Bahaya Laten Menerabas Banjir buat Kaki-kaki Mobil
11 Juli 2025, 10:00 WIB
Indonesia dinilai perlu banyak belajar dari strategi Vietnam apabila ingin melakukan produksi mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Vietnam merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang sudah mampu melakukan produksi mobil listrik.
Di lain sisi, Indonesia justru belum dapat mewujudkan hal tersebut. Padahal apabila ditelaah Indonesia memiliki sumber daya jauh lebih berlimpah dan memadai dibandingkan Vietnam.
Menurut peneliti, ada beberapa hal bisa diadopsi dari Vietnam jika pemerintah Indonesia berminat mengembangkan produk dalam negeri dan memiliki pabrik sendiri.
“Di Vietnam, mereka ambil orang terbaiknya. Misalnya untuk baterai, dia ambil direktur orang Korea,” kata Prov. Dr. rer. nat. Evvy Kartini, Founder National Battery Research Institute di sela acara diskusi Populix x Forwot beberapa waktu lalu.
Kemudian buat ahli mesin yang akan menangani produk, Prof. Evvy ungkap Vietnam mempercayakannya kepada tenaga ahli mesin terbaik dari Swiss.
“Lalu orang desainnya dari Italia, semua ahli. Itu untuk apa? Mengembangkan produk berkualitas dan (berstandar) internasional,” kata Prof. Evvy.
Produk buatan Vietnam itu juga melalui standar pengetesan ketat sehingga memenuhi persyaratan agar bisa diekspor ke berbagai negara.
Namun yang jadi hal penting, Prof. Evvy menyorot banyak tenaga kerja Vietnam juga turut diberdayakan langsung membawahi para ahli.
“Ketika sudah berkembang, lima tahun kemudian (para ahli) pensiun kembali ke negaranya, (pabrik) sekarang jadi punya siapa? Vietnam, second layer-nya. Menurut saya kita belajar dari Vietnam,” tegas Prof. Evvy.
Tanpa strategi terstruktur, Indonesia belum akan bisa melakukan perakitan mobil listrik secara mandiri atau memiliki pabrik dengan utuh.
“Indonesia itu jangan cuma menjadi market saja, orang jualan di sini. Nilai tambahnya di mana? Di negara mereka,” kata dia.
Ia berharap di masa mendatang Indonesia bisa memiliki kemampuan melakukan produksi mobil listrik yang menggunakan baterai serta material-material lain dari dalam negeri.
Dia menegaskan Indonesia harus segera mulai dari sekarang apabila tidak ingin ketinggalan dengan negara tetangga lain di Asia Tenggara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 Juli 2025, 10:00 WIB
11 Juli 2025, 09:00 WIB
11 Juli 2025, 08:00 WIB
10 Juli 2025, 21:00 WIB
10 Juli 2025, 19:00 WIB
Terkini
11 Juli 2025, 10:00 WIB
Meskipun masih di batas aman, ada bahaya tersembunyi yang kerap diabaikan pengemudi saat menerabas banjir
11 Juli 2025, 09:00 WIB
SIS mengaku bakal memberikan kejutan pada gelaran GIIAS 2025, besar kemungkinan mereka membawa Suzuki e Vitara
11 Juli 2025, 08:00 WIB
Tenaga penjual mulai membeberkan harga BYD Seagull di Indonesia, prediksinya lebih murah dari Wuling BinguoEV
11 Juli 2025, 07:00 WIB
Operasi Patuh 2025 digelar demi menindak para pengendara yang sering melakukan pelanggaran lalu lintas
11 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil Genap Jakarta 11 Juli 2025 diterapkan secara ketat untuk sambut libur akhir pekan yang berlangsung
11 Juli 2025, 06:00 WIB
Menjelang akhir pekan, masyarakat di Kota Kembang bisa mendatangi dua lokasi SIM keliling Bandung hari ini
11 Juli 2025, 06:00 WIB
Manfaatkan fasilitas SIM keliling Jakarta di lima lokasi berbeda sebelum akhir pekan, simak informasinya
10 Juli 2025, 22:30 WIB
Dishub DKI Jakarta melakukan kajian ulang untuk melakukan Car Free Night di Sudirman Thamrin karena banyak dampaknya