Honda Jazz Facelift Bangkit di Cina, Tampilan Jadi Lebih Segar
28 Desember 2025, 09:00 WIB
Strategi elektrifikasi dinilai kurang tepat lalu gagal meger dengan Honda, Nissan berjuang di pasar otomotif
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Manufaktur asal Jepang, Nissan masih harus berjuang lebih keras untuk bertahan di industri otomotif. Khususnya di tengah gempuran produk Cina yang semakin membanjir.
Menurut laporan Carscoops, dikutip Minggu (27/04) Nissan disebut akan mengumumkan kerugian finansial sekitar 5 miliar USD (Rp 84,1 triliun dalam kurs rupiah) selama di tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025.
Kerugian itu disebut sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Nissan. Menurut pihak Nissan, restrukturisasi jadi salah satu penyebab kerugian besar tersebut.
Perlu diketahui, Nissan sebelumnya sempat melakukan pembicaraan bersama Honda terkait merger. Hanya saja diskusi tersebut tidak menemukan titik terang.
Penyebabnya, Honda mau menjadikan Nissan sebuah subsidiari alih-alih perusahaan rekanan.
Guna mempertahankan perusahaan, Nissan telah melepas 9.000 tenaga kerja, menutup sejumlah fasilitas produksi dan menghentikan penjualan sejumlah model.
Namun, Nissan bersama Honda dan Mitsubishi berkomitmen untuk tetap berkolaborasi dalam pengembangan elektrifikasi di tengah kuatnya persaingan EV (Electric Vehicle) dari manufaktur Tiongkok.
Terbarunya, Nissan tengah menyiapkan kendaraan elektrifikasi anyar pakai basis mobil konsep Hyper Tourer. Versi produksinya akan dijual pakai teknologi hybrid (e-Power) sebagai generasi keempat Elgrand.
PT NMDI (Nissan Motor Distributor Indonesia), distributor resmi Nissan di RI menegaskan bahwa sejauh ini Indonesia tidak terdampak keputusan seperti batalnya merger Nissan dengan Honda.
“Kalau saya rasa sih pasar Indonesia tidak ya, karena kan ordering (unit) kita sudah fix sekarang,” kata Caca Tobing, National Sales Head PT NMDI beberapa waktu lalu.
Penjualan Nissan di Indonesia diklaim masih baik, apalagi setelah kehadiran MPV (Multi Purpose Vehicle) hybrid Serena e-Power.
Untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan elektrifikasi Tanah Air, Nissan akan memperkenalkan model HEV (Hybrid Electric Vehicle) baru. Salah satunya diduga kuat X-Trail e-Power e-4orce.
“Menurut kita, e-Power (teknologi hybrid Nissan) itu jawaban dari kebutuhan pelanggan Indonesia,” tegas Caca.
Sekadar informasi, Nissan memiliki satu model BEV (Battery Electric Vehicle) yakni Leaf. Lalu ada dua model hybrid, Serena e-Power dan Kicks e-Power.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Desember 2025, 09:00 WIB
25 Desember 2025, 15:00 WIB
25 Desember 2025, 07:00 WIB
24 Desember 2025, 18:00 WIB
23 Desember 2025, 17:00 WIB
Terkini
28 Desember 2025, 13:00 WIB
Lalu lintas Jakarta terbilang lengang saat libur Natal karena banyaknya orang yang memiluh keluar kota
28 Desember 2025, 11:00 WIB
Model anyar dari Suzuki terdaftar di India dengan kode YMC, diyakini jadi penerus Ertiga versi tenaga listrik
28 Desember 2025, 09:00 WIB
Honda Jazz atau bisa dikenal Fit di Cina akan segera diluncurkan versi facelift pada kuartal pertama 2026
28 Desember 2025, 07:00 WIB
Pemerintah DKI Jakarta bakal gelar Car Free Night di kawasan Sudirman-Thamrin untuk sambut tahun baru 2026
27 Desember 2025, 19:00 WIB
Homogenisasi mobil Cina dinilai makin marak terjadi, teknologi tinggi tetapi tak sesuai kebutuhan konsumen
27 Desember 2025, 17:00 WIB
Artis Aura Kasih merupakan seorang penyuka otomotif, punya banyak koleksi motor dari Vespa sampai Kawasaki
27 Desember 2025, 13:00 WIB
Kepolisian gandeng joki Puncak untuk bantu atasi kemacetan yang kerap terjadi khususnya di libur panjang
27 Desember 2025, 11:00 WIB
Nantinya truk Cina yang akan digunakan di Indonesia wajib mengikuti aturan yang berlaku seperti laik jalan