Penjelasan Pertamina soal Kandungan Etanol pada BBM
05 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pertamina gandeng Toyota untuk mengembangkan bioethanol yang diharapkan bisa menekan emisi gas buang
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Pertamina gandeng Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mengembangkan bahan bakar alternatif khususnya Bioetanol. Kerja sama tersebut diharapkan bisa menjadi terobosan di masa depan.
Dalam kerja sama tersebut Pertamina akan melakukan test drive kendaraan Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota menggunakan Bioethanol 100 persen (E100) yang diproduksi dari tanaman Sorgum. Uji coba digelar selama penyelenggaraan Gaikindo Indonesia Intenational Auto Show (GIIAS) 2024
Bahan bakar telah diproduksi sebanyak 150 liter yang berbahan dasar ampas biomasa yaitu batang tanaman Sorgum. Proses produksi bahan bakar nabati tersebut menggunakan peralatan distilasi dan dehidrasi di fasilitas Laboratorium Technology Innovation Pertamina.
“Nira sorgum didapatkan melalui kerjasama dengan universitas setempat yang sudah melakukan uji penanaman di beberapa lahan. Setelah itu nira dihasilkan dari difermentasi menjadi Bioethanol dan kemudian dimurnikan,” ungkap Oki Muraza, Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina (Persero).
Selama uji coba Bioethanol hasil produksi Pertamina telah dites di kendaraan Toyota Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV). Menariknya, performa mobil mengalami peningkatan dengan pembakaran lebih sempurna dan emisi menurun.
Selanjutnya Pertamina akan melakukan peningkatan produksi Bioethanol dari skala laboratorium ke skala yang lebih besar. Mereka juga siap menjajaki kemitraan untuk mendapatkan ketersediaan suplai Sorgum dan bahan nabati lainnya.
Sementara itu Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) mengungkap bahwa mereka terus menciptakan inovasi. Selain Bioethanol 100 persen (E100), perusahaan juga telah mengimplementasikan secara bertahap Bioethanol di Indonesia dimulai dari Pertamax Green 95.
Menurutnya, dengan implementasi E5 pada industri hulu-hilirnya dapat memberi beragam manfaat. Mulai dari pengurangan impor BBM, membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan GDP hingga berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 2,8 juta ton CO2 per tahun.
“Penggunaan Bioethanol akan memperkuat peta jalan Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Kami melakukannya secara bertahap yang utamanya untuk mendukung program pemerintah yaitu mencapai target Net Zero Emission di Tahun 2060,” pungkas Fadjar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 Oktober 2025, 15:00 WIB
05 Oktober 2025, 13:00 WIB
05 Oktober 2025, 09:00 WIB
04 Oktober 2025, 07:00 WIB
03 Oktober 2025, 07:00 WIB
Terkini
05 Oktober 2025, 19:00 WIB
Koleksi kendaraan Bedu terbilang unik karena cukup beragam dari Toyota Voxy sampai sepeda motor Honda Beat
05 Oktober 2025, 17:00 WIB
Pengguna Honda Monkey 125 mendapatkan aksesoris stiker baru hasil kolaborasi dengan karakter Sanrio, Kuromi
05 Oktober 2025, 15:10 WIB
MotoGP Mandalika 2025 dimenangkan Fermin Aldeguer, Marc Marquez kembali gagal rampungkan balapan di Indonesia
05 Oktober 2025, 15:00 WIB
Kandungan etanol pada bahan bakar murni bukannya tanpa alasan, Pertamina memberikan penjelasan berikut
05 Oktober 2025, 13:00 WIB
Official Safety Car MotoGP Mandalika 2025 mengandalkan produk Pertamina, yakni Pertamax Turbo selama bertugas
05 Oktober 2025, 11:00 WIB
Suzuki XL7 Hybrid bekas memiliki beragam keunggulan yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para pelanggannya
05 Oktober 2025, 09:00 WIB
Para UMKM di sekitar sirkuit mengalami kenaikan omzet sampai 90 persen selama gelaran MotoGP Mandalika 2025
05 Oktober 2025, 07:00 WIB
Tarif transportasi umum di Jakarta hari ini cuma Rp 80 untuk menyambut hari ulang tahun TNI yang ke 80