Ekspor Mobil RI Perlu Dipertahankan Demi Hindari PHK
12 Juli 2025, 07:00 WIB
BYD baru saja mendapatkan izin impor mobil listrik secara CBU, sehingga mereka telat mengirim ke konsumen
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – BYD Motor Indonesia akan segera mengirim mobil listrik pesanan konsumen. Hal itu mereka lakukan pada akhir Juni 2024 di Jakarta.
Hal tersebut menjadi angin segar bagi pemesan mobil listrik BYD. Sebab mereka terpaksa menunggu kurang lebih selama enam bulan buat mendapatkan unitnya.
Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia mengatakan ada sejumlah proses harus dilalui. Sehingga pengiriman ke pembeli jadi terlambat.
“Kami menghadapi banyak hal, termasuk mekanisme investasi dan beberapa tahapan yang berbeda dengan impor normal lain. Jadi ini adalah alasan utama kami,” ujar Eagle di Jakarta, Jumat (21/6).
Lebih jauh Eagle menghargai konsumen yang telah bersabar menunggu. Sehingga mereka bisa mengirimkan mobil listrik BYD ke tangan pembeli.
"Kami meminta maaf sekali dan kita sangat menghargai waktu Anda dalam menunggu produk BYD tiba,” ia menambahkan.
Memang manufaktur satu ini baru saja melakukan pengiriman dari pabrik mereka di China. Jumlah mobil yang tiba ke Tanah Air mencapai 1.500 unit.
Dari angka tersebut terdiri dalam beberapa model telah ditawarkan. Sebut saja seperti BYD Seal, Atto 3 sampai Dolphin.
Meski begitu Eagle enggan menjabarkan secara rinci jumlah masing-masing model yang ada dalam kapal pengiriman. Dia memastikan pihaknya berusaha memenuhi permintaan pembeli.
“Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik buat pelanggan di Indonesia,” tutur petinggi BYD ini.
Kemudian Eagle juga masih malu-malu membuka angka pemesanan telah mereka terima. Ia hanya menuturkan minat masyarakat cukup tinggi.
“Yang jelas jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) sudah ribuan. Tetapi kita perlu mengecek berapa angka pastinya,” Eagle menegaskan.
Sebagai informasi, pada pekan lalu Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi mengaku baru saja memberi lampu hijau buat BYD melakukan impor.
Ia telah menandatangani rekomendasi perizinan impor BYD dalam bentuk CBU (Completely Built Up). Sehingga manufaktur asal Tiongkok tersebut baru bisa melakukan pengiriman pekan depan.
"Sekarang kami baru memberikan volume impor CBU mobil listrik antara 10 persen sampai 20 persen dari kapasitas produksinya,” ucap Bahlil.
Lebih jauh menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut tak menampik jika ada sejumlah tahapan yang harus dilalui oleh BYD.
Sebut saja seperti mempresentasikan nilai investasi, kapasitas produksi di dalam negeri sampai berapa lama mereka bakal menanamkan modalnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Juli 2025, 07:00 WIB
11 Juli 2025, 14:12 WIB
11 Juli 2025, 08:00 WIB
10 Juli 2025, 13:00 WIB
10 Juli 2025, 08:00 WIB
Terkini
12 Juli 2025, 11:00 WIB
Marc Marquez mulai mendapat ancaman dari Di Giannantonio dalam usahanya raih kemenangan di MotoGP Jerman 2025
12 Juli 2025, 09:00 WIB
Selama 8 tahun di Indonesia, Wuling telah memproduksi 167 ribu kendaraan dan mengekspor ribuan unit ke 18 negara
12 Juli 2025, 07:00 WIB
Ekspor mobil dari Indonesia turun di 2024, Gaikindo berharap angkanya bertahan di 400 ribu guna hindari PHK
11 Juli 2025, 23:30 WIB
Spesifikasi Wuling Mitra EV sudah dibuat agar bisa memenuhi kebutuhan para pelaku usaha yang semakin dinamis
11 Juli 2025, 22:00 WIB
Jasa Marga memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi masyarakat yang ingin melewati Trans Jawa
11 Juli 2025, 21:00 WIB
Wuling BinguoEV Premium Range dengan jarak tempuh 410 km tak dijual karena menyesuaikan kebutuhan pelanggan
11 Juli 2025, 17:45 WIB
Para pencinta mobil JDM bakal menggelar balap di Sirkuit Mandalika dan bakal diikuti berbagai kendaraan
11 Juli 2025, 16:23 WIB
Mobil listrik terbaru Wuling, Mitra EV resmi diluncurkan bersamaan dengan versi pembaruan dari BinguoEV