Harga Mobil Listrik Oktober 2025, Aion UT Rp 300 Jutaan
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Banyak orang nyaman menggunakan mobil listrik dan tidak tertarik apabila harus kembali pakai mobil bensin
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik mulai banyak digunakan oleh masyarakat karena memiliki beberapa daya tarik. Di Indonesia, kebebasan dari regulasi ganjil genap disebut sebagai salah satu alasannya.
Belum lama ini, survey yang dilakukan oleh Global EV Alliance menyorot adanya perubahan preferensi kendaraan. 92 persen pengguna EV (Electric Vehicle) atau mobil listrik menyatakan enggan kembali memakai mobil bermesin bensin.
Survey ini dilakukan di 18 negara dengan total responden sebanyak 23.254 orang tersebar di Austria, Brazil, Kanada, Costa Rica, Prancis, Jerman, Hungaria, India, Irlandia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovakia, Swedia, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat.
Sebanyak empat persen lainnya memilih PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) apabila harus mengganti kendaraannya. Hanya ada satu persen yang masih tertarik menggunakan mobil bermesin bensin ataupun diesel.
“Ini adalah hasil yang cukup tinggi dan membuktikan bahwa pengemudi suka pengalaman berkendara mobil listrik dan EV akan terus ada,” kata Joel Levin, Ketua GEVA dan Director of Plug In America dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (21/12).
Hasil survey mereka juga menunjukan bahwa para pembeli mobil listrik mengaku puas dengan pilihannya. Menurut pihak GEVA, ini membuktikan bahwa laporan soal menurunnya popularitas EV terlalu dilebih-lebihkan.
Terlepas dari hal itu, mereka menegaskan tetap perlu ada pengembangan berkelanjutan di sektor infrastruktur sehingga dapat terus mendukung kemudahan pengguna mobil listrik.
“Walaupun mayoritas pengguna mobil listrik mengisi daya baterai di rumah, mengembangkan solusi pengisian daya yang ramah krusial untuk pertumbuhan mobil listrik di pasar,” ucap Christian Peter, Direktur EMC (Electro Mobilitats Club) Austria.
Banyak manufaktur memutuskan masuk pasar Indonesia karena melihat peluang besar dan ada dukungan berupa insentif dari pemerintah.
Diler raksasa otomotif dari China, BYD (Build Your Dreams) juga menyorot pertumbuhan konsumen mobil listrik di RI. Karena ada beberapa hal yang dianggap menguntungkan penggunanya.
“Di Jakarta, salah satu penyebab orang pilih EV itu karena ada peraturan ganjil genap,” kata Ali Hanafiah, President Director BYD Arista di Bekasi beberapa waktu lalu.
Menurut dia masyarakatnya juga telah mulai teredukasi bahwa penggunaan mobil listrik dapat membantu mengurangi emisi gas buang dan menjaga lingkungan.
“Untuk BYD ada unsur kemewahannya. Seal itu sedan, padahal di konvensional aja sedan pasarnya kecil,” kata Ali.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
01 Oktober 2025, 13:00 WIB
30 September 2025, 17:30 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 11:00 WIB
GIIAS Bandung 2025 memberikan kemudahan untuk masyarakat Jawa Barat yang ingin membeli mobil atau motor baru
02 Oktober 2025, 10:00 WIB
Federal mengaku tidak merasa dampak dari lesunya pasar motor baru yang sedang terjadi dalam beberapa waktu
02 Oktober 2025, 09:00 WIB
Mayoritas merek tidak melakukan penyesuaian, berikut daftar harga mobil listrik di RI per Oktober 2025
02 Oktober 2025, 08:00 WIB
Honda hadirkan seluruh line up mobil hybrid di GIIAS 2025 termasuk Step Wgn yang baru meluncur di Indonesia
02 Oktober 2025, 07:00 WIB
Vivo dan BP batal beli BBM dari Pertamina karena adanya kandungan etanol pada base feul BBM yang ditawarkan
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ada persyaratan dokumen yang perlu disiapkan oleh pemohon jika ingin memanfaatkan SIM keliling Jakarta
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 2 Oktober 2025 bakal diawasi ketat menggunakan kamera ETLE di berbagai lokasi utama
02 Oktober 2025, 06:00 WIB
Pasar Modern Batununggal menjadi salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi untuk melayani warga