Pertamina Lubricants Rayakan Satu Dekade Bersama Lamborghini
07 Mei 2025, 22:30 WIB
Pertamina blokir 232.000 kendaraan yang terindikasi menyalahgunakan BBM bersubsidi sehingga diberi tindakan tegas
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pertamina blokir 232.000 kendaraan di seluruh Indonesia karena terindikasi menyalahgunakan BBM bersubsidi. Langkah ini diambil untuk memastikan kecurangan serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
Indikasi penyalahgunaan BBM bersubsidi terungkap setelah ada ketidakcocokan data antara aplikasi MyPertamina dengan di Korlantas Polri maupun di Samsat. Oleh karena itu perusahaan pelat merah tersebut pun melakukan tindakan tegas.
Riva Siahaan, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga mengungkap bahwa pengawasan terhadap penyaluran BBM bersubsidi memang cukup ketat. Terlebih sebentar lagi akan ada musim libur Natal dan tahun baru.
Ia pun menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Korlantas Polri untuk memastikan pengawasan lebih maksimal. Bagi kendaraan yang tidak terdaftar di kepolisian maka Pertamina tidak mendaftarkannya ke aplikasi.
"Kami hanya layani kendaraan yang bayar pajak," tegas Riva dilansir Antara.
Selain mobil dan motor, SPBU juga melakukan pengawasan ketat agar memastikan penyaluran BBM bersubsidi benar tepat sasaran. Bahan stasiun pengisian yang terlihat dalam penyalahgunaan akan mendapat sanksi.
Tak tanggung-tanggung, hingga 19 November 2023 sedikitnya sudah ada 400 SPBU dikenai sanksi. Pasokan BBM dihentikan dan dikenakan denda maksimal Rp14.8 miliar.
Ada beberapa modus dan umum dilakukan oleh para pelanggar. Salah satunya adalah melakukan pengisian secara berulang menggunakan truk atau kendaraan pribadi yang tangkinya sudah dimodifikasi agar bisa menampung BBM dalam jumlah besar.
Kondisi tersebut tentunya merugikan karena pemerintah tengah melakukan pembatasan pembelian BBM bersubisidi. Tujuannya agar penikmatnya adalah benar-benar mereka yang membutuhkan.
Salah satu caranya adalah melalui program Subsidi Tepat. Dengan ini maka hanya kendaraan terdaftar sajalah yang bisa melakukan pembelian BBM bersubisdi.
Berkat program ini maka terjadi penghematan dari konsumsi sebesar 1.3 juta kl untuk Solar. Sementara Pertalite angkanya lebih menarik karena mampu menekan konsumsi hingga 1.7 juta kl.
Sayangnya langkah tersebut masih belum cukup. Pasalnya diperkirakan kuota BBM bersubsidi akan segera habis sehingga kebijakan perlu direvisi agar tidak menyebabkan kelangkaan.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
07 Mei 2025, 22:30 WIB
02 Mei 2025, 08:39 WIB
01 Mei 2025, 15:00 WIB
23 April 2025, 22:00 WIB
22 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
12 Mei 2025, 11:00 WIB
Jasa Marga ungkap terjadi kenaikan arus lalu lintas saat libur Waisak hingga terjadi kepadatan lalu lintas
12 Mei 2025, 09:00 WIB
BYD mendaftarkan desain model baru di RI, dari segi eksterior tampak identik dengan Denza D9 versi PHEV
12 Mei 2025, 07:48 WIB
Marc Marquez berhasil menjauh dari sang adik, yakni Alex di papan atas klasemen sementara MotoGP 2025
12 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tidak berlaku selama libur dan cuti bersama hari raya waisak untuk mudahkan mobilitas warga
11 Mei 2025, 20:39 WIB
Tidak ada yang menduga kalau Johann Zarco berhasil membawa LCR Honda menjadi pemenang di MotoGP Prancis 2025
11 Mei 2025, 18:44 WIB
BYD masih mempertahankan posisinya dan catat kenaikan penjualan, berikut 10 merek mobil terlaris April 2025
11 Mei 2025, 14:00 WIB
Berdasarkan data milik AISI di laman resminya, wholesales motor baru di April 2025 kembali merosot cukup dalam
11 Mei 2025, 12:00 WIB
Baru diluncurkan di pasar Cina, Honda bicara peluang PT HPM menghadirkan mobil listrik seri Ye di RI