Mobil Listrik Daihatsu Mulai Tes Jalan, Pakai Basis eMO EV
05 Mei 2025, 17:13 WIB
Harga mobil masih stabil, Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah yang sentuh Rp 16.000 bulan ini
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pelemahan nilai tukar rupiah mencapai angka tertinggi pada April 2024. Meski begitu telah ada penurunan dari Rp 16.228 menjadi Rp 16.178 per dolar AS.
Namun tentu jadi sesuatu patut diwaspadai pelaku bisnis tidak terkecuali produsen otomotif. Hal itu dapat berdampak pada harga suku cadang dan komponen lain yang masih harus diimpor dengan mata uang dolar AS.
Sehingga tidak cuma mobil CBU (Completely Built Up) terpengaruh namun juga CKD (Completely Knocked Down) apabila banyak komponen merupakan barang impor.
Menanggapi hal tersebut, Sri Agung Handayani, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director PT ADM (Astra Daihatsu Motor) mengklaim akan terus memantau kondisi itu.
“Pasti kami masih melihat pergerakan, karena pabrikan melihat lebih ke jangka panjang,” ungkap Sri Agung kepada KatadataOTO, Kamis (18/4).
Bukan jadi hal baru lagi apabila melihat harga mobil di pabrikan mengalami perubahan apabila ada gangguan pada nilai tukar rupiah. Hanya saja memang tidak langsung terlihat.
Meski begitu berdasarkan pantauan di laman resmi harga lini kendaraan pabrik asal Jepang itu masih stabil dan belum mengalami perubahan signifikan. Saat ini Daihatsu santai hadapi melemahnya nilai tukar rupiah.
“Untuk Daihatsu Indonesia sendiri lokalisasi kami juga sudah lebih dari 80 persen. Kami akan terus memonitor,” tegas dia menutup perkataannya.
Karena hampir seluruh modelnya sudah dirakit lokal bisa dibilang potensi terpengaruh nilai tukar rupiah bisa akan lebih rendah ketimbang model CBU.
Mobil Daihatsu dirakit lokal termasuk Xenia, Terios dan Gran Max. Sementara hatchback all new Daihatsu Sirion diimpor dari Malaysia.
Sekadar informasi ada beberapa penyebab nilai tukar rupiah menurun misal posisi dolar Amerika Serikat yang disebut sedang menguat secara global.
Dilansir dari Katadata, Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets menyebutkan secara fundamental permintaan dolar AS dalam negeri tengah meningkat untuk impor BBM maupun bahan pangan.
Belum diketahui sampai kapan berlangsung, namun beragam produsen otomotif mulai waspada dan berupaya menahan harga jual kendaraan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 Mei 2025, 17:13 WIB
24 April 2025, 08:00 WIB
23 April 2025, 09:00 WIB
23 April 2025, 08:00 WIB
22 April 2025, 07:00 WIB
Terkini
11 Mei 2025, 06:00 WIB
Piaggio Indonesia sedang merayakan hari jadi Vespa yang ke-79 dengan menghadirkan berbagai program menarik
10 Mei 2025, 20:59 WIB
Marc Marquez berhasil naik ke podium sprint race MotoGP Prancis 2025 di Sirkuit Le Mans bersama sang adik
10 Mei 2025, 19:28 WIB
BJ40 Plus segera dirakit lokal bulan ini, BAIC tertarik untuk mengekspornya ke negara-negara di Asia Tenggara
10 Mei 2025, 16:00 WIB
Mitsubishi Fuso serahkan satu unit Fighter ke SMK Negeri 1 Kamal, Madura untuk tingkatkan kompetensi siswa
10 Mei 2025, 14:00 WIB
Daihatsu Sigra bekas di Mei 2025 kini dijual dengan banderol yang semakin terjangkau buat masyarakat
10 Mei 2025, 12:00 WIB
Menurut Dudy, kecelakaan yang diakibatkan oleh truk ODOL tidak semata-mata karena kesalahan sopir saja
10 Mei 2025, 10:00 WIB
PT HPM meyakini Honda BR-V tak akan bernasib seperti Mobilio yang penjualannya turun pasca dijadikan taksi
10 Mei 2025, 08:00 WIB
Meskipun kondisi ekonomi belum stabil, BMW percaya diri tidak akan terusik penjualannya sepanjang 2025