Mobil Listrik Hyptech HT Jalani Uji Tabrak, Begini Hasilnya
23 Mei 2025, 20:00 WIB
Pembangunan pabrik GAC Aion Thailand rampung bulan ini, meninggalkan Indonesia yang baru selesai di akhir tahun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pabrikan asal China memang tengah agresif menjadikan Asia Tenggara sebagai pasar mereka di masa depan. Salah satunya adalah GAC Aion yang telah berkomitmen menggelontorkan dana investasi guna membangun pabrik di Thailand dan Indonesia sekaligus.
Dengan demikian mereka bisa lebih mudah untuk melakukan ekspor ke berbagai negara lain. Rencana tersebut pun tampaknya segera terealisasi karena petinggi perusahaan mengungkap bahwa pabrik mereka di Thailand sudah rampung.
Dilansir dari CarNewsCHina, pabrik tersebut adalah fasilitas produksi pertama mereka di luar China. Ada pun investasi yang digelontorkan adalah mencapai US$64,8 juta atau setara Rp 1,06 triliun dan mampu memproduksi 50.000 kendaraan per tahun.
Aion Y Plus pun digadang-gadang bakal menjadi model pertama yang akan diproduksi di lokasi tersebut.
Pabrik Thailand juga menjadi bagian dari rencana perusahaan yang berambisi mencapai penjualan sebesar 1 juta unit pada 2025.
Berbeda dengan Thailand yang pembangunannya sudah hampir rampung, pabrik GAC Aion di Indonesia justru prosesnya baru akan dimulai. Fasilitas tersebut dibuat di kawasan Cikampek, Jawa Barat dan diharapkan selesai pada kuartal keempat 2024.
Kapasitas produksinya pun rencananya disamakan dengan pabrik di Thailand yaitu 50.000 unit per tahun. Jumlah itu diklaim masih bertambah seiring pertumbuhan pasar kendaraan listrik dalam negeri.
Pabrik tersebut bakal memproduksi Aion Y Plus lalu disusul oleh Hyper HT. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa mendapat lebih banyak pilihan dibanding sebelumnya.
“Perakitan Hyper HT mungkin sedikit di belakang Aion Y Plus tetapi tidak akan beda jauh. Doakan saja agar dilakukan tahun ini,” ungkap ungkap Andry Ciu, CEO GAC Aion Indonesia.
Kehadiran fasilitas produksi membuat pabrikan memiliki kesempatan mendapat insentif kendaraan listrik dari pemerintah. Pasalnya mereka akabisan mengejar Tingkat Komponen Dalam Negeri agar sesuai aturan.
“Awal 2026 TKDN masih 40 karena merupakan tahap awal. Selebihnya kita buat agar memenuhi persyaratan-persyaratan berikutnya agar memenuhi 60 persen di 2029,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Mei 2025, 20:00 WIB
14 November 2024, 14:00 WIB
21 September 2024, 18:00 WIB
19 September 2024, 22:00 WIB
12 Agustus 2024, 19:00 WIB
Terkini
03 Juli 2025, 17:00 WIB
Peneliti ungkap masih ada produsen EV roda dua yang enggan menguji keamanan baterai dengan alasan biaya mahal
03 Juli 2025, 16:00 WIB
Kemenko Infra mengaku tengah menyiapkan aturan tarif atas dan bawah sopir logistik demi berantas truk ODOL
03 Juli 2025, 15:00 WIB
BYD Sealion 05 EV terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dan berpeluang hadir di GIIAS 2025
03 Juli 2025, 14:00 WIB
Karoseri Laksana mengirimkan satu bus ke Sri Lanka untuk digunakan kegiatan pariwisata serta antarkota
03 Juli 2025, 13:00 WIB
Suzuki Fronx punya modal untuk disukai konsumen Indonesia lewat proporsi eksterior dan desain, kenyamanan juga mesin yang hemat
03 Juli 2025, 12:00 WIB
Diler motor Honda di Kota Bandung menawarkan CUV e: dengan harga yang menarik dan berlaku selama Juli 2025
03 Juli 2025, 11:08 WIB
Petronas Sepang International Circuit bakal dukung penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025 dengan mengirim tenaga ahli
03 Juli 2025, 09:00 WIB
KatadataOTO merangkum daftar lengkap harga mobil listrik Juli 2025 yang berstatus on the road Jakarta