BMW i5 Touring Dijual Rp 2,2 Miliar, Hanya Ada 25 Unit Tahun Ini
18 September 2024, 21:00 WIB
Pertamina Lubricant mengaku melakukan pengembangan bisnis demi bertahan di tengah gempuran mobil listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar otomotif mulai diramaikan dengan kehadiran mobil listrik. Sejumlah pabrikan meluncurkan berbagai model EV (Electric Vehicle) di Tanah Air.
Membuat masyarakat tergoda beralih dari kendaraan konvensional. Apalagi konsumen memiliki banyak pilihan untuk dibeli.
Kemudian pemerintah turut memberikan insentif mobil listrik. Hal ini diharapkan jadi stimulus agar perkembangan industri EV kian berkembang.
Meski belum masif penggunaannya, namun perkembangan mobil listrik bisa menjadi ancaman bagi sektor lain. Seperti yang dirasakan oleh Pertamina Lubricants.
Mereka mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi. Hal ini penting dilakukan agar tetap bisa bertahan di tengah gempuran era kendaraan roda empat setrum.
“Pertamina Lubricants sudah mengantisipasi dengan adanya diversifikasi unit bisnis. Kami mengembangkan produk baru bernama Specialty Chemicals,” kata Hardiyanto Tato, Corporate Secretary Pertamina Lubricants ketik ditemui di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Hardiyanto menjelaskan kalau bisnis anyar tersebut bergerak di bidang Chemical atau cairan kimia. Kemudian ditujukan untuk kebutuhan-kebutuhan industri.
Sayang dia masih belum mau menjelaskan secara detail mengenai produknya ini. Namun Hardiyanto memastikan hal itu sebagai cara mereka menjaga eksistensi.
“Sedang kita kembangkan untuk mengantisipasi nanti kalau memang ternyata (perkembangan) EV lebih cepat dari perkiraan kami,” tegas Hardiyanto.
Memang dia mengaku belum memiliki data pasti mengenai kapan industri pelumas bakal berakhir akibat kehadiran mobil listrik.
“Tetapi kalau dari sisi Fuel, bisnis BBM (Bahan Bakar Minyak) baru akan Decline mulai 2032,” Hardiyanto menjelaskan.
Meski begitu perkembangan mobil listrik terbilang sangat lambat. Bahkan di sejumlah negara penjualannya mulai anjlok.
Oleh sebab itu Pertamina Lubricants optimistis penjualan oli tidak akan terganggu dalam waktu dekat. Sebab masyarakat tetap setia menggunakan kendaraan bermesin bensin.
Ditambah minat masyarakat masih cukup tinggi pada mobil hybrid. Sehingga permintaan pelumas belum berkurang.
“Bila kita perhatikan di Jepang mereka lebih mendorong penggunaan kendaraan hybrid. Itu juga kita tunggu, apakah di Indonesia trennya akan ke sana,” pungkas Hardiyanto.
Sebagai informasi, selama Januari sampai Juni 2024 terdapat 17 ribu mobil listrik yang dikirim dari pabrik ke diler di Tanah Air.
Jumlah di atas terpaut cukup jauh dari kendaraan roda empat hybrid. Mampu mencetak angka 54 ribu unit di periode serupa.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 September 2024, 21:00 WIB
18 September 2024, 17:00 WIB
17 September 2024, 22:00 WIB
17 September 2024, 19:20 WIB
17 September 2024, 10:00 WIB
Terkini
18 September 2024, 21:00 WIB
Tahun ini hanya tersedia 25 unit, BMW i5 Touring ditawarkan ke konsumen seharga Rp 2,2 miliar Off The Road
18 September 2024, 20:00 WIB
MPMRent gandeng Otoklix untuk memperluas jangkauan layanan kepada para pelanggannya di seluruh Indonesia
18 September 2024, 19:00 WIB
BMW i7 Two Tone garapan BMW Ultima di RI dapat dinikmati pelanggan, siapkan biaya mulai Rp 50 jutaan
18 September 2024, 18:00 WIB
Pemprov DKI terapkan jalan berbayar saat transportasi umum sudah lengkap melayani semua rute di Jakarta
18 September 2024, 17:00 WIB
BYD E-Vali diperkenalkan untuk menggarap pasar kendaraan komersial khususnya pengiriman barang di Eropa
18 September 2024, 16:00 WIB
Berbagai upaya tengah dipertimbangkan para pemangku kebijakan guna menangani kemacetan di Puncak Bogor
18 September 2024, 15:00 WIB
Hosting Fee MotoGP Mandalika belum beres, pemerintah diharapkan memiliki dana darurat sebagai solusi praktis
18 September 2024, 13:00 WIB
Yoshihiro Hidaka, Presiden Yamaha Motor Co mengalami penyerangan yang dilakukan sang putri di rumah mereka