Prediksi Mobil Baru yang Masuk Indonesia di 2026: Bagian 1
27 Desember 2025, 09:00 WIB
FCEV masuk ke dalam komitmen NZE pemerintah RI, Toyota yakin masa depan mobil hidrogen di Indonesia cerah
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Komitmen elektrifikasi pemerintah mencakup transisi penggunaan kendaraan konvensional ke alternatif ramah lingkungan. Selain mobil listrik dan hybrid ada juga mobil hidrogen atau FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle).
Hanya saja untuk menuju penggunaan mobil hidrogen secara masif di Indonesia masih harus menempuh proses panjang. Mengingat saat ini infrastrukturnya terbatas.
Kemudian manufaktur otomotif berfokus memperkenalkan mobil hybrid terlebih dulu buat masyarakat karena banderol kompetitif dan diklaim efisien bahan bakar dibandingkan kendaraan konvensional.
“Kita sudah punya peta jalan, dikembangkan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) bersama stakeholder terkait,” ucap Muhamad Alhaqurahman Isa, Coordinator of Business Services & Supervision Ditjen EBTKE Kementerian ESDM di JIExpo Kemayoran belum lama ini.
Di Indonesia ada beberapa pabrikan yang memiliki lini kendaraan hidrogen. Salah satunya adalah Toyota, telah menghadirkan Mirai ke RI untuk bahan studi.
Meski sudah dijual di beberapa negara global, PT TAM (Toyota Astra Motor) belum menawarkan model itu ke konsumen Tanah Air. Di masa transisi menuju EV (Electric Vehicle) mereka memprioritaskan mobil hybrid.
Namun Toyota tidak memungkiri mobil hidrogen punya masa depan baik di Indonesia. Ada beberapa tantangan perlu dihadapi.
Sama seperti mobil listrik, infrastruktur jadi poin penting yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak. Sehingga konsumen bisa menggunakan kendaraannya dengan tenang.
“Karena teknologi ini membutuhkan stasiun pengisian khusus serta sumber bahan baku pembuatannya harus dikurasi, agar yang dihasilkan adalah benar-benar Green Hydrogen,” ucap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM saat dihubungi KatadataOTO, Kamis (29/8).
Di tahap awal Kementerian ESDM bakal mengembangkan hidrogen rendah karbon. Lalu bertahap menuju Green Hydrogen menyesuaikan kemampuan teknologi dalam negeri.
Agar bisa dijangkau pengguna mobil hidrogen, harga Green Hydrogen juga disebut harus bisa di angka 0,14 USD per kilogram (Rp 2.155). Padahal saat ini banderolnya adalah 5 USD per kilogram (Rp 77.995).
“Namun kalau secara penerimaan di masyarakat mungkin akan berbeda dengan BEV (Battery Electric Vehicle). Karena jarak tempuh FCEV lebih panjang dan waktu pengisian hidrogennya juga setara isi bensin biasa,” ungkap Anton.
Sehingga pihaknya optimistis mobil hidrogen justru lebih worry free untuk para penggunanya. Durasi pengisian hidrogen terbilang singkat dibandingkan charging baterai mobil listrik.
Maka tugas utamanya di masa mendatang adalah menyiapkan infrastruktur memadai, sosialisasi dan penetapan kebijakan pendukung dari pihak pemerintah.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Desember 2025, 09:00 WIB
24 Desember 2025, 12:00 WIB
23 Desember 2025, 18:00 WIB
22 Desember 2025, 19:00 WIB
20 Desember 2025, 16:38 WIB
Terkini
31 Desember 2025, 13:00 WIB
BYD Atto 1 baru debut jelang akhir 2025 namun catatkan wholesales mobil baru tertinggi yakni 17 ribu unit
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Aismoli menuturkan kalau pasar motor listrik tetap menunjukan pertumbuhan secara bertahap dan moderat
31 Desember 2025, 12:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan menempatkan beberapa panggung dalam menyambut perayaan malam tahun baru 2026
31 Desember 2025, 11:00 WIB
Kinerja pasar motor baru di Indonesia pada 2025 terbilang cukup stabil meski banyak rintangan menghadang
31 Desember 2025, 10:00 WIB
Pemerintah dinilai perlu lebih mempertegas aturan soal TKDN EV penerima insentif mobil listrik impor
31 Desember 2025, 09:00 WIB
Dinas Perhubungan telah menyiapkan kantong parkir Car Free Night untuk memudahkan masyarakat yang bawa kendaraan
31 Desember 2025, 08:00 WIB
Dinas Perhubungan bakal rekayasa lalu lintas di TMII dan Ragunan untuk hindari kepadatan di malam tahun baru
31 Desember 2025, 07:00 WIB
Koleksi motor mantan atlet dan buron FBI jadi perhatian, banyak unit bersejarah dari Moto2 sampai MotoGP