Penjualan Mobil Listrik di China Diprediksi Melambat pada 2026
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Toyota Astra Motor menyambut baik rencana BYD, Citroen sampai Aion yang ingin membangun pabrik di Indonesia
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Sejumlah merek otomotif pendatang baru menyatakan komitmen untuk berinvestasi. Sebut saja seperti BYD, Citroen sampai Aion.
Mereka berencana membangun pabrik di Indonesia. Hal itu dilakukan agar bisa merakit mobil listrik di dalam negeri.
“Dilaporkan pada 2024 ada tiga perusahaan memberikan komitmen akan membangun fasilitas produksi otomotif, khususnya untuk EV (Electric Vehicle),” ungkap Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) beberapa waktu lalu.
Melihat hal tersebut, TAM (Toyota Astra Motor) buka suara. Menurut mereka langkah BYD, Citroen dan Aion bisa memberi dampak positif.
“Kalau kami bilang ada pemain baru di Indonesia itu bagus. Berarti market kita dilihat prospektif sampai-sampai mereka mau berinvestasi,” kata Henry Tanoto, Wakil Presiden Direktur PT TAM ketika ditemui di Jakarta Selatan.
Henry menilai dengan dibangunnya fasilitas produksi BYD, Citroen sampai Aion baik bagi industri otomotif. Sehingga akan menambah pilihan kendaraan roda empat di dalam negeri.
Dengan begitu penjualan mobil anyar di tahun depan bakal membaik. Jadi pendapatan negara pun bisa meningkat lagi.
Di sisi lain Henry menyebut BYD, Citroen juga Aion bukan sebagai pesaing, namun pendorong bagi Toyota untuk terus melahirkan inovasi.
Jadi produk maupun fitur baru ditawarkan oleh jenama asal Jepang ini bisa menggoda para pencinta otomotif. Sehingga konsumen tetap membeli mobil-mobil unggulan mereka.
“Kalau konsumen butuh apa, ya kita berusaha memberikan produk dan servis terbaik. Kalau ada (merek) lain, masyarakat suka, itu buat kami ya feedback,” kata Henry.
Dia pun ingin industri otomotif bisa terus berkembang. Terkhusus untuk penjualan mobil baru di 2025 yang dirasa banyak tantangan.
Mulai dari penerapan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) 12 persen. Kemudian ada opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Jadi kehadiran para merek maupun mobil-mobil anyar di Tanah Air disebut cukup positif guna menggairahkan pasar yang sedang lesu.
“Kita welcome aja terhadap pemain-pemain atau investasi baru, kami sangat terbuka,” pungkas dia.
Sekadar mengingatkan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) sebelumnya juga sempat mengimbau para produsen, terkhusus pendatang baru agar langsung merakit lokal mobilnya ketimbang impor.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 19:00 WIB
29 Desember 2025, 15:00 WIB
28 Desember 2025, 17:00 WIB
27 Desember 2025, 09:00 WIB
26 Desember 2025, 13:00 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 16:00 WIB
VinFast Indonesia mengatakan bahwa mereka siap memenuhi kewajibannya atas insentif CBU yang telah didapatkan
30 Desember 2025, 15:00 WIB
Ucok harus mengeluarkan dana hampir Rp 1 miliaran untuk memodifikasi Yamaha Xmax berkelir dominan biru
30 Desember 2025, 14:00 WIB
Menurut data Kemenhub, motor listrik yang telah mengantongi SRUT di 2025 baru 55.059 unit atau turun 28,6 persen
30 Desember 2025, 13:00 WIB
Industri baterai lithium terpengaruh dari kinerja penjualan mobil listrik di Cina yang diproyeksi akan turun
30 Desember 2025, 12:00 WIB
Sejumlah model mobil yang disuntik mati oleh pabrikan kemudian diganti produk lain, berikut daftarnya
30 Desember 2025, 11:00 WIB
Insentif otomotif sebaiknya menyasar pada pertumbuhan industri komponen di dalam negeri agar seimbang
30 Desember 2025, 10:00 WIB
Yamaha tengah mencari formulasi yang tepat buat memasarkan motor listrik Neos kepada konsumen di Indoensia
30 Desember 2025, 09:00 WIB
Enduro Service tawarkan beragam layanan seperti penggantian oli mobil dan motor sampai ganti air filter