Faktor di Balik Populernya Mobil Listrik Cina di Indonesia
12 Agustus 2025, 22:00 WIB
Toyota Astra Motor menyambut baik rencana BYD, Citroen sampai Aion yang ingin membangun pabrik di Indonesia
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Sejumlah merek otomotif pendatang baru menyatakan komitmen untuk berinvestasi. Sebut saja seperti BYD, Citroen sampai Aion.
Mereka berencana membangun pabrik di Indonesia. Hal itu dilakukan agar bisa merakit mobil listrik di dalam negeri.
“Dilaporkan pada 2024 ada tiga perusahaan memberikan komitmen akan membangun fasilitas produksi otomotif, khususnya untuk EV (Electric Vehicle),” ungkap Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) beberapa waktu lalu.
Melihat hal tersebut, TAM (Toyota Astra Motor) buka suara. Menurut mereka langkah BYD, Citroen dan Aion bisa memberi dampak positif.
“Kalau kami bilang ada pemain baru di Indonesia itu bagus. Berarti market kita dilihat prospektif sampai-sampai mereka mau berinvestasi,” kata Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT TAM ketika ditemui di Jakarta Selatan.
Henry menilai dengan dibangunnya fasilitas produksi BYD, Citroen sampai Aion baik bagi industri otomotif. Sehingga akan menambah pilihan kendaraan roda empat di dalam negeri.
Dengan begitu penjualan mobil anyar di tahun depan bakal membaik. Jadi pendapatan negara pun bisa meningkat lagi.
Di sisi lain Henry menyebut BYD, Citroen juga Aion bukan sebagai pesaing, namun pendorong bagi Toyota untuk terus melahirkan inovasi.
Jadi produk maupun fitur baru ditawarkan oleh jenama asal Jepang ini bisa menggoda para pencinta otomotif. Sehingga konsumen tetap membeli mobil-mobil unggulan mereka.
“Kalau konsumen butuh apa, ya kita berusaha memberikan produk dan servis terbaik. Kalau ada (merek) lain, masyarakat suka, itu buat kami ya feedback,” kata Henry.
Dia pun ingin industri otomotif bisa terus berkembang. Terkhusus untuk penjualan mobil baru di 2025 yang dirasa banyak tantangan.
Mulai dari penerapan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen. Kemudian ada opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Jadi kehadiran para merek maupun mobil-mobil anyar di Tanah Air disebut cukup positif guna menggairahkan pasar yang sedang lesu.
“Kita welcome aja terhadap pemain-pemain atau investasi baru, kami sangat terbuka,” pungkas dia.
Sekadar mengingatkan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) sebelumnya juga sempat mengimbau para produsen, terkhusus pendatang baru agar langsung merakit lokal mobilnya ketimbang impor.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 Agustus 2025, 22:00 WIB
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
12 Agustus 2025, 16:00 WIB
11 Agustus 2025, 22:30 WIB
11 Agustus 2025, 21:00 WIB
Terkini
12 Agustus 2025, 22:00 WIB
Mobil listrik Cina mulai diterima konsumen Indonesia, pengamat sorot sejumlah strategi yang diterapkan
12 Agustus 2025, 21:00 WIB
Daihatsu Sigra masih memimpin lima mobil LCGC terlaris di Juli 2025 berkat wholesales sebanyak 2.951 unit
12 Agustus 2025, 20:00 WIB
Toyota recall Alphard, NAV1, Camry, Corolla, Vios dan Yaris lansiran 2001 hingga 2016 karena masalah airbag
12 Agustus 2025, 19:00 WIB
Gaikindo berniat merevisi target penjualan mobil baru di Indonesia pada 2025 karena masih jauh dari harapan
12 Agustus 2025, 18:00 WIB
Daihatsu Sigra jadi mobil terlaris di Jawa Barat berkat harga yang kompetitif dibandingkan produk lain
12 Agustus 2025, 17:00 WIB
Tuai respons positif di Indonesia, mobil hybrid murah dinilai bisa bantu mendongkrak penjualan di Indonesia
12 Agustus 2025, 16:00 WIB
Angka penjualan Wuling secara retail alami kenaikan, masuk di tiga besar merek mobil Cina terlaris Juli 2025
12 Agustus 2025, 15:00 WIB
Kakorlantas menegaskan bakal menindak serta mencopot anggota kepolisian yang terbukti melakukan pungli