Bos Ford Ungkap Beda Konsumen Mobil Premium di RI dengan Thailand
13 November 2025, 21:30 WIB
Militer Amerika Serikat meninggalkan 65 ribu Humvee dan Ford Ranger dan dimanfaatkan oleh pejuang Taliban
Oleh Arie Prasetya
TRENOTO – Buntut ketika pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik keluar dari Afghanistan adalah ditinggalkannya sekitar 65 ribu Humvee dan Ford Rangger. Kedua mobil andalan militer AS ini tetap ditinggal alias tidak dibawa pulang dan kini dikuasai oleh pejuang Taliban.
Menurut laporan, secara total pemerintah AS membeli 76 ribu kendaraan perang. Terbagi dari 22 ribu Humvee, Ranger Pickup mencapai 43 ribu sementara lainnya adalah 900 MRAP (kendaraan anti ranjau).
Sekitar 70 persen kendaraan di atas dipergunakan untuk kebutuhan militer Afghanistan serta sisanya diberikan kepada Polisi setempat. Dan kini hampir pasti semua kendaraan tersebut berada di tangan pihak Taliban.
Untuk diketahui, pembelian kendaraan perang tersebut disebutkan dari kurun waktu 2005 sampai 2016. Dan data lainnya menyebutkan bahwa jumlah Ranger yang akhirnya ditinggal di Afghanistan tersebut totalnya sama dengan penjualan di dalam negeri AS pada delapan bulan pertama 2019.
Menarik untuk disimak adalah laporan terakhir yang dari Washington Post. Disebutkan bahwa tentara AS tidak bodoh dengan begitu saja meninggalkan peralatan perang mereka, ternyata mereka sudah merusaknya sebelum dikuasai Taliban.
Menurut Jendral Kenneth F McKenzie Jr, Kepala Pusat Komando AS, menyebutkan bahwa sebelum meninggalkan bandara Kabul, pihaknya telah melumpuhkan 70 MRAP, 27 Humvee dan 73 pesawat. Ia memastikan bahwa kerusakan yang ditimbulkan bersifat permanen alias tidak akan bisa digunakan lagi.
Meski demikian, dipastikan banyak peralatan militer yang masih bisa dimanfaatkan Taliban. Dilaporkan dengan suka cita para pejuang memanfaatkan banyak peralatan perang yang ditinggalkan. Tentu ini jadi keuntungan tersendiri untuk dapat menyusun kekuatan perang baru di masa depan
Dari peralatan perang yang ditinggalkan disebutkan bahwa pejuang Taliban mendapat keuntungan senilai 83 juta dollar atau sekitar Rp 1.1 triliun.
Pertanyaannya, sampai kapan peralatan perang tersebut termasuk Ranger dan Humvee akan berfungsi? Karena tentu jika terjadi kerusakan karena pemakaian, pejuang Taliban tentu akan kesulitan untuk mencari sparepartnya.
Atau pihak Taliban punya rencana lain? Seperti jika berspekulasi, mereka akan menjual di pasar gelap peralatan perang yang sepertinya siap menampungnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 21:30 WIB
31 Oktober 2025, 09:00 WIB
08 April 2024, 16:00 WIB
28 Februari 2024, 20:05 WIB
26 Februari 2024, 19:11 WIB
Terkini
17 November 2025, 13:00 WIB
Mobil listrik Honda Super One mulai dites jalan sebagai persiapan sebelum dijual di Indonesia tahun depan
17 November 2025, 12:00 WIB
Duo Marquez bersaudara mampu mendominasi papan atas klasemen akhir MotoGP 2025 setelah tampil sangat impresif
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C