Mau Ikut Trackday, Ini Tips Aman buat Bikers Pemula
16 Mei 2025, 13:00 WIB
Seperti direncanakan sebelumnya sirkuit dibenahi jelang MotoGP Mandalika, ada tambahan kanopi dan pengecatan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – MotoGP Mandalika digelar 27-29 September 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menjelang balapan pengelola sudah mulai merapikan sirkuit guna memfasilitasi pengunjung.
Tidak ketinggalan penambahan atap atau kanopi di sejumlah area. Sehingga penonton bisa lebih nyaman saat menyaksikan balapan di sirkuit tersebut.
“Kanopi kita akan lakukan pengerjaan, sampai hari ini masih dikerjakan. Nanti dua minggu sebelum MotoGP dilaksanakan kanopi sudah selesai, namun hanya untuk fase satu,” ucap Troy Warokka, Chairman Indonesai GP 2024 & Director Commercial ITDC (InJourney Tourism Development Corporation) di Gedung Sarinah, Senin (26/8).
Lebih rinci ia menjelaskan kanopi ditambah pada area Grandstand A dan Grandstand B. Hal itu merupakan jawaban atas permintaan dari penonton supaya area tidak terlalu panas selama balapan berlangsung.
Fase berikutnya bakal dilanjutkan tahun depan setelah MotoGP Mandalika berlangsung meliputi beberapa area Grandstand lain. Namun tidak dijelaskan lebih rinci titik dan waktu pengerjaannya.
“Mudah-mudahan bisa memenuhi tingkat kenyamanan penonton yang menonton aktivitas sirkuit,” tegas Troy.
Sementara itu pihak MGPA (Mandalika Grand Prix Association) turut mengungkapkan bahwa persiapan selain kanopi adalah pengecatan. Proses ini memakan waktu sekitar tiga minggu dimulai dari 1 September 2024.
“Yang lama buat kita itu satu bulan (sirkuit) saya tutup, 1 September sampai hari H karena proses pengecatan. Kalau dicat tidak bisa dilewati,” kata Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA dalam kesempatan sama.
Sebelumnya dalam kesempatan berbeda Priandhi juga pernah mengungkapkan bahwa cat di Sirkuit Mandalika perlu dipercantik atas permintaan dari Dorna Sports.
Tidak sembarangan, karena cat yang digunakan buat memoles sirkuit itu dibeli langsung dari Italia, hanya tersedia enam vendor secara global dan membutuhkan biaya sampai Rp 1 miliar.
Cat tersebut juga diklaim memiliki ciri sendiri yakni mengandung butiran kasar seperti tekstur aspal pada lintasan utama. Warna digunakan mengikuti motif suku Sasak, Samawa serta Mbojo yaitu merah, putih dan hijau.
“Kalau di lintasan tidak ada ya, aspalnya juga bagus. Dari 2022 tidak ada perubahan,” ujar Priandhi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Mei 2025, 13:00 WIB
09 Mei 2025, 11:10 WIB
07 Mei 2025, 07:00 WIB
05 Mei 2025, 13:00 WIB
05 Mei 2025, 10:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 21:01 WIB
Terjadi kecelakaan antara tujuh pemotor dan kereta api Malioboro di Magetan, mengakibatkan empat orang tewas
19 Mei 2025, 20:00 WIB
Kementerian Perindustrian sebut produsen EV banyak yang ingin masuk ke Indonesia akibat tingginya tarif impor AS
19 Mei 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez bakal kembali berburu poin di MotoGP Inggris 2025 untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen
19 Mei 2025, 18:00 WIB
Gofar Hilman ubah Suzuki S-Presso jadi menyerupai Jimny dengan penambahan beragam body kit kustom menarik
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat