TAF Hadirkan Promo Kredit Mobil Menjelang Lebaran
28 Maret 2024, 12:00 WIB
TKDN Toyota Yaris Cross sampai 80 persen, sementara 20 persen sisanya karena memakai baterai dari Jepang
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Toyota Yaris Cross baru saja diperkenalkan buat pasar Indonesia pada Senin (15/5). Mobil anyar tersebut mengisi lini medium SUV (Sport Utility Vehicle) pabrikan asal Jepang.
Kehadirannya diharapkan bisa berkontribusi dalam usaha pengurangan gas karbon. Sebab kendaraan roda empat mereka mendapat opsi mesin hybrid.
Kendati demikian, model tersebut ternyata diproduksi di Tanah Air. Bahkan TKDN Toyota Yaris Cross mencapai 80 persen.
Hal tersebut dikatakan oleh Henry Tanoto, Presiden Direktu PT TAM (Toyota Astra Motor) saat peluncuran di Jakarta kemarin. Dia mengatakan pihaknya ingin menghadirkan mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau.
“Ini mobil hybrid kita yang TKDN-nya sekitar 80 persen,” ujar Henry.
Di sisi lain Bob Azam selaku Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN mengaminkan perkataan Henry. Dia menuturkan hampir seluruh komponen Toyota Yaris Cross sudah dibuat di dalam negeri.
Namun baterainya masih impor dari Jepang. Akan tetapi assembly penampung daya itu dilakukan secara lokal.
“Mesinnya sudah dibikin di sini, tinggal baterainya saja, kita pakai penampung daya hybrid 0.7 kwh,” katanya.
Bob mengungkapkan kalau memang lokalisasinya cukup tinggi. Sehingga memberi efek positif buat mobil barunya.
Di sisi lain Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM (Toyota Astra Motor) mengaku pihaknya menargetkan penjualan Toyota Yaris Cross mencapai 1.800 unit.
“Mobil ini ada di segmen SUV medium 5 seater. Kita berharap dengan masuknya Yaris Cross mendapatkan porsi cukup kuat. Semoga dari permintaan masyarakat bisa jual kira-kira di 1.500 - 1.800 unit,” ungkap Anton.
Anton percaya diri masyarakat bakal memiliki minat yang tinggi buat produknya. Untuk itu pihaknya sudah mengantisipasi agar indennya tidak terlalu lama.
“Jangan seperti kemarin produksinya 20-30 persen (mobil hybrid). Minimal 50 persen ke atas, jadi nanti kita lihat permintaannya, mudah-mudahan bisa menyesuaikan,” pungkas Anton.
Sebagai informasi Toyota Yaris Cross dibekali dua pilihan mesin. Pertama Jantung pacu hybrid berkode 2NR-VEX, berkubikasi 1.500 cc empat silinder segaris VVT-i.
Rancangannya mampu menyemburkan daya sampai 89 hp serta torsi puncak 121 Nm. Lalu ditunjang dinamo listrik bertenaga 79 hp sama torsi 141 Nm.
Sementara mesin bensinnya memiliki kode 2NR-VE. Khusus dapur pacu ini memuntahkan daya 104 hp dan torsi puncak 138 Nm.
Seluruh tenaganya disalurkan ke dua roda depan melalui transmisi CVT pada versi hybrid. Opsi manual lima percepatan hanya tersedia di mesin bensin.
Produk baru dari pabrikan asal negeri Sakura ini memang belum dipasarkan. Namun harga Toyota Yariss Cross berkisar di angka Rp300 sampai Rp400 jutaan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 Maret 2024, 12:00 WIB
17 Januari 2024, 10:46 WIB
19 Desember 2023, 11:23 WIB
17 September 2023, 15:31 WIB
08 Agustus 2023, 10:30 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 00:45 WIB
Polres Bogor kembali menggelar ganjil genap Puncak untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi
02 Mei 2024, 23:44 WIB
Peugeot berhenti jualan mobil di Indonesia, seperti mereka umumkan dalam keterangan resmi yang mereka berikan
02 Mei 2024, 21:03 WIB
Trac nilai generasi muda tak mau repot dengan mobil karena banyak tanggung jawab yang harus dijalankan
02 Mei 2024, 19:13 WIB
Ada motor listrik konversi PLN hadir di pameran PEVS 2024, salah satunya Benelli Patagonian Eagle 250 cc
02 Mei 2024, 19:07 WIB
Berikut daftar lengkap harga motor listrik Greentech yang ditawarkan dalam pameran PEVS 2024 di JIExpo
02 Mei 2024, 14:14 WIB
Punya masa berlaku terbatas seperti SIM, berikut kami rangkum cara dan biaya perpanjang STNK per Mei 2024
02 Mei 2024, 12:00 WIB
Vespa Babe Cabita dilelang dengan harga dimulai dari Rp 70 juta namun kini sudah melejit hingga Rp 150 juta
02 Mei 2024, 11:00 WIB
Berkomitmen membantu turunkan emisi karbon, 10 persen armada taksi Bluebird akan pakai mobil listrik per 2030