Geely Siapkan EX5 Long Range, Jarak Tempuh Tembus 610 Km
27 Mei 2025, 14:00 WIB
Pertama kali sejak 2019, Tesla didepak BYD dari posisi pertama 10 besar produsen otomotif paling inovatif
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik Cina terus menjamur di pasar otomotif di berbagai negara. Baru-baru ini, hasil riset IMD FRI (Future Readiness Indicator) Automotive 2025 menunjukkan dominasi merek Tiongkok di peringkat sepuluh besar.
Perlu diketahui, studi dan indikator dari IMD mengukur kesiapan dan ketahanan masa depan perusahaan otomotif di dunia.
Tahun ini ditengah gempuran produk Cina, Tesla yang menempati peringkat satu produsen terinovatif di sejak 2019 harus terdepak ke urutan kedua setelah diselak BYD.
Saat ini, BYD berada di urutan pertama dengan total skor 100. Sedangkan Tesla menyusul di peringkat kedua, skornya 98,1.
Dua merek di belakang Tesla yakni Geely dan Li Auto mengejar. Raihan skornya adalah 82 dan 56,1.
Merek Tiongkok lain yakni Xpeng berada di posisi kedelapan mengumpulkan skor sebanyak 48,3.
“Sementara VW dan Stellantis tak cukup gesit mengantisipasi perubahan industri otomotif global,” kata Howard Yu, Profesor Manajemen dan Inovasi serta Direktur Pusat Kesiapan Masa Depan IMD dalam siaran resmi, dikutip Selasa (27/05).
Berbagai merek lain seperti Hyundai, Ford, General Motors, Toyota serta Mercedes-Benz jadi disebut semakin terpuruk.
Yu menyorot BYD yang gencar melakukan ekspansi teknologi serta pabrik secara besar-besaran.
“Sementara Li Auto, Geely dan Xpeng bertumbuh sangat cepat, sehingga memberi tekanan besar bagi peta persaingan industri otomotif,” lanjut Yu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada perbedaan cara pabrikan Cina dalam mengembangkan mobil listrik yang membuatnya unggul dari pemain lain.
Misalnya, mengutamakan desain mobil berdasarkan pengembangan software dan integrasi digital. Sedangkan brand lain masih fokus pada sisi hardware saja.
Imbas pengembangan software, banyak merek Cina tak perlu melakukan recall apabila ingin melakukan perbaikan tertentu maupun kalibrasi kendaran.
Sejumlah pengaturan seperti suspensi sampai fitur keamanan dapat dilakukan melalui pembaruan perangkat lunak.
Tidak hanya memperhatikan produk, merek Cina juga mengawasi serta mengamankan rantai pasokan dan distribusinya secara digital. Jadi prosesnya bisa dilakukan secara presisi dan transparan.
“Meskipun memerlukan komponen canggih seperti baterai dan semikonduktor, namun mereka mendapat keuntungan dari rantai pasokan yang lebih fleksibel. Sementara itu, kompleksitas rantai pasokan produsen mobil tradisional lebih rumit,” ucap Yu.
Lebih lengkap, berikut daftar 10 besar produsen otomotif paling otomotif menurut IMD FRI 2025 lengkap dengan skornya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Mei 2025, 14:00 WIB
27 Mei 2025, 09:00 WIB
27 Mei 2025, 08:00 WIB
26 Mei 2025, 22:00 WIB
26 Mei 2025, 18:00 WIB
Terkini
27 Mei 2025, 17:00 WIB
Pramono Anung memastikan penerapan ERP di jalanan DKI Jakarta belum bisa dilakukan dalam waktu dekat
27 Mei 2025, 16:00 WIB
Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI mendesak polisi mengusut tuntas kecelakaan BMW di Sleman
27 Mei 2025, 15:00 WIB
Nissan dikabarkan bakal jual kantor pusat mereka di Yokohama untuk mendapatkan dana segar dan selamatkan perusahaan
27 Mei 2025, 14:00 WIB
Mobil listrik Geely EX5 bakal tersedia dalam varian terbaru dengan jarak tempuh lebih jauh di 610 km
27 Mei 2025, 13:00 WIB
Di tengah pelemahan daya beli, PT CSI yakin Chery Tiggo 8 CSH bisa terjual sebanyak 1.000 unit per bulan
27 Mei 2025, 12:00 WIB
Baru-baru ini beredar kabar tilang ETLE tidak hanya untuk mobil dan motor saja, namun pejalan kaki juga kena
27 Mei 2025, 11:00 WIB
New Mitsubishi Xpander 2025 varian Exceed Tourer hadir dengan lebih banyak fitur baru yang manjakan konsumen
27 Mei 2025, 10:00 WIB
Yamaha Fazzio Hybrid disulap jadi motor retro yang pet friendly oleh aktris Zee Asadel, cek detail ubahannya