Asa GJAW 2025 Tuk Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia
13 November 2025, 09:00 WIB
Toyota waspadai dampak PPN 12 persen dan opsen terhadap pertumbuhan segmen mobil niaga yang baru mereka garap
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Dampak terhadap PPN 12 persen dan opsen pajak dipercaya bakal cukup besar khususnya di sektor otomotif. Pasalnya tanpa adanya kebijakan tersebut pun, penjualan kendaraan mengalami tekanan cukup besar.
Toyota sebagai pabrikan mobil terbesar di Indonesia bahkan mengakui keputusan tersebut bakal memberatkan pasar yang sekarang dalam tekanan.
“Pasar otomotif tahun cukup menatang karena adanya opsen. Sebelumnya kami kira tidak akan menaikkan nilai sebab hanya memindahkan porsi dari pemerintah provinsi ke kota serta kabupaten tapi ternyata sebaliknya,” ungkap Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) pada media (13/12).
Banderol per unit pun diperkirakan bakal naik tahun depan sehingga memberatkan masyarakat membeli kendaraan. Termasuk juga segmen mobil komersial yang sangat sensitif terhadap harga.
“Memang mobil niaga saya rasa faktornya ada dua yaitu pajak dan pengembangan ekonomi. Jadi harapannya tahun depan ekonominya akan membaik,” ungkap Anton Jimmi kemudian.
Menurutnya, selama ini satu tahun setelah pemilu maka perekonomian akan membaik. Pasalnya pemerintah cenderung melakukan beragam strategi baru agar perputaran uang kembali optimal.
“Kalau melihat sejarahnya biasanya market akan tumuh. Harapannya 2025 sudah tidak ada acara politik yang mengganggu ekonomo sehingga dengan sendirinya industri otomotif khususnya kendaraan komersial bisa naik,” ungkapnya.
Namun Toyota tetap sadar diri serta lebih memilih fokus terhadap target yang sudah ada ketimbang terlalu optimis.
“Kami tidak mau muluk karena Toyota merupakan pemain baru di segmen ini. Harapannya tetap bisa melepas 400 unit Rangga per bulan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Toyota Rangga sudah hadir di Indonesia untuk mengisi segmen kendaraan komersial. Mobil tersebut hadir dengan beragam keunggulan menarik seperti radius putar pendek yaitu 4,9 m.
Selain itu mobil juga memiliki bak berukuran panjang 2.305 mm dan lebar 1.700 mm hingga bisa membawa beban hingga 1,2 ton. Ada dua pilihan mesin untuk dipilih yaitu bensin serta diesel.
Mesin bensinnya adalah 1TR-FE berkapasitas 2.000 cc, mampu menghasilkan tenaga sekitar 137 hp dan torsi 183 Nm.
Sementara opsi berikutnya adalah mesin diesel 2.400 cc 2GD-FTV yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 146 hp serta torsi 343 Nm.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 November 2025, 09:00 WIB
12 November 2025, 08:00 WIB
11 November 2025, 08:00 WIB
10 November 2025, 19:00 WIB
10 November 2025, 13:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta