Ini Mobil Listrik yang Bakal Banyak Dimodifikasi di 2025
19 Januari 2025, 15:00 WIB
Meskipun biayanya masih terbilang mahal, NMAA sebut konversi mobil listrik akan mulai diminati modifikator
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Konversi mobil listrik jadi salah satu tren di kalangan modifikator di tengah era elektrifikasi. Tetapi berbeda dari motor, biaya yang perlu disiapkan terbilang jauh lebih banyak.
NMAA (National Modificator & Aftermarket Association) menilai bahwa tetap ada tantangan dihadapi oleh para modifikator seperti biaya. Selain harga baterai, suku cadang motor elektrik juga terbilang mahal.
“Para modifikator masih berpikir lebih untuk melakukan konversi, karena biayanya tidak sedikit demi mencapai horsepower yang setara dengan mobil konvensional,” kata Andre Mulyadi, Founder NMAA kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tren di Amerika Serikat sudah mulai terlihat. Seperti Ryan Rywire yang mulai menawarkan conversion kit khusus Honda Civic EG dan EK.
Menurut Andre, hal itu berpeluang membuat konversi mobil listrik bakal mulai banyak digandrungi modifikator dalam negeri, bahkan berpotensi hadir di perhelatan IMX (Indonesia Modification and Lifestyle Expo) 2025.
“Itu akan menjadi sesuatu yang baru. Modifikasi ekstrem tidak terbatas pada estetika, tetapi bagian performa di sektor mesin listriknya juga diubah,” tegas Andre.
IMX 2025 sendiri bakal digelar 10-12 Oktober mendatang dan masih menempati area ICE BSD, Tangerang. Tiket presale sudah bisa dibeli dengan banderol di kisaran Rp 85 ribu sampai Rp 225 ribuan.
Sebagai informasi, belakangan asosiasi NMAA memang tengah mengajak modifikator buat merambah modifikasi EV (Electric Vehicle) dan konversi mobil listrik.
Meskipun biaya yang dibutuhkan modifikator ketika melakukan konversi mobil listrik tidaklah sedikit. Bahkan dengan motor elektrik berukuran kecil pun, modifikator perlu menyiapkan dana sekitar Rp 100 jutaan.
Guna mendukung tren tersebut supaya semakin diminati, NMAA berkolaborasi dengan sejumlah instansi termasuk Kementerian Perindustrian, IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan pihak terkait lain dalam penyediaan SDM (Sumber Daya Manusia) tersertifikasi melakukan konversi.
“Kami punya lembaga konversi, tahun ini kita juga punya SDM bersertifikasi resmi dari pemerintah,” ungkap Andre dalam kesempatan berbeda di Jakarta Selatan belum lama ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
19 Januari 2025, 15:00 WIB
18 Januari 2025, 21:00 WIB
18 Januari 2025, 09:00 WIB
16 Januari 2025, 19:00 WIB
16 Januari 2025, 13:00 WIB
Terkini
20 Januari 2025, 09:00 WIB
Kemenperin percaya diri produksi mobil baru di Indonesia pada 2025 bisa kembali menyentuh angka satu juta unit
20 Januari 2025, 08:00 WIB
Gresini Racing baru saja memamerkan motor balap baru buat Alex Marquez mengarungi kompetisi MotoGP 2025
20 Januari 2025, 07:00 WIB
Suzuki siap luncurkan dua model baru di semester kedua 2025 yang akan masuk di segmen sport dan matic
20 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 20 Januari 2025 akan digelar di puluhan jalan Ibu Kota guna kurangi kemacetan lalu lintas
20 Januari 2025, 06:00 WIB
Ada dua lokasi SIM keliling Bandung beroperasi hari ini, cek persyaratan serta biaya yang perlu dipersiapkan
20 Januari 2025, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan lima lokasi SIM Keliling Jakarta untuk melayani kebutuhan para pengendara
19 Januari 2025, 20:06 WIB
BYD gugat perusahaan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat karena telah mendaftarkan merek Denza di Indonesia
19 Januari 2025, 15:00 WIB
Modifikasi mobil listrik diprediksi semakin banyak sepanjang 2025, ini model-model yang berpeluang jadi favorit