Voltron dan Living World Alam Sutera Kolaborasi Bangun SPKLU
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Hyundai tarik 853 Kona Electric karena terjadi kebocoran pada komponen EPCU di Amerika Serikat beberapa saat lalu.
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Nasib sial harus dialami oleh para pengguna mobil listrik di Amerika Serikat. Sebab Hyundai Tarik 853 Kona Electric di negeri Paman Sam beberapa saat lalu.
Hal itu karena mobil listrik tersebut mengalami kebocoran pada komponen EPCU (Electric Power Control Unit).
Dikutip dari Carscoops, kerusakan membuat kendaraan setrum kehilangan daya secara tiba-tiba. Bahkan paling parah ada sampai mati total sehingga tidak bisa digunakan.
Namun semua tergantung dari seberapa kerusakan terjadi. Sebab ada pengguna yang sempat mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu pada panel meter kendaraan mereka.
Kabar beredar penyebabnya karena pembersihan yang tidak sempurnah pada bagian rumah converter DC setelah produksi. Akibatnya terjadi kebocoran cairan mengenai pengontrol daya utama.
Padahal Hyundai sudah sempat memprediksi kejadian itu sejak November 2022. Akan tetapi mereka baru melakukan penyelidikan internal baru-baru ini
Terkini pabrikan asal Korea melakukan penarikan Kona Electric sejak Jumat (9/12). Namun mereka tidak akan memberitahu langkah tersebut kepada para diler sampai Februari 2023.
Para pemilik Kona Electric akan mendapatkan surat pemberitahuan, lalu Hyundai melakukan pemeriksaan dan penggantian EPCU secara gratis. Walaupun masa garansi sudah berakhir.
Sebelumnya pada 2020 lalu mereka sempat melakukan recall model ini sebanyak dua kali. Pertama 80 ribu unit crossover listrik itu berpotensi terbakar saat melakukan pengisian baterai.
Terdapat 13 laporan menyebutkan Kona Electric terbakar, termasuk di antaranya satu di Kanada juga Austria. Kabar beredar menyebutkan bahwa sistem baterai tegangan tinggi menjadi penyebabnya.
Di sisi lain ada yang menyebut biang kerok lainnya adalah tab anoda karena terlipat di baterai. Hal ini memicu korsleting listrik lantaran pelapis lithium menyentuh katoda.
Sekadar informasi, Hyundai global bahkan sampai mengeluarkan biaya sangat besar. Mengutip Carbuzz, estimasi dana dikucurkan lebih dari 500 juta dollar atau setara Rp7.2 triliunan.
Kemudian produsen Korea Selatan juga sempat melakukan penarikan sehubungan dengan pembaruan perangkat lunak dan penggantian baterai.
Sebab LG Chem Ltd selaku pabrikan baterai Kona Electrik ingin melakukan pengujian bersama Hyundai untuk membuktikan apakah api berasal dari baterai. Namun mereka tidak menemukan sumber dari part yang rusak tersebut.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
30 April 2024, 18:03 WIB
Terkini
01 Mei 2024, 19:00 WIB
Rakata lakukan pengembangan produk di PEVS 2024 dengan mengganti baterainya agar jarak tempuh bertambah
01 Mei 2024, 18:00 WIB
Dukung ekosistem mobil listrik, Voltron dan Living World Alam Sutera dirikan SPKLU di pusat perbelanjaan
01 Mei 2024, 17:00 WIB
Simak cara maupun syarat Test Ride motor listrik di PEVS 2024, salah satunya adalah wajib membawa SIM
01 Mei 2024, 16:00 WIB
Salah satu motor listrik MAB diperkenalkan sebagai prototipe dan akan berbanderol di bawah Rp 20 jutaan
01 Mei 2024, 16:00 WIB
ZPT Nimbuzz hadir di PEVS 2024 dan dijual dengan harga Rp 2 jutaan hingga menjadi sepeda motor termurah
01 Mei 2024, 15:39 WIB
MG Maxus 9 hadir di PEVS 2024 sebagai unit yang hanya dipamerkan saja alias belum dijual resmi di Indonesia
01 Mei 2024, 15:00 WIB
FIF dapat pinjaman sebesar 60 juta dolar untuk memperluas bisnis berkelanjutan agar kuat di masa depan
01 Mei 2024, 13:20 WIB
Sejumlah armada mulai diganti Toyota Transmover terbaru, belum jelas bagaimana nasib Mobilio di Bluebird