Penyebab Kendaraan Listrik Tidak Perbesar Pasar Mobil Indonesia
05 November 2024, 15:00 WIB
Insentif kendaraan listrik diusulkan untuk diperpanjang namun bantuan buat mobil hybrid masih belum dipastikan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengungkap akan melakukan beragam cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengusulkan memperpanjang insentif kendaraan listrik.
Selama ini pembelian kendaraan listrik memang diberikan insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) dan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) buat Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Dengan demikian diharapkan kelas roda ekonomi kelas menengah bisa bergerak.
Airlangga mengungkap bahwa kendaraan digunakan untuk menunjang mobilitas masyarakat saat bekerja. Sehingga insentif pajak kendaraan sangat memegang peran penting.
“Insentif terkait PPN DTP itu adalah komponen yang sangat diperlukan oleh kelas menengah karena kendaraan dipakai masyarakat bermobilitas. Oleh karena itu kami akan usulkan untuk diperpanjang,” ujarnya (03/11).
Namun dirinya harus membahasnya dengan Kementerian Keuangan guna menentukan waktu serta jumlah unit yang bisa mendapatkan insentif. Penyusunan berbagai Peraturan Pemerintah (PP) dan Perpres (Peraturan Presiden) terkait penerapan sejumlah insentif tersebut pada tahun depan pun masih dalam proses.
“Jadi, ini masih menunggu pembahasan dengan Menteri Keuangan karena seperti kemarin insentif pajak motor ada kuota,” ujarnya.
Sayangnya Airlangga tidak menyampaikan apakah insentif mobil hybrid juga akan diberikan atau tidak. Namun Kementerian Perindustrian mengungkap mereka tengah melakukan usulan agar ada kemudahan bagi pelanggan di sektor tersebut.
“Sedang kami bahas insentif untuk sektor otomotif baik itu listrik, hybrid maupun ICE. Khusus buat ICE itu termasuk LCGC dan banyak lainnya,” tegas Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Republik Indonesia.
Berkat insentif maka diharapkan sektor otomotif bisa membaik setelah mendapat tekanan sepanjang tahun.
“Sektor otomotif sedang tidak baik-baik saja, terlihat dari penjualannya sudah menurun,” tambahnya kemudian.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap bahwa Wholesales mobil baru Januari – September mencapai 633.218 unit. Padahal pada periode serupa tahun lalu, sudah ada 755.778 unit dikirim dari pabrik ke diler.
Sementara untuk Retail Sales situasinya pun tidak beda jauh karena hanya ada 657.223 unit dikirim ke pelanggan. Angka itu turun dibandingkan Januari-September 2023 yang sebesar 746.246 unit..
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 November 2024, 15:00 WIB
01 November 2024, 12:00 WIB
31 Oktober 2024, 10:00 WIB
31 Oktober 2024, 08:00 WIB
30 Oktober 2024, 22:30 WIB
Terkini
05 November 2024, 18:00 WIB
Toyota Gazoo Racing Thailand melakukan modifikasi Hilux Rangga menjadi mobil balap buat berlaga di trek
05 November 2024, 17:10 WIB
Umumnya rem ABS ada di tipe tertinggi saja, pakar UI usul harusnya disematkan ke setiap varian sepeda motor
05 November 2024, 16:00 WIB
Meskipun menuai pro dan kontra, studi menunjukkan peluang rem ABS menurunkan angka kecelakaan motor di RI
05 November 2024, 15:00 WIB
Kehadiran kendaraan listrik dinilai kurang mendongkrak penjualan mobil Indonesia yang cenderung jalan di tempat
05 November 2024, 13:35 WIB
Motor cruiser baru ini digadang menjadi rival baru Honda Gold Wing, berikut adalah tampilan GWM Souo S2000
05 November 2024, 12:13 WIB
PT AHM (Astra Honda Motor) hadirkan produk terbaru New Honda Scoopy buat konsumen dengan sejumlah ubahan
05 November 2024, 11:06 WIB
Masih fokus di pasar India, ini alasan Suzuki tak bangun pusat pengembangan atau RnD Center di Indonesia
05 November 2024, 10:00 WIB
Suzuki e Vitara resmi diperkenalkan dan siap meluncur mulai tahun depan dengan India sebagai basis produksi