Perkiraan Harga BBM Etanol di RI, Lebih Mahal dari Pertamax
23 Oktober 2025, 16:30 WIB
Agar lebih tepat sasaran dan sampai ke masyarakat yang membutuhkan, penerima BBM subsidi bakal dibatasi
 
                                             
                        Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Subsidi bahan bakar diberikan saat ini disebut tidak tepat sasaran. Sehingga justru dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berhak.
Untuk itu, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengungkapkan pemerintah tengah menargetkan aturan pembatasan penerima BBM subsidi per 17 Agustus.
Sehingga penerima BBM subsidi adalah masyarakat yang memang membutuhkan bantuan bahan bakar dan bukan sembarang orang. Menurut Luhut saat ini pemberian subsidi tidak tepat.
Guna menghadapi hal tersebut ia menegaskan Pertamina juga tengah menyiapkan rencana agar bantuan bisa sampai ke tangan yang tepat.

“Kita berharap di 17 Agustus ini kita sudah bisa mulai. Di mana orang yang tidak berhak mendapat subsidi akan bisa kita kurangi,” ucap Luhut dikutip dari unggahan Instagram resminya, Rabu (10/7).
Ia memaparkan bahwa permasalahan penggunaan bensin berhubungan dengan defisit APBN 2024 (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Apabila regulasi tersebut diperketat maka pemerintah bisa menghemat APBN.
Selain bahan bakar minyak ia mengungkapkan pemerintah juga ingin mendorong bioetanol sebagai alternatif pengganti bensin yang ramah lingkungan.
Diyakini bahwa bioetanol dapat mengurangi kadar polusi udara kemudian tingkat sulfurnya lebih tergolong lebih rendah.
“Itu akan mengurangi orang yang sakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut),” tegas Luhut.
Penggunaan bioetanol sendiri secara jangka panjang dapat memberikan banyak keuntungan di berbagai aspek. Misal jumlah penderita ISPA bisa ditekan dan mengurangi pembayaran BPJS sehingga menghemat APBN sampai Rp 38 triliun.
Sementara itu Erick Thohir, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mendukung revisi Peraturan Presiden Nomot 191 Tahun 2014 soal pembatasan pembelian BBM subsidi.

Diharapkan subsidi tidak lagi disalahgunakan karena seharusnya ditujukan buat masyarakat kelas bawah. Namun ia menegaskan BUMN tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kebijakan.
“Kami dari BUMN sangat mendorong rencana jangka panjang pemerintah dari seluruh kementerian, apakah Perpres 191, 40 dan lainnya supaya kita bisa lebih efisien, tepat sasaran. Sisa-sisa dana ini bisa digunakan untuk program lain yang membantu pengembangan manusia,” kata Erick dikutip dari Antara, Rabu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Oktober 2025, 16:30 WIB
23 Oktober 2025, 15:51 WIB
20 Oktober 2025, 22:00 WIB
15 Oktober 2025, 16:00 WIB
14 Oktober 2025, 15:00 WIB
Terkini
29 Oktober 2025, 23:00 WIB
Daihatsu memulai bisnis sebagai produsen alat pompa air untuk mengairi sawah yang alami kekeringan kala itu
29 Oktober 2025, 22:00 WIB
Geely Starray EM-i resmi dijual di Indonesia dengan harga Rp 499 juta dan sudah produksi secara lokal
29 Oktober 2025, 21:00 WIB
Jaecoo membuka diler di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk menggoda para konsumen berkantong tebal
29 Oktober 2025, 20:15 WIB
Isuzu menghadirkan prototipe kendaraan listrik VCCC buat pertama kalinya di Japan Mobility Show 2025
29 Oktober 2025, 20:00 WIB
Veda Ega Pratama santer diisukan bakal memperkuat Honda Team Asia menggantikan peran Taiyo Furusato di Moto3
29 Oktober 2025, 19:23 WIB
Isuzu boyong lini kendaraan ramah lingkungan dan satu mobil konsep VCCC, serta debut global Isuzu Giga teranyar
29 Oktober 2025, 19:22 WIB
Daihatsu memamerkan sejumlah kendaraan konsep yang inovatif dan menjadi jawaban kebutuhan para konsumen
29 Oktober 2025, 18:00 WIB
Lexus LS yang semula Luxury Sedan kini bertransformasi menjadi van roda enam dengan konsep Luxury Space