GAC Aion Indonesia Bakal Buka 30 Diler Hingga Akhir 2024
24 Juni 2024, 14:00 WIB
Pembangunan pabrik GAC Aion Thailand rampung bulan ini, meninggalkan Indonesia yang baru selesai di akhir tahun
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pabrikan asal China memang tengah agresif menjadikan Asia Tenggara sebagai pasar mereka di masa depan. Salah satunya adalah GAC Aion yang telah berkomitmen menggelontorkan dana investasi guna membangun pabrik di Thailand dan Indonesia sekaligus.
Dengan demikian mereka bisa lebih mudah untuk melakukan ekspor ke berbagai negara lain. Rencana tersebut pun tampaknya segera terealisasi karena petinggi perusahaan mengungkap bahwa pabrik mereka di Thailand sudah rampung.
Dilansir dari CarNewsCHina, pabrik tersebut adalah fasilitas produksi pertama mereka di luar China. Ada pun investasi yang digelontorkan adalah mencapai US$64,8 juta atau setara Rp 1,06 triliun dan mampu memproduksi 50.000 kendaraan per tahun.
Aion Y Plus pun digadang-gadang bakal menjadi model pertama yang akan diproduksi di lokasi tersebut.
Pabrik Thailand juga menjadi bagian dari rencana perusahaan yang berambisi mencapai penjualan sebesar 1 juta unit pada 2025.
Berbeda dengan Thailand yang pembangunannya sudah hampir rampung, pabrik GAC Aion di Indonesia justru prosesnya baru akan dimulai. Fasilitas tersebut dibuat di kawasan Cikampek, Jawa Barat dan diharapkan selesai pada kuartal keempat 2024.
Kapasitas produksinya pun rencananya disamakan dengan pabrik di Thailand yaitu 50.000 unit per tahun. Jumlah itu diklaim masih bertambah seiring pertumbuhan pasar kendaraan listrik dalam negeri.
Pabrik tersebut bakal memproduksi Aion Y Plus lalu disusul oleh Hyper HT. Dengan demikian diharapkan masyarakat bisa mendapat lebih banyak pilihan dibanding sebelumnya.
“Perakitan Hyper HT mungkin sedikit di belakang Aion Y Plus tetapi tidak akan beda jauh. Doakan saja agar dilakukan tahun ini,” ungkap ungkap Andry Ciu, CEO GAC Aion Indonesia.
Kehadiran fasilitas produksi membuat pabrikan memiliki kesempatan mendapat insentif kendaraan listrik dari pemerintah. Pasalnya mereka akabisan mengejar Tingkat Komponen Dalam Negeri agar sesuai aturan.
“Awal 2026 TKDN masih 40 karena merupakan tahap awal. Selebihnya kita buat agar memenuhi persyaratan-persyaratan berikutnya agar memenuhi 60 persen di 2029,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Juni 2024, 14:00 WIB
20 Juni 2024, 19:00 WIB
20 Juni 2024, 07:00 WIB
30 Mei 2024, 20:00 WIB
30 Mei 2024, 17:00 WIB
Terkini
02 Juli 2024, 09:00 WIB
Masih berupa CBU atau impor utuh sampai 2026, puluhan unit Citroen E-C3 mulai diserahkan ke konsumen Jawa Tengah
02 Juli 2024, 08:00 WIB
PT Pertamina masih mengevaluasi dan memantau kondisi nilai tukar rupiah guna menentukan harga BBM non subsidi
02 Juli 2024, 07:00 WIB
BYD optimis pasar kendaraan listrik Indonesia masih menjanjikan meski industri otomotif dalam tekanan
02 Juli 2024, 06:35 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini dari lima tempat berbeda agar mudah dijangkau
02 Juli 2024, 06:33 WIB
Jangan terlambat karena tidak ada dispensasi, berikut lokasi SIM keliling Bandung yang bisa dimanfaatkan
02 Juli 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan pada 2 Juli 2024 untuk memastikan kelancaran arus kendaraan di jam sibuk
01 Juli 2024, 17:00 WIB
Tawarkan lini elektrifikasi premium, ambisi Zeekr termasuk membuat replika Rolls-Royce Cullinan versi listrik
01 Juli 2024, 16:00 WIB
Pengadilan Amerika Serikat menyatakan Mazda bersalah karena produknya alami kerusakan di Valve Stem Seal