BYD Catat Sejarah Baru, Produksi 15 Juta Mobil Elektrifikasi
23 Desember 2025, 08:00 WIB
BYD baru saja mendapatkan izin impor mobil listrik secara CBU, sehingga mereka telat mengirim ke konsumen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – BYD Motor Indonesia akan segera mengirim mobil listrik pesanan konsumen. Hal itu mereka lakukan pada akhir Juni 2024 di Jakarta.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi pemesan mobil listrik BYD. Sebab mereka terpaksa menunggu kurang lebih selama enam bulan buat mendapatkan unitnya.
Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia mengatakan ada sejumlah proses harus dilalui. Sehingga pengiriman ke pembeli jadi terlambat.
“Kami menghadapi banyak hal, termasuk mekanisme investasi dan beberapa tahapan yang berbeda dengan impor normal lain. Jadi ini adalah alasan utama kami,” ujar Eagle di Jakarta, Jumat (21/6).
Lebih jauh Eagle menghargai konsumen yang telah bersabar menunggu. Sehingga mereka bisa mengirimkan mobil listrik BYD ke tangan pembeli.
"Kami meminta maaf sekali dan kita sangat menghargai waktu Anda dalam menunggu produk BYD tiba,” ia menambahkan.
Memang manufaktur satu ini baru saja melakukan pengiriman dari pabrik mereka di China. Jumlah mobil yang tiba ke Tanah Air mencapai 1.500 unit.
Dari angka tersebut terdiri dalam beberapa model telah ditawarkan. Sebut saja seperti BYD Seal, Atto 3 sampai Dolphin.
Meski begitu Eagle enggan menjabarkan secara rinci jumlah masing-masing model yang ada dalam kapal pengiriman. Dia memastikan pihaknya berusaha memenuhi permintaan pembeli.
“Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik buat pelanggan di Indonesia,” tutur petinggi BYD ini.
Kemudian Eagle juga masih malu-malu membuka angka pemesanan telah mereka terima. Ia hanya menuturkan minat masyarakat cukup tinggi.
“Yang jelas jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah ribuan. Tetapi kita perlu mengecek berapa angka pastinya,” Eagle menegaskan.
Sebagai informasi, pada pekan lalu Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi mengaku baru saja memberi lampu hijau buat BYD melakukan impor.
Ia telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk CBU (Completely Built Up). Sehingga manufaktur asal Tiongkok tersebut baru bisa melakukan pengiriman pekan depan.
"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10 persen sampai 20 persen dari kapasitas produksinya,” ucap Bahlil.
Lebih jauh menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut tak menampik jika ada sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh BYD.
Sebut saja seperti mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi di dalam negeri sampai berapa lama mereka bakal menanamkan modalnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Desember 2025, 08:00 WIB
22 Desember 2025, 14:04 WIB
17 Desember 2025, 09:00 WIB
16 Desember 2025, 21:03 WIB
16 Desember 2025, 17:00 WIB
Terkini
23 Desember 2025, 09:00 WIB
Truk Cina yang ada di Indonesia disebut hanya mengadopsi standar emisi Euro 2 dan tak mengikuti uji laik jalan
23 Desember 2025, 08:00 WIB
BYD berhasil menjadi salah satu produsen mobil elektrifikasi terbesar dengan memproduksi 15 juta unit kendaraan
23 Desember 2025, 07:00 WIB
Kendaraan mulai dialihkan pada pukul 18.00 WIB guna mendukung gelaran acara Car Free Night Puncak, Bogor
23 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 23 Desember 2025 tetap digelar dua kali untuk hindari terjadinya kepadatan lalu lintas
23 Desember 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini ada di daerah Batununggal, JL Batununggal
23 Desember 2025, 06:00 WIB
Para pemilik Surat Izin Mengemudi bisa dengan mudah memanfaatkan SIM keliling Jakarta sebagai alternatif
22 Desember 2025, 19:00 WIB
Mobil sport coupe Toyota MR2 akan reinkarnasi melengkapi lini GR yang diisi oleh GR Supra sampai GR Yaris
22 Desember 2025, 18:29 WIB
Rencanakan libur Nataru dengan nyaman, berikut daftar biaya sewa mobil Yogyakarta dari Brio hingga Hi Ace