Mazda Siap Boyong EZ-6 Kembaran Deepal LO7, Changan Buka Suara
16 November 2025, 17:00 WIB
Pertamina Lubricant mengaku melakukan pengembangan bisnis demi bertahan di tengah gempuran mobil listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar otomotif mulai diramaikan dengan kehadiran mobil listrik. Sejumlah pabrikan meluncurkan berbagai model EV (Electric Vehicle) di Tanah Air.
Membuat masyarakat tergoda beralih dari kendaraan konvensional. Apalagi konsumen memiliki banyak pilihan untuk dibeli.
Kemudian pemerintah turut memberikan insentif mobil listrik. Hal ini diharapkan jadi stimulus agar perkembangan industri EV kian berkembang.
Meski belum masif penggunaannya, namun perkembangan mobil listrik bisa menjadi ancaman bagi sektor lain. Seperti yang dirasakan oleh Pertamina Lubricants.
Mereka mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi. Hal ini penting dilakukan agar tetap bisa bertahan di tengah gempuran era kendaraan roda empat setrum.
“Pertamina Lubricants sudah mengantisipasi dengan adanya diversifikasi unit bisnis. Kami mengembangkan produk baru bernama Specialty Chemicals,” kata Hardiyanto Tato, Corporate Secretary Pertamina Lubricants ketik ditemui di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Hardiyanto menjelaskan kalau bisnis anyar tersebut bergerak di bidang Chemical atau cairan kimia. Kemudian ditujukan untuk kebutuhan-kebutuhan industri.
Sayang dia masih belum mau menjelaskan secara detail mengenai produknya ini. Namun Hardiyanto memastikan hal itu sebagai cara mereka menjaga eksistensi.
“Sedang kita kembangkan untuk mengantisipasi nanti kalau memang ternyata (perkembangan) EV lebih cepat dari perkiraan kami,” tegas Hardiyanto.
Memang dia mengaku belum memiliki data pasti mengenai kapan industri pelumas bakal berakhir akibat kehadiran mobil listrik.
“Tetapi kalau dari sisi Fuel, bisnis BBM (Bahan Bakar Minyak) baru akan Decline mulai 2032,” Hardiyanto menjelaskan.
Meski begitu perkembangan mobil listrik terbilang sangat lambat. Bahkan di sejumlah negara penjualannya mulai anjlok.
Oleh sebab itu Pertamina Lubricants optimistis penjualan oli tidak akan terganggu dalam waktu dekat. Sebab masyarakat tetap setia menggunakan kendaraan bermesin bensin.
Ditambah minat masyarakat masih cukup tinggi pada mobil hybrid. Sehingga permintaan pelumas belum berkurang.
“Bila kita perhatikan di Jepang mereka lebih mendorong penggunaan kendaraan hybrid. Itu juga kita tunggu, apakah di Indonesia trennya akan ke sana,” pungkas Hardiyanto.
Sebagai informasi, selama Januari sampai Juni 2024 terdapat 17 ribu mobil listrik yang dikirim dari pabrik ke diler di Tanah Air.
Jumlah di atas terpaut cukup jauh dari kendaraan roda empat hybrid. Mampu mencetak angka 54 ribu unit di periode serupa.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 17:00 WIB
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 22:00 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
14 November 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang