BYD Luncurkan Kapal Baru Lagi, Angkut Ribuan Mobil Listrik
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
Aksi premanisme oleh ormas yang terjadi dalam pembangunan pabrik BYD menjadi perhatian Polisi Militer TNI
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Aksi ormas (organisasi masyarakat) yang meresahkan masyarakat semakin menjadi-jadi. Terkini dialami oleh BYD Indonesia.
Hal itu memantik beberapa pihak untuk melakukan tindakan tegas. Salah satunya datang dari Polisi Militer TNI.
Mereka mengaku turut mengerahkan satuan intelijen buat membantu aparat berwenang dalam penertiban aksi premanisme.
“Kami selalu bersama-sama dengan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Mayjen TNI Yusri Nuryanto, Komandan Pusat Polisi Militer TNI di Antara, Rabu (07/05).
Nantinya intelijen Polisi Militer TNI berfungsi untuk penyelidikan serta pengamanan fisik (lidpamfik), dengan harapan bisa membantu intelijen dari lembaga lain.
Lalu informasi maupun analisis yang didapatkan oleh Polisi Militer TNI, akan dikombinasikan dengan data milik BIN (Badan Intelijen Negara) dan Badan Intelijen Strategis.
Sehingga mereka sama-sama bisa melakukan pencegahan gangguan ormas, seperti dialami BYD dalam proses pembangunan pabrik di kawasan Subang, Jawa Barat.
Sementara untuk penindakan hukum bakal dilakukan terhadap premanisme. Lalu para oknum prajurit TNI jika diduga melindungi anggota ormas.
Akan tetapi proses hukum bakal dilakukan sesuai dengan ketentuan. Sehingga bisa memberikan efek jera terhadap oknum ormas.
“Kalau memang di ormas itu ada mereka katanya orang sipil ya nanti dari kepolisian. Kalau ada oknum TNI, baru kami yang menangani,” lanjut Yusri.
Memang tidak bisa dipungkiri aksi premanisme yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD di Subang cukup meresahkan.
Apalagi hal serupa tidak hanya dialami oleh produsen mobil listrik asal China itu. Namun VinFast turut menjadi korban di kawasan tersebut.
Patut diketahui, kabar aksi premanisnya yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD sudah tersiar sampai ke Negeri Tirai Bambu.
“Di Indonesia, impian untuk menjadi pusat electric vehicle (EV) di Asia Tenggara berbenturan dengan musuh bebuyutan, yakni kelompok kejahatan terorganisir preman,” tulis South China Morning Post.
Dalam laporan berjudul "Indonesia's EV Revolution Held Hostage by Preman Gangster Problem", mereka menulis kalau aksi premanisme selalu jadi momok menakutkan bagi para pelaku industri.
Dari awalnya hanya mengganggu pedagang kaki lima dan usaha kecil, kini disebut juga mengusik fasilitas produksi milik BYD.
Padahal proyek itu digadang-gadang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
23 September 2025, 11:00 WIB
22 September 2025, 19:49 WIB
18 September 2025, 19:00 WIB
18 September 2025, 18:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pameran modifikasi IMX 2025 menghadirkan berbagai pilihan produk modifikasi dan juga supergiveaway mobil