Neta Pastikan Penjualan di Indonesia Berjalan Normal
21 Juli 2025, 16:00 WIB
Meskipun biayanya masih terbilang mahal, NMAA sebut konversi mobil listrik akan mulai diminati modifikator
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Konversi mobil listrik jadi salah satu tren di kalangan modifikator di tengah era elektrifikasi. Tetapi berbeda dari motor, biaya yang perlu disiapkan terbilang jauh lebih banyak.
NMAA (National Modificator & Aftermarket Association) menilai bahwa tetap ada tantangan dihadapi oleh para modifikator seperti biaya. Selain harga baterai, suku cadang motor elektrik juga terbilang mahal.
“Para modifikator masih berpikir lebih untuk melakukan konversi, karena biayanya tidak sedikit demi mencapai horsepower yang setara dengan mobil konvensional,” kata Andre Mulyadi, Founder NMAA kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, tren di Amerika Serikat sudah mulai terlihat. Seperti Ryan Rywire yang mulai menawarkan conversion kit khusus Honda Civic EG dan EK.
Menurut Andre, hal itu berpeluang membuat konversi mobil listrik bakal mulai banyak digandrungi modifikator dalam negeri, bahkan berpotensi hadir di perhelatan IMX (Indonesia Modification and Lifestyle Expo) 2025.
“Itu akan menjadi sesuatu yang baru. Modifikasi ekstrem tidak terbatas pada estetika, tetapi bagian performa di sektor mesin listriknya juga diubah,” tegas Andre.
IMX 2025 sendiri bakal digelar 10-12 Oktober mendatang dan masih menempati area ICE BSD, Tangerang. Tiket presale sudah bisa dibeli dengan banderol di kisaran Rp 85 ribu sampai Rp 225 ribuan.
Sebagai informasi, belakangan asosiasi NMAA memang tengah mengajak modifikator buat merambah modifikasi EV (Electric Vehicle) dan konversi mobil listrik.
Meskipun biaya yang dibutuhkan modifikator ketika melakukan konversi mobil listrik tidaklah sedikit. Bahkan dengan motor elektrik berukuran kecil pun, modifikator perlu menyiapkan dana sekitar Rp 100 jutaan.
Guna mendukung tren tersebut supaya semakin diminati, NMAA berkolaborasi dengan sejumlah instansi termasuk Kementerian Perindustrian, IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan pihak terkait lain dalam penyediaan SDM (Sumber Daya Manusia) tersertifikasi melakukan konversi.
“Kami punya lembaga konversi, tahun ini kita juga punya SDM bersertifikasi resmi dari pemerintah,” ungkap Andre dalam kesempatan berbeda di Jakarta Selatan belum lama ini.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
21 Juli 2025, 16:00 WIB
21 Juli 2025, 15:10 WIB
20 Juli 2025, 11:09 WIB
20 Juli 2025, 09:00 WIB
19 Juli 2025, 07:15 WIB
Terkini
22 Juli 2025, 21:00 WIB
Wuling Cortez Darion EV bakal menjadi salah satu mobil baru yang akan diluncurkan di pameran GIIAS 2025
22 Juli 2025, 20:00 WIB
GWM Tank 300 Diesel bakal meramaikan GIIAS 2025, variasi baru dari model terdahulu yang berteknologi hybrid
22 Juli 2025, 19:00 WIB
BMW Astra menargetkan angka pemesanan yang cukup tinggi pada GIIAS 2025 meski pasar masih penuh tekanan
22 Juli 2025, 18:00 WIB
BMW Astra bakal siapkan beragam promo selama penyelenggaraan GIIAS 2025 yang diselenggarakan di ICE BSD
22 Juli 2025, 16:36 WIB
Land Rover Defender Octa diniagakan kepada para konsumen di Indonesia dengan banderol mulai Rp 9 miliaran
22 Juli 2025, 15:31 WIB
Direncanakan untuk diumumkan pada Agustus mendatang, Kemenperin pastikan insentif motor listrik diberikan
22 Juli 2025, 13:00 WIB
GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang bakal diramaikan oleh banyak merek mobil, motor sampai industri pendukung
22 Juli 2025, 12:00 WIB
Mazda bakal menghadirkan dua model SUV anyar di GIIAS 2025, KatadataOTO memprediksi kehadiran CX-70 Hybrid