Rapor Penjualan Mobil di GIIAS 2025, BYD Kejar Toyota
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
Aksi premanisme oleh ormas yang terjadi dalam pembangunan pabrik BYD menjadi perhatian Polisi Militer TNI
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Aksi ormas (organisasi masyarakat) yang meresahkan masyarakat semakin menjadi-jadi. Terkini dialami oleh BYD Indonesia.
Hal itu memantik beberapa pihak untuk melakukan tindakan tegas. Salah satunya datang dari Polisi Militer TNI.
Mereka mengaku turut mengerahkan satuan intelijen buat membantu aparat berwenang dalam penertiban aksi premanisme.
“Kami selalu bersama-sama dengan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Mayjen TNI Yusri Nuryanto, Komandan Pusat Polisi Militer TNI di Antara, Rabu (07/05).
Nantinya intelijen Polisi Militer TNI berfungsi untuk penyelidikan serta pengamanan fisik (lidpamfik), dengan harapan bisa membantu intelijen dari lembaga lain.
Lalu informasi maupun analisis yang didapatkan oleh Polisi Militer TNI, akan dikombinasikan dengan data milik BIN (Badan Intelijen Negara) dan Badan Intelijen Strategis.
Sehingga mereka sama-sama bisa melakukan pencegahan gangguan ormas, seperti dialami BYD dalam proses pembangunan pabrik di kawasan Subang, Jawa Barat.
Sementara untuk penindakan hukum bakal dilakukan terhadap premanisme. Lalu para oknum prajurit TNI jika diduga melindungi anggota ormas.
Akan tetapi proses hukum bakal dilakukan sesuai dengan ketentuan. Sehingga bisa memberikan efek jera terhadap oknum ormas.
“Kalau memang di ormas itu ada mereka katanya orang sipil ya nanti dari kepolisian. Kalau ada oknum TNI, baru kami yang menangani,” lanjut Yusri.
Memang tidak bisa dipungkiri aksi premanisme yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD di Subang cukup meresahkan.
Apalagi hal serupa tidak hanya dialami oleh produsen mobil listrik asal China itu. Namun VinFast turut menjadi korban di kawasan tersebut.
Patut diketahui, kabar aksi premanisnya yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD sudah tersiar sampai ke Negeri Tirai Bambu.
“Di Indonesia, impian untuk menjadi pusat electric vehicle (EV) di Asia Tenggara berbenturan dengan musuh bebuyutan, yakni kelompok kejahatan terorganisir preman,” tulis South China Morning Post.
Dalam laporan berjudul "Indonesia's EV Revolution Held Hostage by Preman Gangster Problem", mereka menulis kalau aksi premanisme selalu jadi momok menakutkan bagi para pelaku industri.
Dari awalnya hanya mengganggu pedagang kaki lima dan usaha kecil, kini disebut juga mengusik fasilitas produksi milik BYD.
Padahal proyek itu digadang-gadang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 16:00 WIB
14 Agustus 2025, 18:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 10:00 WIB
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat