Merek Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Ada Polytron
14 November 2025, 22:00 WIB
BYD baru saja mendapatkan izin impor mobil listrik secara CBU, sehingga mereka telat mengirim ke konsumen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – BYD Motor Indonesia akan segera mengirim mobil listrik pesanan konsumen. Hal itu mereka lakukan pada akhir Juni 2024 di Jakarta.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi pemesan mobil listrik BYD. Sebab mereka terpaksa menunggu kurang lebih selama enam bulan buat mendapatkan unitnya.
Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia mengatakan ada sejumlah proses harus dilalui. Sehingga pengiriman ke pembeli jadi terlambat.
“Kami menghadapi banyak hal, termasuk mekanisme investasi dan beberapa tahapan yang berbeda dengan impor normal lain. Jadi ini adalah alasan utama kami,” ujar Eagle di Jakarta, Jumat (21/6).
Lebih jauh Eagle menghargai konsumen yang telah bersabar menunggu. Sehingga mereka bisa mengirimkan mobil listrik BYD ke tangan pembeli.
"Kami meminta maaf sekali dan kita sangat menghargai waktu Anda dalam menunggu produk BYD tiba,” ia menambahkan.
Memang manufaktur satu ini baru saja melakukan pengiriman dari pabrik mereka di China. Jumlah mobil yang tiba ke Tanah Air mencapai 1.500 unit.
Dari angka tersebut terdiri dalam beberapa model telah ditawarkan. Sebut saja seperti BYD Seal, Atto 3 sampai Dolphin.
Meski begitu Eagle enggan menjabarkan secara rinci jumlah masing-masing model yang ada dalam kapal pengiriman. Dia memastikan pihaknya berusaha memenuhi permintaan pembeli.
“Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik buat pelanggan di Indonesia,” tutur petinggi BYD ini.
Kemudian Eagle juga masih malu-malu membuka angka pemesanan telah mereka terima. Ia hanya menuturkan minat masyarakat cukup tinggi.
“Yang jelas jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah ribuan. Tetapi kita perlu mengecek berapa angka pastinya,” Eagle menegaskan.
Sebagai informasi, pada pekan lalu Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi mengaku baru saja memberi lampu hijau buat BYD melakukan impor.
Ia telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk CBU (Completely Built Up). Sehingga manufaktur asal Tiongkok tersebut baru bisa melakukan pengiriman pekan depan.
"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10 persen sampai 20 persen dari kapasitas produksinya,” ucap Bahlil.
Lebih jauh menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut tak menampik jika ada sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh BYD.
Sebut saja seperti mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi di dalam negeri sampai berapa lama mereka bakal menanamkan modalnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 22:00 WIB
13 November 2025, 09:00 WIB
12 November 2025, 19:00 WIB
12 November 2025, 13:00 WIB
11 November 2025, 17:00 WIB
Terkini
18 November 2025, 14:00 WIB
Honda Super One diyakini punya banderol serupa produk-produk mobil asal Jepang pada umumnya di Tanah Air
18 November 2025, 13:00 WIB
Federal Oil melakukan penindakan terhadap dua bengkel motor di Kalimantan Timur karena memasarkan oli palsu
18 November 2025, 12:00 WIB
Ketika berencana untuk membeli mobil baru di GJAW 2025, wajib mempertimbangkan kemampuan finansial keluarga
18 November 2025, 11:00 WIB
Suzuki Fronx berhasil meraih lima bintang keselamatan dari ASEAN NCAP meski bagian yang kurang optimal
18 November 2025, 10:00 WIB
MPV Galaxy V900 digadang sebagai produk perdana Geely di segmen premium, debut jelang akhir November
18 November 2025, 09:00 WIB
Ratusan ribu mobil diduga melakukan kecurangan saat membeli BBM subsidi di SPBU Pertamina beberapa waktu lalu
18 November 2025, 08:00 WIB
Wuling Cortez Darion PHEV bisa didapatkan dengan lebih mudah karena tersedia tenor panjang hingga 7 tahun
18 November 2025, 07:00 WIB
Cara urus SIM hilang di November 2025 bisa dilakukan dengan beragam cara dan tidak perlu ujian ulang