Kepulauan Riau Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mulai Hari Ini
01 Juli 2025, 18:00 WIB
Pertamina gandeng Toyota untuk mengembangkan bioethanol yang diharapkan bisa menekan emisi gas buang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pertamina gandeng Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mengembangkan bahan bakar alternatif khususnya Bioetanol. Kerja sama tersebut diharapkan bisa menjadi terobosan di masa depan.
Dalam kerja sama tersebut Pertamina akan melakukan test drive kendaraan Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota menggunakan Bioethanol 100 persen (E100) yang diproduksi dari tanaman Sorgum. Uji coba digelar selama penyelenggaraan Gaikindo Indonesia Intenational Auto Show (GIIAS) 2024
Bahan bakar telah diproduksi sebanyak 150 liter yang berbahan dasar ampas biomasa yaitu batang tanaman Sorgum. Proses produksi bahan bakar nabati tersebut menggunakan peralatan distilasi dan dehidrasi di fasilitas Laboratorium Technology Innovation Pertamina.
“Nira sorgum didapatkan melalui kerjasama dengan universitas setempat yang sudah melakukan uji penanaman di beberapa lahan. Setelah itu nira dihasilkan dari difermentasi menjadi Bioethanol dan kemudian dimurnikan,” ungkap Oki Muraza, Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina (Persero).
Selama uji coba Bioethanol hasil produksi Pertamina telah dites di kendaraan Toyota Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV). Menariknya, performa mobil mengalami peningkatan dengan pembakaran lebih sempurna dan emisi menurun.
Selanjutnya Pertamina akan melakukan peningkatan produksi Bioethanol dari skala laboratorium ke skala yang lebih besar. Mereka juga siap menjajaki kemitraan untuk mendapatkan ketersediaan suplai Sorgum dan bahan nabati lainnya.
Sementara itu Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengungkap bahwa mereka terus menciptakan inovasi. Selain Bioethanol 100 persen (E100), perusahaan juga telah mengimplementasikan secara bertahap Bioethanol di Indonesia dimulai dari Pertamax Green 95.
Menurutnya, dengan implementasi E5 pada industri hulu-hilirnya dapat memberi beragam manfaat. Mulai dari pengurangan impor BBM, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan GDP hingga berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 2,8 juta ton CO2 per tahun.
“Penggunaan Bioethanol akan memperkuat peta jalan Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Kami melakukannya secara bertahap yang utamanya untuk mendukung program pemerintah yaitu mencapai target Net Zero Emission di Tahun 2060,” pungkas Fadjar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 18:00 WIB
01 Juli 2025, 07:00 WIB
29 Juni 2025, 08:00 WIB
26 Juni 2025, 14:00 WIB
25 Juni 2025, 18:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin
03 Juli 2025, 21:00 WIB
Desain baru MG 4 EV resmi diperkenalkan di Cina dengan tampilan yang lebih ramah dibanding sebelumnya
03 Juli 2025, 20:00 WIB
Pengamat sorot sejumlah hal yang harus dilakukan produsen Jepang bertahan di tengah gempuran mobil BYD
03 Juli 2025, 19:00 WIB
Menurut Jaecoo dengan bergabung bersama Chery mereka tidak gentar buat bersaing dengan pabrikan Jepang
03 Juli 2025, 18:00 WIB
Penjualan BYD Group di Juni 2025 berhasil lampaui wholesales mobil Indonesia periode Januari sampai Mei 2025