Mulai 1 Januari 2026 Mobil Listrik CBU Tidak Lagi Istimewa
12 September 2025, 19:03 WIB
Mobil Listrik Presiden hingga saat ini masih sulit dipenuhi karena belum memenuhi persyaratan khusus
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Di era elektrifikasi penggunaan kendaraan listrik semakin lumrah tidak terkecuali di kalangan pemerintahan. Namun hingga sekarang masih belum ada merek premium klaim mendapatkan permintaan unit langsung dari presiden.
Ternyata masih ada berbagai tantangan dihadapi oleh manufaktur mobil premium dalam menyuplai mobil listrik. Salah satu syarat kendaraannya adalah Bulletproof alias anti peluru guna menunjang keamanan presiden selama perjalanan.
“Challenge-nya kendaraan listrik saat ini tuh (Mercedes-Benz) belum ada yang anti peluru,” kata Kariyanto Hartdjosoemarto, Sales and Marketing Director PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Ia menegaskan pihaknya sejauh ini tidak memiliki opsi anti peluru bahkan untuk model termewahnya yakni Maybach EQS.
Untuk mengembangkan versi anti peluru dibutuhkan waktu lebih lama dan biaya tidak sedikit. Hanya saja ia tidak mau bicara lebih lanjut terkait pengembangan tersebut.
“Jadi itu (mengapa) mungkin belum ada permintaan spesifik mobil presiden yang (bertenaga) listrik dan Bulletproof. Tetapi tentu kita masih dalam tahap pengembangan ke depannya,” tegas dia.
Senada dengan Mercedes-Benz, BMW juga mengatakan unit anti peluru jadi tantangan utama penyediaan mobil presiden. Tetapi mereka sudah memiliki satu model dengan varian Bulletproof yakni BMW i7.
“Sampai saat ini mungkin sudah ada ya (permintaan dari pemerintah). Karena memang kita sering mendukung kegiatan kenegaraan, tetapi kalau untuk IKN saya harus cek lagi,” ungkap Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi Mercedes-Benz memiliki enam model mobil listrik. Satu yang paling diminati konsumen adalah seri EQE sedan.
Sejauh ini dia mengungkapkan banyak konsumen mobil listrik Mercedes-Benz adalah korporasi. Tidak hanya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tetapi juga sektor lain dengan kebijakan wajib menggunakan mobil listrik buat operasional.
“Untuk level direksi, direktur biasanya pilih segmen premium. Misal dulu mereka pengguna E-Class atau S-Class, begitu aja regulasi harus ganti ya mereka ambil EQE atau EQS,” kata Kariyanto.
Sedangkan buat penggunaan sehari-hari terbarunya merek asal Jerman ini meluncurkan EQB 250+ yang menyasar keluarga muda di perkotaan. EQB terbaru berkonfigurasi 7-seater dengan daya jelajah tembus 535 km.
Masih mempertahankan kesan mewah baik dari segi eksterior maupun interior. Kabin dilengkapi sistem multimedia MBUX dan tersedia Ambient Lighting menambah nuansa elegan bagi penumpang.
Bicara harga, Mercedes-Benz menawarkan SUV listrik EQB 250+ Rp 1,66 miliar. Angka itu masih berstatus Off The Road.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 September 2025, 19:03 WIB
12 September 2025, 18:00 WIB
12 September 2025, 11:00 WIB
11 September 2025, 10:00 WIB
11 September 2025, 07:00 WIB
Terkini
13 September 2025, 09:00 WIB
Rins dan Quartararo sangat menantikan performa Yamaha M1 bermesin V4 dalam gelaran MotoGP San Marino 2025
13 September 2025, 07:00 WIB
Dishub gelar rekayasa lalu lintas di DI Panjaitan hingga 2026 karena adanya sedang dilakukan pekerjaan galian
12 September 2025, 20:00 WIB
Seorang pemilik Chery Tiggo 8 CSH mengalami masalah, mobil mogok secara tiba-tiba dan AC alami kerusakan
12 September 2025, 19:03 WIB
Insentif mobil listrik CBU yang dinikmati BYD, Denza, Aion hingga VinFast akan berakhir pada 31 Desember 2025
12 September 2025, 18:00 WIB
Mercedes-AMG A35 merupakan sebuah sedan sporti yang menawarkan kenyamanan serta performa bagi sang pemilik
12 September 2025, 17:14 WIB
MPM Insurance resmi menunjuk jajaran direksi dan komisaris baru yang siap membawa perusahaan lebih maju
12 September 2025, 16:23 WIB
Federal Oil gelar kampanye yang memudahkan konsumen dalam memastikan keaslian oli motor, begini caranya
12 September 2025, 15:00 WIB
Untuk menentukan tingkat keselamatan sebuah kendaraan, ASEAN NCAP menilai beberapa faktor yang dinilai penting