Insentif Impor Mobil Listrik Habis di 2026, Ini Kata BYD
29 Juli 2025, 18:00 WIB
Moeldoko menyayangkan aksi premanisme yang dilakukan ormas dan mengganggu proses pembangunan pabrik BYD
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Aksi premanisme di Indonesia masih marak terjadi. Terkini dialami oleh BYD saat melakukan proses pembangunan pabrik mereka.
Disebut kalau pengerjaan fasilitas produksi mereka yang berada di Subang, Jawa Barat sempat diganggu oleh organisasi masyarakat (ormas).
Bahkan hal tersebut sudah terdengar ke telinga Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo).
“Nah ini tidak benar, saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ungkap Moeldoko di Antara, Rabu (23/04).
Menurut Moeldoko aksi premanisme sungguh sangat merugikan. Sebab dapat mengganggu investasi di Indonesia.
Oleh sebab itu ia menyayangkan tindakan para ormas yang mengganggu proses pembangunan pabrik BYD.
Terlebih fasilitas tersebut digadang-gadang bakal menjadi pabrik mobil listrik terbesar yang ada di ASEAN.
“Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu diperhatikan, maka kita semua masyarakat indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik,” tutur mantan Kepala Staf Kepresidenan.
Dia meminta kepada semua pihak untuk menindak tegas aksi premanisme. Sehingga semakin banyak orang ingin menanamkan uang di Tanah Air.
Dengan begitu maka lapangan pekerjaan bisa semakin berlimpah. Maka mampu mengurangi jumlah pengangguran.
“Di satu sisi kan ironis, kita perlu untuk bekerja dan ada orang (investor) datang memberikan peluang tetapi diganggu sama yang lain,” tegas Moeldoko.
Sekadar mengingatkan sebelumnya tersiar kabar proses pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat mendapat gangguan ormas.
“Saya sempat mendengar ada premanisme yang mengganggu investasi BYD di Subang, Jawa Barat,” ucap Eddy Soeparno, Wakil Ketua MPR RI di akun Instagramnya.
Eddy cukup menyesalkan hal tersebut terjadi. Menurut dia aksi premanisme sangat merugikan.
Apalagi dialami oleh pihak-pihak yang sedang berinvestasi di Tanah Air, seperti dilakukan oleh BYD.
“Saya kira itu harus ditindak tegas, pemerintah perlu tegas untuk menangani permasalahan ini,” lanjut Eddy.
Ia menyampaikan bahwa penindakan tegas terhadap premanisme dilakukan semata-mata untuk membuat investasi yang aman.
Patut diketahui, pabrik BYD di Subang Smartpolitan, Jawa Barat akan segera rampung. Fasilitas tersebut dikabarkan siap memproduksi mobil listrik pada akhir 2025.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Juli 2025, 18:00 WIB
29 Juli 2025, 16:00 WIB
29 Juli 2025, 12:21 WIB
29 Juli 2025, 12:12 WIB
29 Juli 2025, 12:02 WIB
Terkini
29 Juli 2025, 22:00 WIB
Daihatsu Sigra varian 1.2R Deluxe mendapat sentuhan baru dari segi tampilan dan mulai dijual di GIIAS 2025
29 Juli 2025, 21:00 WIB
Subaru menawarkan beragam kemudahan di GIIAS 2025 melalui beragam promo penjualan untuk seluruh unitnya
29 Juli 2025, 19:34 WIB
Suzuki menghadirkan sejumlah display kendaraan yang menarik perhatian di booth selama perhelatan GIIAS 2025
29 Juli 2025, 19:34 WIB
Suzuki menyediakan beragam program menarik buat pengunjung GIIAS 2025, termasuk untuk pembelian Fronx
29 Juli 2025, 19:00 WIB
Jaringan diler dan ketersediaan suku cadang jadi senjata Suzuki bersaing di tengah banjirnya merek baru
29 Juli 2025, 18:44 WIB
Hadir di GIIAS 2025, JAECOO J7 resmi debut di Indonesia dengan beragam keunggulan dan kemudahan buat pelanggan
29 Juli 2025, 18:00 WIB
BYD menyebutkan insentif mobil listrik jadi pemicu pihak manufaktur untuk segera melakukan perakitan lokal
29 Juli 2025, 17:00 WIB
Suzuki Fronx Hybrid serta Chery Tiggo Hybrid jadi salah satu mobil ramah lingkungan yang dijual di GIIAS 2025