai bagian dari Program Langit Biru bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara. Kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber pencemaran udara khususnya di area kota.

Photo : 123RF

Penghematan penggunaan bahan bakar dapat membantu menurunkan pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor.

Dikutip dari Geotab, berikut ini adalah sejumlah tips berkendara irit BBM.

  • Hindari pengereman mendadak

Melakukan pengereman atau pengurangan kecepatan secara mendadak ternyata berpengaruh terhadap penggunaan bensin. Saat akan mengurangi kecepatan biasakan untuk terlebih dahulu menginjak pedal rem dengan perlahan.

Ini juga berkaitan dengan prinsip safety driving pada program yang sebelumnya dirancang KLHK. Dengan menerapkan prinsip safety driving pengemudi harus menjaga jarak dengan kendaraan lain serta menjaga kecepatan sehingga tidak perlu melakukan pengereman mendadak.

  • Lakukan akselerasi kecepatan secara perlahan

Mesin mobil akan bekerja lebih keras jika pedal gas diinjak secara cepat atau kasar. Menginjak pedal gas perlahan atau menambah kecepatan secara bertahap dapat menghemat penggunaan bahan bakar.

Pabrikan seperti Toyota menyarankan pengemudi untuk mengambil waktu sekitar 5 detik sebelum akselerasi ke 20 km/jam setelah berhenti. 

  • Atur kecepatan kendaraan

Mengutip National Resources Canada, berkendara dengan kecepatan yang tidak stabil membuat penggunaan bahan bakar menjadi tidak efisien. Sejumlah test menunjukkan bahwa kecepatan tidak stabil di antara 75 – 85 km/jam setiap 18 detik dapat meningkatkan penggunaan bahan bakar hingga 20 persen.

Jika mobil sudah dilengkapi Cruise Control, disarankan untuk menggunakan fitur tersebut namun tetap dengan memperhatikan kondisi lalu lintas.


Terkini

news
Mitsubishi Fuso Siap Dukung Kebijakan Biodesel B50, Ada Syaratnya

Mitsubishi Fuso Siap Dukung Kebijakan Biodesel B50, Ada Syaratnya

Salah satu produk Mitsubishi Fuso, yakni Canter tengah mengikuti pengujian Biodiesel B50 dari pemerintah

mobil
Wholesales LSUV November 2025 Turun Tipis, Rush Terlaris

Wholesales LSUV November 2025 Turun Tipis, Rush Terlaris

Per November 2025 angka wholesales LSUV mengalami penurunan tipis, namun Toyota Rush catat tren positif

news
UD Trucks

UD Trucks Hadirkan Jawaban Masa depan Logistik Indonesia

UD Trucks siap menyongsong 2026 dengan beberapa strategi untuk meningkatkan masa depan logistrik Indonesia

modifikasi
Gran Max Modif

Daihatsu Gran Max Modif Pakai Pintu Gunting Bikin Pangling

Ajang Daihatsu Kumpul Sahabat Bitung akhir pekan lalu juga menampilkan Gran Max modif yang tampil ciamik

mobil
Insentif Otomotif Masih Dinanti untuk Bantu Penjualan di 2026

Insentif Otomotif Masih Dinanti untuk Bantu Penjualan di 2026

Gaikindo tampak menanti adanya stimulus ataupun insentif otomotif untuk bantu penjualan mobil baru di 2026

motor
QJMotor Siapkan Empat Produk Baru di 2026, Tetap Andalkan AMT

QJMotor Siapkan Empat Produk Baru di 2026, Tetap Andalkan AMT

QJMotor berencana menuai keberhasilan yang sama di 2026 dengan menggunakan strategi unik pada kendaraan

mobil
Pabrik VinFast

Harga VinFast Tidak Turun Meski Sudah Diproduksi Lokal

VinFast ungkap harga mobil CKD tidak akan berbeda dengan CBU karena banderol saat ini sudah dibantu insentif

news
Libur Nataru

Jawa Tengah Diperkirakan Jadi Destinasi Utama Saat Libur Nataru

Pemerintah memperkirakan ada sekitar 20,23 juta orang yang bergerak di Jawa Tengah saat libur Nataru