Penjualan Lesu, Pabrik EV Hyundai Akan Produksi Mobil Hybrid
26 April 2024, 21:00 WIB
Hyundai jual pabrik mereka di Rusia dengan harga hanya Rp1.7 juta karena berhenti beroperasi sejak tahun lalu
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Hyundai jual pabrik di Rusia seharga 10.000 rubel atau setara Rp1.7 juta. Aset tersebut pun langsung dibeli salah satu perusahaan Rusia namun dengan beberapa persyaratan.
Salah satunya adalah Hyundai bisa membeli kembali pabrik dalam dua tahun setelah transaksi dilakukan. Kesepatakan itu pun telah disetujui dalam rapat dewan awal pekan ini serta dapat izin dari pemerintah Rusia.
Dilansir Carscoops, Hyundai akan menanggung kerugian sebesar 287 miliar won atau sekitar Rp3.4 triliun. Kesepakatan pun dikabarkan selesai pada 28 Desember 2023.
Sebelumnya diberitakan bahwa pabrik Hyundai yang berlokasi di St. Petersburg berhenti beroperasi pada Maret 2022. Penutupan dilakukan seiring dengan invasi Rusia ke Ukraina di Februari 2022.
Padahal pabrik tersebut memiliki kapasitas tahunan sekitar 200.000 unit. Fasilitas itu memproduksi Hyundai Solaris, Hyundai Creta, Kia Rio dan Kia Rio X-Line yang merupakan model unggulan di Negara Beruang Merah.
Penutupan pabrik ini sangat memukul pabrikan asal Korea Selatan. Terlebih sebelum terjadi perang Hyundai bersama Kia masuk ke tiga merek terlaris di negara tersebut.
Namun semua berubah setelah invasi dilakukan. Bahkan Agustus 2023 mereka cuma berhasil menjual enam kendaraan, turun drastis dibanding periode serupa tahun lalu yang mencapai 2.892 unit.
Kemudian bila melihat semakin ke belakang maka penjualan Hyundai dan Kia hanya mencapai 400.000 unit di 2019. Jumlah itu juga tercapai pada 2021 serta menguasai 22.5 persen dari total pasar.
Selain Hyundai, beberapa pabrikan besar lain juga telah menjual pabrik mereka di dengan harga murah dalam 18 bulan terakhir. Sebagai contoh Oktober lalu Nissan telah menjual fasilitas mereka ke Central Research and Development Automobile and Engine Institute Rusia.
Ketika itu harga yang ditawarkan hanyalah 1 euro atau sekitar Rp17.000. Artinya pabrikan Jepang tersebut mengalami kerugian 100 miliar yen atau setara Rp10.8 triliun.
Sama seperti Hyundai mereka juga memiliki pilihan untuk membeli kembali fasilitasnya dalam enam tahun ke depan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 April 2024, 21:00 WIB
22 April 2024, 15:55 WIB
18 April 2024, 13:12 WIB
16 April 2024, 11:00 WIB
16 April 2024, 08:00 WIB
Terkini
28 April 2024, 10:08 WIB
Mengakomodir kebutuhan ekosistem mobil listrik, SPKLU diler BYD Haka Cibubur bisa digunakan semua merek EV
28 April 2024, 07:00 WIB
Tiket MotoGP Mandalika 2024 didiskon 50 persen sehingga masyarakat bisa membelinya mulai dari Rp 350.000
27 April 2024, 18:00 WIB
Sejumlah konsumen tak kunjung terima unit sejak pemesanan, ini kata BYD soal inden yang diklaim mengular
27 April 2024, 17:00 WIB
Menjadi bagian dari total target 50 outlet tahun ini, BYD resmikan diler 3S di kawasan Cibubur hari ini
27 April 2024, 16:22 WIB
Buat Anda yang tertarik memboyong Yamaha Lexi LX 155 bulan ini, ada skema cicilan mulai Rp 800 ribuan saja
27 April 2024, 12:00 WIB
Tarif tol Gempol Pandaan resmi naik hari ini untuk menyesuaikan inflasi dan mempertahankan pelayanan
27 April 2024, 08:00 WIB
Tarif Tol Bali Mandara naik hari ini, berlaku untuk semua golongan termasuk sepeda motor yang melintas
27 April 2024, 07:12 WIB
Hingga batas waktu yang telah ditentukan, Jeep Rubicon Mario Dandy Satriyo tidak laku dilelang Kejari Jaksel