Harga Daihatsu Rocky Hybrid Naik, Inden Hingga Tahun Depan
14 Agustus 2025, 15:00 WIB
Harga mobil masih stabil, Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sentuh Rp 16.000 bulan ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pelemahan nilai tukar rupiah mencapai angka tertinggi pada April 2024. Meski begitu telah ada penurunan dari Rp 16.228 menjadi Rp 16.178 per dolar AS.
Namun tentu jadi sesuatu patut diwaspadai pelaku bisnis tidak terkecuali produsen otomotif. Hal itu dapat berdampak pada harga suku cadang dan komponen lain yang masih harus diimpor dengan mata uang dolar AS.
Sehingga tidak cuma mobil CBU (Completely Built Up) terpengaruh namun juga CKD (Completely Knocked Down) apabila banyak komponen merupakan barang impor.
Menanggapi hal tersebut, Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT ADM (Astra Daihatsu Motor) mengklaim akan terus memantau kondisi itu.
“Pasti kami masih melihat pergerakan, karena pabrikan melihat lebih ke jangka panjang,” ungkap Sri Agung kepada KatadataOTO, Kamis (18/4).
Bukan jadi hal baru lagi apabila melihat harga mobil di pabrikan mengalami perubahan apabila ada gangguan pada nilai tukar rupiah. Hanya saja memang tidak langsung terlihat.
Meski begitu berdasarkan pantauan di laman resmi harga lini kendaraan pabrik asal Jepang itu masih stabil dan belum mengalami perubahan signifikan. Saat ini Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah.
“Untuk Daihatsu Indonesia sendiri lokalisasi kami juga sudah lebih dari 80 persen. Kami akan terus memonitor,” tegas dia menutup perkataannya.
Karena hampir seluruh modelnya sudah dirakit lokal bisa dibilang potensi terpengaruh nilai tukar rupiah bisa akan lebih rendah ketimbang model CBU.
Mobil Daihatsu dirakit lokal termasuk Xenia, Terios dan Gran Max. Sementara hatchback all new Daihatsu Sirion diimpor dari Malaysia.
Sekadar informasi ada beberapa penyebab nilai tukar rupiah menurun misal posisi dolar Amerika Serikat yang disebut sedang menguat secara global.
Dilansir dari Katadata, Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets menyebutkan secara fundamental permintaan dolar AS dalam negeri tengah meningkat untuk impor BBM maupun bahan pangan.
Belum diketahui sampai kapan berlangsung, namun beragam produsen otomotif mulai waspada dan berupaya menahan harga jual kendaraan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 15:00 WIB
12 Agustus 2025, 18:00 WIB
11 Agustus 2025, 20:00 WIB
11 Agustus 2025, 14:00 WIB
11 Agustus 2025, 10:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring