Wholesales Mobil Listrik Maret 2025, Denza Memimpin
19 April 2025, 08:00 WIB
Meskipun biayanya masih terbilang mahal, NMAA sebut konversi mobil listrik akan mulai diminati modifikator
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Konversi mobil listrik jadi salah satu tren di kalangan modifikator di tengah era elektrifikasi. Tetapi berbeda dari motor, biaya yang perlu disiapkan terbilang jauh lebih banyak.
NMAA (National Modificator & Aftermarket Association) menilai bahwa tetap ada tantangan dihadapi oleh para modifikator seperti biaya. Selain harga baterai, suku cadang motor elektrik juga terbilang mahal.
“Para modifikator masih berpikir lebih untuk melakukan konversi, karena biayanya tidak sedikit demi mencapai horsepower yang setara dengan mobil konvensional,” kata Andre Mulyadi, Founder NMAA kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tren di Amerika Serikat sudah mulai terlihat. Seperti Ryan Rywire yang mulai menawarkan conversion kit khusus Honda Civic EG dan EK.
Menurut Andre, hal itu berpeluang membuat konversi mobil listrik bakal mulai banyak digandrungi modifikator dalam negeri, bahkan berpotensi hadir di perhelatan IMX (Indonesia Modification and Lifestyle Expo) 2025.
“Itu akan menjadi sesuatu yang baru. Modifikasi ekstrem tidak terbatas pada estetika, tetapi bagian performa di sektor mesin listriknya juga diubah,” tegas Andre.
IMX 2025 sendiri bakal digelar 10-12 Oktober mendatang dan masih menempati area ICE BSD, Tangerang. Tiket presale sudah bisa dibeli dengan banderol di kisaran Rp 85 ribu sampai Rp 225 ribuan.
Sebagai informasi, belakangan asosiasi NMAA memang tengah mengajak modifikator buat merambah modifikasi EV (Electric Vehicle) dan konversi mobil listrik.
Meskipun biaya yang dibutuhkan modifikator ketika melakukan konversi mobil listrik tidaklah sedikit. Bahkan dengan motor elektrik berukuran kecil pun, modifikator perlu menyiapkan dana sekitar Rp 100 jutaan.
Guna mendukung tren tersebut supaya semakin diminati, NMAA berkolaborasi dengan sejumlah instansi termasuk Kementerian Perindustrian, IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan pihak terkait lain dalam penyediaan SDM (Sumber Daya Manusia) tersertifikasi melakukan konversi.
“Kami punya lembaga konversi, tahun ini kita juga punya SDM bersertifikasi resmi dari pemerintah,” ungkap Andre dalam kesempatan berbeda di Jakarta Selatan belum lama ini.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 April 2025, 08:00 WIB
17 April 2025, 14:00 WIB
17 April 2025, 12:00 WIB
16 April 2025, 20:00 WIB
16 April 2025, 14:13 WIB
Terkini
20 April 2025, 06:00 WIB
Bakal ada perbaikan jalan di tol Jakarta Cikampek yang berlangsung mulai hari ini di tiga lokasi sekaligus
19 April 2025, 18:16 WIB
Daihatsu Sigra bekas lansiran 2022 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
19 April 2025, 10:00 WIB
Sejumlah harga motor matic 150 cc mengalami kenaikan di bulan ini, ambil contoh Honda Vario sampai Stylo
19 April 2025, 08:00 WIB
Denza D9 berhasil merangsek ke posisi pertama mobil listrik terlaris, berikut wholesales EV per Maret 2025
19 April 2025, 05:30 WIB
Dinas Perhubungan akan melakukan rekayasa lalu lintas hari ini untuk mendukung acara Silahturahride bersama Mas Pram
18 April 2025, 19:57 WIB
Pabrikan Jepang perlu mulai memperhatikan banjirnya merek mobil China di RI yang mulai diminati masyarakat
18 April 2025, 14:56 WIB
Kepolisian bakal menerapkan rekayasa lalu lintas ganjil genap Puncak Bogor dan one way di akhir pekan ini
18 April 2025, 10:00 WIB
Jeep Indonesia coba merespon mengenai dampak dari penerapan tarif impor Amerika Serikat oleh Donald Trump