Pemerintah Ajak Xiaomi Buka Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
14 Oktober 2025, 08:00 WIB
Setelah pasar mobil listrik dunia tidak bergairah, Hyundai main bensin lagi dengan standar emisi Euro7
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Hyundai Motor Group kembali mengembangkan mesin bensin generasi terbaru. Hal ini dilakukan karena selama dua tahun mereka fokus pada kendaraan listrik.
Mesin konvensional atau kerap disebut ICE disebut-sebut tetap mendapatkan hati di mata konsumen. Sehingga Hyundai main bensin lagi dengan teknologi terkini.
Tidak tanggung-tanggung karena Hyundai membentuk tim pengembangan dan riset (R&D) akan dihuni 150 hingga 200 tenaga ahli. Adapun tenaga kerja baru sebelumnya fokus di pengembangan kinerja pemadam kebakaran listrik.
Adalah Yang Hee-won yang ditunjuk sebagai Presiden Divisi R&D tersebut di atas sejak Januari 2024. Di bawah pimpinan Hee-won, mereka akan mengembangkan mesin bensin dengan standar Euro7 nan super ketat di Uni Eropa.
Karena standar emisi Euro7 merupakan acuan dalam pengembangan mesin. Sehingga akan lebih mudah memasarkan produk di negara luar benua biru.
Sejatinya Hyundai Motor Group telah menetapkan langkah untuk serius mengembangkan mobil listrik. Langkah itu bertepatan dengan kepemimpinan Presiden Park Jung-guk dalam hal penelitian.
Keseriusan brand berlambang H miring dalam pengembangan EV mengorbankan divisi lain. Tidak heran selama dua tahun riset mesin bensin tidak lagi dilakukan.
Dinukil dari Thekoreancarblog.com bahwa Hyundai melihat pasar otomotif telah berubah secara drastis. Sehingga diperlukan adanya evaluasi strategi.
Minat masyarakat terhadap mobil listrik dikatakan tidak lagi tinggi. Ditambah lagi pasar utama yakni Uni Eropa dan Amerika Serikat yang menjadi tulang punggung produsen mobil asal negeri Ginseng tersebut.
Baik di AS maupun Eropa, teknologi mesin bensin terus dikembangkan lebih canggih. Walhasil mereka bisa tetap menekan polusi juga merusak alam.
Di Tanah Air sendiri Hyundai masih belum terlihat serius menggarap pasar mobil listrik. Dari seluruh produk andalannya baru ada dua model EV yakni Ioniq 5 dan 6.
Keduanya menggantikan produk terdahulu yang terbilang tidak terlalu positif respon dari masyarakat. Sedangkan Ioniq 5 dan 6 cukup mendapat perhatian konsumen.
Namun hanya Ioniq 5 nan sudah dirakit di dalam negeri sementara Ioniq 6 merupakan impor utuh alias (CBU) dari Korea Selatan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Oktober 2025, 08:00 WIB
13 Oktober 2025, 09:00 WIB
12 Oktober 2025, 09:00 WIB
11 Oktober 2025, 09:00 WIB
10 Oktober 2025, 20:30 WIB
Terkini
14 Oktober 2025, 19:47 WIB
Harga Geely Starray EM-i berpeluang ada di kisaran Rp 408 jutaan, NJKB terdaftarnya adalah Rp 250 juta
14 Oktober 2025, 18:00 WIB
Daihatsu mampu menorehkan penjualan cukup positif pada September 2025 berkat kontribusi Sigra dan Gran Max
14 Oktober 2025, 17:00 WIB
GWM memboyong sejumlah produk unggulan sebagai bentuk upaya mereka menggoda para konsumen di Indonesia
14 Oktober 2025, 16:00 WIB
Suzuki e-VanVan siap meramaikan Japan Mobility Show 2025, motor listrik retro yang mirip Honda Monkey 125
14 Oktober 2025, 15:00 WIB
Proses negosiasi antara Pertamina bersama BP AKR dan Vivo mengenai kuota tambahan impor BBM terus berjalan
14 Oktober 2025, 14:00 WIB
Suzuki Fronx modif yang mejeng di ajang IMX 2025 tampil menggoda para pengunjung pameran di akhir pekan
14 Oktober 2025, 13:00 WIB
Tidak sembarangan, penerapan BBM campuran etanol 10 persen atau E10 harus memperhatikan ekosistem pendukung
14 Oktober 2025, 12:00 WIB
Ada produk baru dengan harga kompetitif disinyalir jadi salah satu faktor penyebab lesunya penjualan LCGC