Honda ADV 160 Baru Tampil Menggoda di IMOS 2025
24 September 2025, 18:00 WIB
Nissan dikabarkan melanjutkan pengurangan tenaga kerja atau PHK untuk pabrik mereka yang berada di Eropa
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Nissan belum berhasil keluar dari masalah finansial. Perusahaan asal Jepang tersebut tengah menjalankan restrukturisasi.
Akan tetapi usaha mereka belum membuahkan hasil positif. Sebab Nissan berniat untuk kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menyitat Reuters pada Kamis (07/080), pengurangan tenaga kerja tersebut rencananya akan dilakukan di pabrik Nissan Automotive Europe, Montigny-le-Bretonneux, Prancis.
“Manajemen dan serikat pekerja sepakat buat berdiskusi pengunduran diri secara sukarela sebelum terjadi PHK,” tulis laporan media daring itu pada Rabu (07/08)..
Negosiasi dijadwalkan selesai pada 20 Oktober 2025. Sementara rincian keputusan akan disampaikan kepada seluruh karyawan di bulan berikutnya.
“Kami menjalankan proses ini dengan penuh kehatian-hatian, transparansi dan mematuhi semua ketentuan hukum berlaku,” ucap Massimiliano Messina, Wakil Ketua Nissan untuk Regional Eropa.
Meski begitu Messina menuturkan sampai sekarang belum ada keputusan final yang diambil mengenai PHK karyawan Nissan di benua Biru.
Namun proses diskusi tersebut menandai kelanjutan program restrukturisasi besar-besaran yang diumumkan Ivan Espinosa, CEO baru Nissan.
Seperti diketahui, Ivan mengambil langkah cepat buat menyelamatkan Nissan dari jurang kebangkrutan. Mulai dari pemangkasan tenaga kerja global sampai 15 persen.
Lalu pengurangan kapasitas produk hingga 30 persen di seluruh dunia, menjadi hanya 2,5 juta unit per tahun. Terakhir penyusutan jumlah pabrik dari semula 17 lokasi menjadi 10 titik.
Dengan begitu diharapkan dapat menghemat anggaran operasional hingga 3,4 miliar dolar atau setara dengan Rp 57 triliunan.
Sekadar mengingatkan Nissan mengalami kerugian bersih sebesar 750 miliar yen atau setara Rp 84 triliun.
Jumlah tersebut berlangsung selama tahun fiskal 2024 atau sepanjang 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025.
Padahal di awal Maret lalu, kerugiaan Nissan diperkirakan hanya sekitar 80 miliar yen atau setara Rp 8,97 triliun.
Perlu diketahui, Nissan telah menempuh sejumlah langkah buat mempertahankan kelangsungan perusahaan dalam dunia bisnis.
Seperti contoh dengan melakukan pembicaraan bersama Honda terkait merger. Hanya saja diskusi tersebut tidak menemukan titik terang.
Penyebabnya, Honda mau menjadikan Nissan sebuah subsidiari alih-alih perusahaan rekanan.
Lalu Nissan Motor Corporation dan Renault Group mengungkap bahwa mereka tengah melakukan restrukturisasi aliansi.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kebangkrutan serta mempertahankan aliansi. Namun usaha tersebut seperti masih menemui jalan buntu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 September 2025, 18:00 WIB
24 September 2025, 11:16 WIB
24 September 2025, 09:00 WIB
23 September 2025, 10:00 WIB
23 September 2025, 08:00 WIB
Terkini
26 September 2025, 07:00 WIB
Jasa Marga buka kembali gerbang tol dalam kota meski belum beroperasi secara maksimal dan perbaikan tetap dilakukan
26 September 2025, 06:00 WIB
BPR KS menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung hari ini yang bisa didatangi oleh para pengendara
26 September 2025, 06:00 WIB
Sejumlah gerbang tol Dalam Kota dibuka parsial untuk diperbaiki sehingga ganjil genap Jakarta digelar untuk kendalikan kepadatan
26 September 2025, 06:00 WIB
Menjelang akhir pekan, manfaatkan fasilitas SIM keliling Jakarta yang tersedia di lima lokasi berbeda
25 September 2025, 21:00 WIB
SKF Indonesia meluncurkan CVT Belt berbahan kevlar di IMOS 2025 sehingga lebih tahan lama dibanding kompetitor
25 September 2025, 20:00 WIB
Alva mempertimbangkan banyak hal ketika mereka ingin menghadirkan sebuah motor listrik baru di Indonesia
25 September 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez tanggapi rumor aturan Liberty Media yang tak mengakui gelar juara dunia di luar kelas MotoGP
25 September 2025, 18:42 WIB
Faisol Riza, Wamenperin menyampaikan kabar terbaru mengenai insentif motor listrik yang tak kunjung cair