Daihatsu Andalkan Pameran buat Dorong Penjualan Akhir Tahun
26 September 2025, 18:00 WIB
Harga mobil masih stabil, Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sentuh Rp 16.000 bulan ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pelemahan nilai tukar rupiah mencapai angka tertinggi pada April 2024. Meski begitu telah ada penurunan dari Rp 16.228 menjadi Rp 16.178 per dolar AS.
Namun tentu jadi sesuatu patut diwaspadai pelaku bisnis tidak terkecuali produsen otomotif. Hal itu dapat berdampak pada harga suku cadang dan komponen lain yang masih harus diimpor dengan mata uang dolar AS.
Sehingga tidak cuma mobil CBU (Completely Built Up) terpengaruh namun juga CKD (Completely Knocked Down) apabila banyak komponen merupakan barang impor.
Menanggapi hal tersebut, Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT ADM (Astra Daihatsu Motor) mengklaim akan terus memantau kondisi itu.
“Pasti kami masih melihat pergerakan, karena pabrikan melihat lebih ke jangka panjang,” ungkap Sri Agung kepada KatadataOTO, Kamis (18/4).
Bukan jadi hal baru lagi apabila melihat harga mobil di pabrikan mengalami perubahan apabila ada gangguan pada nilai tukar rupiah. Hanya saja memang tidak langsung terlihat.
Meski begitu berdasarkan pantauan di laman resmi harga lini kendaraan pabrik asal Jepang itu masih stabil dan belum mengalami perubahan signifikan. Saat ini Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah.
“Untuk Daihatsu Indonesia sendiri lokalisasi kami juga sudah lebih dari 80 persen. Kami akan terus memonitor,” tegas dia menutup perkataannya.
Karena hampir seluruh modelnya sudah dirakit lokal bisa dibilang potensi terpengaruh nilai tukar rupiah bisa akan lebih rendah ketimbang model CBU.
Mobil Daihatsu dirakit lokal termasuk Xenia, Terios dan Gran Max. Sementara hatchback all new Daihatsu Sirion diimpor dari Malaysia.
Sekadar informasi ada beberapa penyebab nilai tukar rupiah menurun misal posisi dolar Amerika Serikat yang disebut sedang menguat secara global.
Dilansir dari Katadata, Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets menyebutkan secara fundamental permintaan dolar AS dalam negeri tengah meningkat untuk impor BBM maupun bahan pangan.
Belum diketahui sampai kapan berlangsung, namun beragam produsen otomotif mulai waspada dan berupaya menahan harga jual kendaraan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 September 2025, 18:00 WIB
25 September 2025, 15:14 WIB
17 September 2025, 15:05 WIB
12 September 2025, 10:00 WIB
30 Agustus 2025, 09:00 WIB
Terkini
28 September 2025, 09:00 WIB
Untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, KNKT bakal buka sekolah pengemudi angkutan barang dan penumpang
28 September 2025, 07:00 WIB
Marc Marquez berjaya dan Francesco Bagnaia perlu waspada jika hujan mengguyur trek MotoGP Jepang 2025
27 September 2025, 17:23 WIB
Pecco berpotensi jadi pengganjal langkah Marc Marquez mengunci gelar juara dunia saat MotoGP Jepang 2025
27 September 2025, 15:00 WIB
Sule kena tilang oleh Dinas Perhungan saat membawa Toyota Hilux double cabin dan bakal disidang pekan depan
27 September 2025, 13:52 WIB
Francesco Bagnaia tempati urutan pertama disusul Marc Marquez, berikut hasil Sprint Race MotoGP Jepang 2025
27 September 2025, 11:00 WIB
Tanpa jalur khusus, pengguna sepeda motor yang memenuhi syarat di Jepang bebas memanfaatkan jalan tol
27 September 2025, 09:00 WIB
Salah satu fitur andalan pada Honda ADV 160 terbaru adalah HSTC, berfungsi mencegah terjadi ban selip
27 September 2025, 07:00 WIB
Suzuki Ertiga Hybrid bekas lansiran 2024 ditawarkan dengan harga menarik dan cicilannya mulai dari Rp 5 jutaan