MGPA Sebut Marc Marquez Harusnya Protes ke Race Direction
03 Oktober 2024, 08:00 WIB
Seperti direncanakan sebelumnya sirkuit dibenahi jelang MotoGP Mandalika, ada tambahan kanopi dan pengecatan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – MotoGP Mandalika digelar 27-29 September 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menjelang balapan pengelola sudah mulai merapikan sirkuit guna memfasilitasi pengunjung.
Tidak ketinggalan penambahan atap atau kanopi di sejumlah area. Sehingga penonton bisa lebih nyaman saat menyaksikan balapan di sirkuit tersebut.
“Kanopi kita akan lakukan pengerjaan, sampai hari ini masih dikerjakan. Nanti dua minggu sebelum MotoGP dilaksanakan kanopi sudah selesai, namun hanya untuk fase satu,” ucap Troy Warokka, Chairman Indonesai GP 2024 & Director Commercial ITDC (InJourney Tourism Development Corporation) di Gedung Sarinah, Senin (26/8).
Lebih rinci ia menjelaskan kanopi ditambah pada area Grandstand A dan Grandstand B. Hal itu merupakan jawaban atas permintaan dari penonton supaya area tidak terlalu panas selama balapan berlangsung.
Fase berikutnya bakal dilanjutkan tahun depan setelah MotoGP Mandalika berlangsung meliputi beberapa area Grandstand lain. Namun tidak dijelaskan lebih rinci titik dan waktu pengerjaannya.
“Mudah-mudahan bisa memenuhi tingkat kenyamanan penonton yang menonton aktivitas sirkuit,” tegas Troy.
Sementara itu pihak MGPA (Mandalika Grand Prix Association) turut mengungkapkan bahwa persiapan selain kanopi adalah pengecatan. Proses ini memakan waktu sekitar tiga minggu dimulai dari 1 September 2024.
“Yang lama buat kita itu satu bulan (sirkuit) saya tutup, 1 September sampai hari H karena proses pengecatan. Kalau dicat tidak bisa dilewati,” kata Priandhi Satria, Direktur Utama MGPA dalam kesempatan sama.
Sebelumnya dalam kesempatan berbeda Priandhi juga pernah mengungkapkan bahwa cat di Sirkuit Mandalika perlu dipercantik atas permintaan dari Dorna Sports.
Tidak sembarangan, karena cat yang digunakan buat memoles sirkuit itu dibeli langsung dari Italia, hanya tersedia enam vendor secara global dan membutuhkan biaya sampai Rp 1 miliar.
Cat tersebut juga diklaim memiliki ciri sendiri yakni mengandung butiran kasar seperti tekstur aspal pada lintasan utama. Warna digunakan mengikuti motif suku Sasak, Samawa serta Mbojo yaitu merah, putih dan hijau.
“Kalau di lintasan tidak ada ya, aspalnya juga bagus. Dari 2022 tidak ada perubahan,” ujar Priandhi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Oktober 2024, 08:00 WIB
02 Oktober 2024, 09:00 WIB
01 Oktober 2024, 11:00 WIB
30 September 2024, 21:30 WIB
30 September 2024, 21:00 WIB
Terkini
20 November 2024, 08:00 WIB
Pemerintah memberikan kelonggaran untuk aturan terkait insentif impor mobil listrik, berikut rinciannya
20 November 2024, 07:00 WIB
Aion V siap diperkenalkan di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 yang diselenggarakan akhir pekan ini
20 November 2024, 06:00 WIB
Para pengendara bisa memanfaatkan kehadiran SIM Keliling Jakarta milik Polda Metro Jaya pada hari ini
20 November 2024, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 20 November 2024 kini diawasi oleh kamera ETLE guna memudahkan para petugas
20 November 2024, 06:00 WIB
Dua lokasi tersedia untuk perpanjang masa berlaku SIM A atau C, cek informasi SIM keliling Bandung hari ini
19 November 2024, 22:32 WIB
Moeldoko ingin kendaraan listrik bisa lebih terjangkau bagi masyarakat khususnya di kawasan pedesaan
19 November 2024, 21:00 WIB
Nilai transaksi PEVS 2025 ditargetkan bisa mencapai Rp 450 miliar atau lebih tinggi dibandingkan tahun lalu
19 November 2024, 20:00 WIB
Berikut skema cicilan New Honda Scoopy bila Anda tertarik buat memboyong tipe Prestige maupun Stylish