Pos Siaga Daihatsu Bakal Terbuka Buat Pelanggan Merek Lain
26 Maret 2025, 09:07 WIB
Harga mobil masih stabil, Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sentuh Rp 16.000 bulan ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pelemahan nilai tukar rupiah mencapai angka tertinggi pada April 2024. Meski begitu telah ada penurunan dari Rp 16.228 menjadi Rp 16.178 per dolar AS.
Namun tentu jadi sesuatu patut diwaspadai pelaku bisnis tidak terkecuali produsen otomotif. Hal itu dapat berdampak pada harga suku cadang dan komponen lain yang masih harus diimpor dengan mata uang dolar AS.
Sehingga tidak cuma mobil CBU (Completely Built Up) terpengaruh namun juga CKD (Completely Knocked Down) apabila banyak komponen merupakan barang impor.
Menanggapi hal tersebut, Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT ADM (Astra Daihatsu Motor) mengklaim akan terus memantau kondisi itu.
“Pasti kami masih melihat pergerakan, karena pabrikan melihat lebih ke jangka panjang,” ungkap Sri Agung kepada KatadataOTO, Kamis (18/4).
Bukan jadi hal baru lagi apabila melihat harga mobil di pabrikan mengalami perubahan apabila ada gangguan pada nilai tukar rupiah. Hanya saja memang tidak langsung terlihat.
Meski begitu berdasarkan pantauan di laman resmi harga lini kendaraan pabrik asal Jepang itu masih stabil dan belum mengalami perubahan signifikan. Saat ini Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah.
“Untuk Daihatsu Indonesia sendiri lokalisasi kami juga sudah lebih dari 80 persen. Kami akan terus memonitor,” tegas dia menutup perkataannya.
Karena hampir seluruh modelnya sudah dirakit lokal bisa dibilang potensi terpengaruh nilai tukar rupiah bisa akan lebih rendah ketimbang model CBU.
Mobil Daihatsu dirakit lokal termasuk Xenia, Terios dan Gran Max. Sementara hatchback all new Daihatsu Sirion diimpor dari Malaysia.
Sekadar informasi ada beberapa penyebab nilai tukar rupiah menurun misal posisi dolar Amerika Serikat yang disebut sedang menguat secara global.
Dilansir dari Katadata, Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets menyebutkan secara fundamental permintaan dolar AS dalam negeri tengah meningkat untuk impor BBM maupun bahan pangan.
Belum diketahui sampai kapan berlangsung, namun beragam produsen otomotif mulai waspada dan berupaya menahan harga jual kendaraan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Maret 2025, 09:07 WIB
25 Maret 2025, 09:00 WIB
23 Maret 2025, 19:00 WIB
13 Maret 2025, 14:00 WIB
12 Maret 2025, 16:00 WIB
Terkini
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang
31 Maret 2025, 09:00 WIB
Chery mengungkapkan ada tantangan tersendiri dalam memasarkan SUV crossover listrik Omoda E5 di Indonesia
31 Maret 2025, 07:00 WIB
Haka Auto buka bengkel siaga saat Lebaran untuk menemani perjalanan pelanggan BYD mudik ke kampung halamannya
31 Maret 2025, 06:00 WIB
Kepolisian prediksi ada lonjakan arus mudik dan kepadatan di sejumlah titik setelah pelaksanaan sholat Id