Federal Oil Puji Hasil Manis Dua Pembalap Andalannya
29 April 2024, 21:18 WIB
ITDC menuturkan kalau pihaknya tengah melakukan evaluasi sebelum memutuskan WSBK Mandalika dihapus karena merugi
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Rencana penghapusan WSBK Mandalika ternyata belum selesai. Sebab ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) menuturkan kalau pihaknya masih dalam tahap evaluasi.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Troy Reza Warokka selaku Direktur Operasi ITDC. Ia masih memikirkan masa depan ajang adu cepat internasional satu ini.
Menurutnya hingga kini pihaknya dan Kementerian BUMN masih perlu menyelesaikan beberapa tahap sebelum WSBK Mandalika dihapus.
“Kalau bicara soal WSBK sesuai dengan yang disampaikan pak Menteri (Erick Thohir). Semua masih dalam proses evaluasi,” ujar Troy kepada wartawan, Kamis (27/7).
Hal itu dilakukan guna mengetahui dampak dari gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika. Sehingga tidak membuat keputusan yang sia-sia.
“Kalau ditanya akan dibatalkan atau tidak, kami mengikuti tegak lurus apa yang disampaikan oleh pak Menteri, semua dalam proses evaluasi," tegasnya.
Lebih jauh Troy menuturkan kalau semua acara di Mandalika juga kena evaluasi. Jadi tidak hanya WSBK saja.
Sehingga prosesnya masih cukup panjang. Tidak akan bisa selesai dalam waktu yang cepat.
Di sisi lain Maya Watono, Direktur Pemasaran Holding Pariwisata dan Aviasi InJourney mengatakan kalau kerugian terjadi pada WSBK Mandalika terbilang wajar. Sebab sebuah arena baru yang digelar di Indonesia.
“Kita harus membuat bisnis model tepat, memang ada trial and error serta wajib menghasilkan sesuatu yang komersial maupun menguntungkan,” ucapnya.
Sebagai informasi ITDC mengaku terlilit utang dari proyek pembangunan sirkuit senilai Rp4.6 triliun. Bahkan kesulitan guna menyelesaikan berbagai kewajiban.
“Di antaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Village dan kebutuhan modal kerja penyelenggaraan event,” kata Dony Oskaria.
Dony juga mengatakan bahwa dalam perhelatan WSBK di Mandalika, pihak pengelola mengalami kerugian besar. Oleh karenanya diperlukan negosiasi ulang agar tidak memberatkan operasional.
Jumlahnya kerugiannya pun cukup besar, yakni mencapai Rp100 miliar. Selain itu dianggap kurang menarik bagi sponsor.
Menurutnya jika event balap tersebut dihilangkan, maka beban perusahaan bakal menyusut. Karena apabila tetap dipertahankan maka setiap tahunnya akan terus membengkak.
Lalu dalam penyelenggaraan MotoGP mereka juga mengatakan mengalami kerugian. Namun angkanya tidak sebesar WSBK yang dianggap tidak menarik bagi para investor.
Berdasarkan catatan InJourney kerugian didapatkan dalam gelaran MotoGP mencapai Rp50 miliar.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
29 April 2024, 21:18 WIB
29 April 2024, 14:00 WIB
29 April 2024, 08:00 WIB
28 April 2024, 21:01 WIB
26 April 2024, 10:00 WIB
Terkini
01 Mei 2024, 17:00 WIB
Simak cara maupun syarat Test Ride motor listrik di PEVS 2024, salah satunya adalah wajib membawa SIM
01 Mei 2024, 16:00 WIB
ZPT Nimbuzz hadir di PEVS 2024 dan dijual dengan harga Rp 2 jutaan hingga menjadi sepeda motor termurah
01 Mei 2024, 16:00 WIB
Salah satu motor listrik MAB diperkenalkan sebagai prototipe dan akan berbanderol di bawah Rp 20 jutaan
01 Mei 2024, 15:39 WIB
MG Maxus 9 hadir di PEVS 2024 sebagai unit yang hanya dipamerkan saja alias belum dijual resmi di Indonesia
01 Mei 2024, 15:00 WIB
FIF dapat pinjaman sebesar 60 juta dolar untuk memperluas bisnis berkelanjutan agar kuat di masa depan
01 Mei 2024, 13:20 WIB
Sejumlah armada mulai diganti Toyota Transmover terbaru, belum jelas bagaimana nasib Mobilio di Bluebird
01 Mei 2024, 12:00 WIB
DFSK dan Seres pamerkan dua mobil listrik andalannya di ajang PEVS 2024 dan 1 unit modifikasi Campervan
01 Mei 2024, 11:00 WIB
Toyota Eco Youth ke 13 digelar dengan fokus dekarbonisasi yang belakangan ini menjadi perhatian banyak pihak