Bos Ford Akui Teknologi Mobil Cina Mulai Lampaui AS
01 November 2025, 19:00 WIB
BYD baru saja mendapatkan izin impor mobil listrik secara CBU, sehingga mereka telat mengirim ke konsumen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – BYD Motor Indonesia akan segera mengirim mobil listrik pesanan konsumen. Hal itu mereka lakukan pada akhir Juni 2024 di Jakarta.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi pemesan mobil listrik BYD. Sebab mereka terpaksa menunggu kurang lebih selama enam bulan buat mendapatkan unitnya.
Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia mengatakan ada sejumlah proses harus dilalui. Sehingga pengiriman ke pembeli jadi terlambat.
“Kami menghadapi banyak hal, termasuk mekanisme investasi dan beberapa tahapan yang berbeda dengan impor normal lain. Jadi ini adalah alasan utama kami,” ujar Eagle di Jakarta, Jumat (21/6).
Lebih jauh Eagle menghargai konsumen yang telah bersabar menunggu. Sehingga mereka bisa mengirimkan mobil listrik BYD ke tangan pembeli.
"Kami meminta maaf sekali dan kita sangat menghargai waktu Anda dalam menunggu produk BYD tiba,” ia menambahkan.
Memang manufaktur satu ini baru saja melakukan pengiriman dari pabrik mereka di China. Jumlah mobil yang tiba ke Tanah Air mencapai 1.500 unit.
Dari angka tersebut terdiri dalam beberapa model telah ditawarkan. Sebut saja seperti BYD Seal, Atto 3 sampai Dolphin.
Meski begitu Eagle enggan menjabarkan secara rinci jumlah masing-masing model yang ada dalam kapal pengiriman. Dia memastikan pihaknya berusaha memenuhi permintaan pembeli.
“Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik buat pelanggan di Indonesia,” tutur petinggi BYD ini.
Kemudian Eagle juga masih malu-malu membuka angka pemesanan telah mereka terima. Ia hanya menuturkan minat masyarakat cukup tinggi.
“Yang jelas jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah ribuan. Tetapi kita perlu mengecek berapa angka pastinya,” Eagle menegaskan.
Sebagai informasi, pada pekan lalu Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi mengaku baru saja memberi lampu hijau buat BYD melakukan impor.
Ia telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk CBU (Completely Built Up). Sehingga manufaktur asal Tiongkok tersebut baru bisa melakukan pengiriman pekan depan.
"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10 persen sampai 20 persen dari kapasitas produksinya,” ucap Bahlil.
Lebih jauh menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut tak menampik jika ada sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh BYD.
Sebut saja seperti mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi di dalam negeri sampai berapa lama mereka bakal menanamkan modalnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 November 2025, 19:00 WIB
01 November 2025, 11:00 WIB
31 Oktober 2025, 12:00 WIB
31 Oktober 2025, 10:00 WIB
30 Oktober 2025, 21:10 WIB
Terkini
03 November 2025, 19:00 WIB
Kembaran dari Toyota bZ3X, GAC Aion i60 disinyalir meluncur tahun ini dalam opsi teknologi EREV serta EV
03 November 2025, 18:00 WIB
Jetour perluas jangkauan pasarnya ke daerah luar Ibu Kota salah satunya Bekasi, sebut minat konsumen tinggi
03 November 2025, 17:20 WIB
Kemenperin meminta klarifikasi kepada Michelin setelah ada kabar PHK massal kepada karyawan mereka di Cikarang
03 November 2025, 16:00 WIB
Dengan wacana investasi Rp 5 triliun, pabrik mandiri Chery bakal dibangun mulai tahun ini di Indonesia
03 November 2025, 14:58 WIB
Mario Aji berjanji tampil lebih baik pada kompetisi tahun keduanya di ajang GP Moto2, ia bertekad memberikan yang terbaik
03 November 2025, 14:28 WIB
Binaan Astra Honda Motor (AHM) Veda dan Rama selalu diperhatikan perkembangan kemampuan balapnya oleh Juan Olive Marquez
03 November 2025, 14:11 WIB
Harga Jaecoo J5 EV termurah mulai Rp 249,9 jutaan saja, namun berlaku hanya untuk 1.000 konsumen pertama
03 November 2025, 13:11 WIB
Di tengah cuaca ekstrem seperti sekarang, pengendara wajib berhati-hati agar terhindar dari pohon tumbang