Pabrik Volkswagen di Jerman Ditutup Imbas Ketatnya Persaingan
18 Desember 2025, 18:00 WIB
Pertama kali sejak 2019, Tesla didepak BYD dari posisi pertama 10 besar produsen otomotif paling inovatif
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik Cina terus menjamur di pasar otomotif di berbagai negara. Baru-baru ini, hasil riset IMD FRI (Future Readiness Indicator) Automotive 2025 menunjukkan dominasi merek Tiongkok di peringkat sepuluh besar.
Perlu diketahui, studi dan indikator dari IMD mengukur kesiapan dan ketahanan masa depan perusahaan otomotif di dunia.
Tahun ini ditengah gempuran produk Cina, Tesla yang menempati peringkat satu produsen terinovatif di sejak 2019 harus terdepak ke urutan kedua setelah diselak BYD.
Saat ini, BYD berada di urutan pertama dengan total skor 100. Sedangkan Tesla menyusul di peringkat kedua, skornya 98,1.
Dua merek di belakang Tesla yakni Geely dan Li Auto mengejar. Raihan skornya adalah 82 dan 56,1.
Merek Tiongkok lain yakni Xpeng berada di posisi kedelapan mengumpulkan skor sebanyak 48,3.
“Sementara VW dan Stellantis tak cukup gesit mengantisipasi perubahan industri otomotif global,” kata Howard Yu, Profesor Manajemen dan Inovasi serta Direktur Pusat Kesiapan Masa Depan IMD dalam siaran resmi, dikutip Selasa (27/05).
Berbagai merek lain seperti Hyundai, Ford, General Motors, Toyota serta Mercedes-Benz jadi disebut semakin terpuruk.
Yu menyorot BYD yang gencar melakukan ekspansi teknologi serta pabrik secara besar-besaran.
“Sementara Li Auto, Geely dan Xpeng bertumbuh sangat cepat, sehingga memberi tekanan besar bagi peta persaingan industri otomotif,” lanjut Yu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada perbedaan cara pabrikan Cina dalam mengembangkan mobil listrik yang membuatnya unggul dari pemain lain.
Misalnya, mengutamakan desain mobil berdasarkan pengembangan software dan integrasi digital. Sedangkan brand lain masih fokus pada sisi hardware saja.
Imbas pengembangan software, banyak merek Cina tak perlu melakukan recall apabila ingin melakukan perbaikan tertentu maupun kalibrasi kendaran.
Sejumlah pengaturan seperti suspensi sampai fitur keamanan dapat dilakukan melalui pembaruan perangkat lunak.
Tidak hanya memperhatikan produk, merek Cina juga mengawasi serta mengamankan rantai pasokan dan distribusinya secara digital. Jadi prosesnya bisa dilakukan secara presisi dan transparan.
“Meskipun memerlukan komponen canggih seperti baterai dan semikonduktor, namun mereka mendapat keuntungan dari rantai pasokan yang lebih fleksibel. Sementara itu, kompleksitas rantai pasokan produsen mobil tradisional lebih rumit,” ucap Yu.
Lebih lengkap, berikut daftar 10 besar produsen otomotif paling otomotif menurut IMD FRI 2025 lengkap dengan skornya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
18 Desember 2025, 18:00 WIB
18 Desember 2025, 12:00 WIB
17 Desember 2025, 21:00 WIB
17 Desember 2025, 16:00 WIB
17 Desember 2025, 10:00 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 18:00 WIB
Volkswagen resmi menutup pabrik di Jerman untuk pertama kalinya, alami kerugian dan banyak tantangan
18 Desember 2025, 17:07 WIB
Menggunakan oli palsu bisa merusak berbagai komponen mesin motor, sehingga berujung merugikan konsumen
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Gaikindo memberikan banyak masukan kepada pemerintah agar penjualan mobil baru pada 2026 bisa kembali pulih
18 Desember 2025, 15:00 WIB
Operasional angkutan barang mulai dari Palembang sampai Banyuwangi dibatasi selama libur Nataru 2025-2026
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Beragam motor baru meramaikan pasar pada 2025, seperti yang mencuri perhatian new Honda Vario dan Satria Pro
18 Desember 2025, 13:00 WIB
MG S5 EV siap meluncur kuartal pertama 2026 disusul oleh sejumlah model lain untuk garap pasar Tanah Air
18 Desember 2025, 12:00 WIB
Semenjak diluncurkan beberapa bulan lalu, Jaecoo J5 EV diklaim mendapat respons positif dari konsumen
18 Desember 2025, 11:00 WIB
Meskipun terdampak pelemahan daya beli dan ekonomi, Mazda pertahankan penjualan stabil sepanjang 2025