BYD Hanya Akan Pasarkan PHEV Jika Ada Subsidi di Indonesia
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Diklaim bisa bantu dorong penjualan yang lesu, Gaikindo masih tunggu insentif mobil hybrid dari pemerintah
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penjualan mobil domestik 2024 diklaim masih lesu karena beberapa faktor termasuk situasi ekonomi global. Ada beberapa hal disarankan oleh Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) guna mendongkrak angka penjualan.
Salah satunya adalah lewat pemberian insentif. Hingga saat ini Gaikindo masih tunggu insentif mobil hybrid dari pemerintah.
Mengingat sekarang mobil hybrid cukup diminati konsumen. Bahkan angka penjualannya tahun lalu berhasil melampaui capaian BEV (Battery Electric Vehicle) alias mobil listrik murni.
“Insentif mobil hybrid sangat diperlukan karena perkembangan mobil hybrid di Indonesia cukup pesat,” ungkap Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo di ICE BSD, Kamis (18/7).
Ia kembali mengingatkan bahwa di 2022 ada sekitar 10 ribu unit mobil hybrid terjual kemudian melonjak pesat ke angka 55 ribu sepanjang 2023. Tahun ini proyeksi penjualan HEV (Hybrid Electric Vehicle) adalah di atas 70 ribu unit.
Ada kekhawatiran berbagai manufaktur dapat mengalihkan produksinya ke negara tetangga seperti Thailand. Negeri Gajah Putih itu sudah menerapkan kebijakan menguntungkan terkhusus bagi produsen kendaraan hybrid.
Meski begitu Gaikindo menegaskan saat ini pihak pemerintah terus menjajaki kemungkinan pemberian subsidi mobil hybrid di masa mendatang.
“Kalau tidak berhati-hati, kita khawatir mereka bisa mengalihkan produksi ke negara-negara tersebut. Hal itu sudah ditanggapi secara positif oleh Menteri dan sudah dijajaki, kita tunggu hasilnya seperti apa,” tegas Nangoi.
Nangoi mengungkapkan beberapa poin yang mempengaruhi angka penjualan mobil adalah krisis ekonomi. Karena tidak terjadi di Indonesia namun global dan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Interest Rate naik juga membuat konsumen berat membeli kendaraan baru. Mengingat 80 persen pembeli kendaraan bermotor membeli secara kredit atau mengangsur.
Gelaran GIIAS 2024 diharapkan bisa membantu mendongkrak penjualan domestik. Ada beragam model baru dan penawaran menarik diberikan oleh manufaktur seperti potongan harga.
“Kalau kita lihat mulai dari Mei-Juni sudah membaik penjualan sekitar 70 ribu lebih. Mudah-mudahan (naik) dengan adanya GIIAS ini dan kita masih menunggu beberapa insentif yang sedang didiskusikan ke pemerintah,” ucap dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
15 Oktober 2024, 13:00 WIB
14 Oktober 2024, 17:00 WIB
14 Oktober 2024, 12:00 WIB
13 Oktober 2024, 11:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing