Nama Geely Melekat di Mobil Listrik Aletra L8, Alasannya
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Pemerintah berharap Indonesia dijadikan basis produksi mobil China seperti oleh Geely, Denza sampai Jetour
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar kendaraan roda empat di Indonesia berhasil memikat banyak pihak. Tak terkecuali para pabrikan yang berasal dari China.
Terbukti hanya di Januari 2025, tiga manufaktur asal Tiongkok resmi meramaikan Tanah Air. Seperti Denza, Geely sampai Jetour.
“Kita menyambut baik investasi-investasi tersebut. Tentu ini membuktikan bahwa pasar dalam negeri cukup menarik,” ungkap Cahyo Purnomo, Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika Kementerian Investasi serta BKPM saat acara peluncuran Geely EX5 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Akan tetapi Cahyo tidak ingin para pabrikan hanya menumpang produksi saja. Lalu memasarkan mobil-mobil mereka ke masyarakat.
Oleh sebab itu dia mendorong Denza, Geely hingga Jetour untuk menanamkan uangnya lebih banyak. Sehingga memiliki pabrik mandiri di sini.
“Tetapi juga bagaimana Indonesia menjadi basis produksi mereka. Kemudian sebagian bisa diekspor,” lanjut dia.
Cahyo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sejumlah perjanjian dagang. Seperti dengan Australia yang dapat dimanfaatkan jenama asal Tiongkok.
Kemudian mereka dapat mengekspor produk ke negara-negara tetangga Indonesia, sehingga bisa lebih banyak menjual kendaraan roda empat.
“Kita juga harapkan kehadiran mereka (mobil China) bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di dalam negeri,” tegas Cahyo.
Menurut Cahyo, SDM (Sumber Daya Manusia) di Tanah Air tidak kalah bagus dengan luar negeri. Sehingga dapat dijadikan karyawan di pabrik-pabrik mobil China.
“Pasti ada tenaga kerja kita yang barangkali sudah memiliki pengalaman dari perusahaan lain,” Cahyo menuturkan.
Sebagai informasi, Geely sudah melakukan kerja sama dengan PT HIM (Handal Indonesia Motor). Nantinya mereka bakal merakit mobil listrik EX5 di Pondok Ungu, Bekasi.
Namun langkah tersebut baru terwujud pada kuartal kedua. Sehingga konsumen yang membeli sekarang masih berstatus CBU (Completely Built Up) dari Tiongkok.
Melalui kolaborasi dengan Handal, membuat Geely mampu mengejar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Jadi bisa memanfaatkan insentif dari pemerintah di 2025.
Patut diketahui, dalam kerja sama mereka, Geely bakal menghadirkan ruang penelitian maupun pengembangan independen. Hal tersebut guna memenuhi komitmen membawa fitur-fitur terkini.
Kemudian demi mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia. Sehingga industrinya semakin bertumbuh dengan pesat.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
07 Oktober 2025, 11:00 WIB
06 Oktober 2025, 18:00 WIB
06 Oktober 2025, 09:00 WIB
04 Oktober 2025, 13:00 WIB
Terkini
12 Oktober 2025, 17:00 WIB
Chery Tiggo 9 CSH disebut mendapatkan respons positif dari konsumen, SPK-nya mencapai angka 400 unit
12 Oktober 2025, 15:00 WIB
Artis Arief Muhammad kerap membagikan koleksi kendaraannya melalui Instagram, salah satunya BAIC BJ40 Plus
12 Oktober 2025, 13:00 WIB
Francesco Bagnaia mengaku terkejut bisa menjalin hubungan yang baik sebagai rekan satu tim dengan Marquez
12 Oktober 2025, 11:00 WIB
Suzuki Ignis bekas di Oktober 2025 terbilang cukup beragam bahkan ada yang ditawarkan dengan TDP Rp 5 juta
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
Nama Geely masih tersemat di mobil listrik Aletra L8 EV, seperti pada bagian lampu depan maupun belakang
12 Oktober 2025, 07:00 WIB
Daihatsu Sigra bekas di Oktober 2025 terbilang cukup menarik karena ada banyak pilihan dengan TDP mulai Rp 5 jutaan
11 Oktober 2025, 17:00 WIB
Segera diluncurkan tahun depan, Toyota Veloz Hybrid berpeluang untuk pakai baterai CATL rakitan lokal
11 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pasar motor matic murah kedatangan produk baru di Oktober 2025, seperti contoh Honda Scoopy Kuromi Limited