Pemerintah Minta Geely Bangun Pabrik Usai Kembali ke Indonesia
25 Januari 2025, 18:22 WIB
Pemerintah berharap Indonesia dijadikan basis produksi mobil China seperti oleh Geely, Denza sampai Jetour
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar kendaraan roda empat di Indonesia berhasil memikat banyak pihak. Tak terkecuali para pabrikan yang berasal dari China.
Terbukti hanya di Januari 2025, tiga manufaktur asal Tiongkok resmi meramaikan Tanah Air. Seperti Denza, Geely sampai Jetour.
“Kita menyambut baik investasi-investasi tersebut. Tentu ini membuktikan bahwa pasar dalam negeri cukup menarik,” ungkap Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika Kementerian Investasi serta BKPM saat acara peluncuran Geely EX5 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Akan tetapi Cahyo tidak ingin para pabrikan hanya menumpang produksi saja. Lalu memasarkan mobil-mobil mereka ke masyarakat.
Oleh sebab itu dia mendorong Denza, Geely hingga Jetour untuk menanamkan uangnya lebih banyak. Sehingga memiliki pabrik mandiri di sini.
“Tetapi juga bagaimana Indonesia menjadi basis produksi mereka. Kemudian sebagian bisa diekspor,” lanjut dia.
Cahyo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sejumlah perjanjian dagang. Seperti dengan Australia yang dapat dimanfaatkan jenama asal Tiongkok.
Kemudian mereka dapat mengekspor produk ke negara-negara tetangga Indonesia, sehingga bisa lebih banyak menjual kendaraan roda empat.
“Kita juga harapkan kehadiran mereka (mobil China) bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di dalam negeri,” tegas Cahyo.
Menurut Cahyo, SDM (Sumber Daya Manusia) di Tanah Air tidak kalah bagus dengan luar negeri. Sehingga dapat dijadikan karyawan di pabrik-pabrik mobil China.
“Pasti ada tenaga kerja kita yang barangkali sudah memiliki pengalaman dari perusahaan lain,” Cahyo menuturkan.
Sebagai informasi, Geely sudah melakukan kerja sama dengan PT HIM (Handal Indonesia Motor). Nantinya mereka bakal merakit mobil listrik EX5 di Pondok Ungu, Bekasi.
Namun langkah tersebut baru terwujud pada kuartal kedua. Sehingga konsumen yang membeli sekarang masih berstatus CBU (Completely Built Up) dari Tiongkok.
Melalui kolaborasi dengan Handal, membuat Geely mampu mengejar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Jadi bisa memanfaatkan insentif dari pemerintah di 2025.
Patut diketahui, dalam kerja sama mereka, Geely bakal menghadirkan ruang penelitian maupun pengembangan independen. Hal tersebut guna memenuhi komitmen membawa fitur-fitur terkini.
Kemudian demi mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia. Sehingga industrinya semakin bertumbuh dengan pesat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Januari 2025, 18:22 WIB
25 Januari 2025, 17:41 WIB
24 Januari 2025, 21:00 WIB
24 Januari 2025, 15:15 WIB
24 Januari 2025, 08:00 WIB
Terkini
31 Januari 2025, 09:00 WIB
Toyota jadi pabrikan yang paling banyak ekspor kendaraan di 2024 dengan angka mencapai 276.89 unit ke berbagai negara
31 Januari 2025, 08:00 WIB
GoF atau Girls on Fairing gelar riding pertamanya di penghujung Januari 2025, dihadiri artis Angel Lorenza
31 Januari 2025, 07:00 WIB
Anda bisa memutihkan kredit macet kendaraan beberapa waktu lalu agar tidak menyulitkan di masa mendatang
31 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 31 Januari 2025 kembali dilaksanakan dengan pengawasan ketat petugas di sejumlah lokasi
31 Januari 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Bandung beroperasi seperti biasa di penghujung Januari 2025, simak jadwal dan lokasinya
31 Januari 2025, 06:00 WIB
Buat Anda yang ingin memanfaatkan dispensasi, bisa langsung menuju salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta
30 Januari 2025, 23:00 WIB
Penjualan Suzuki global 2024 naik jika dibandingkan pencapaian tahun lalu dengan India sebagai tulang punggung
30 Januari 2025, 22:00 WIB
KTM dan Tech3 baru saja meluncurkan skuad, seragam sekaligus motor balap mereka buat ajang MotoGP 2025