Harga Mobil Listrik Aletra Diungkap di GJAW 2024
22 November 2024, 17:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6
Daihatsu hadapi kelangkaan cip semikonduktor dengan lebih terorganisir sehingga tidak terjadi kelangkaan terlalu tinggi
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Kelangkaan cip semikonduktor memang telah memukul pabrikan otomotif secara global. BMW misalnya, mereka mengirimkan mobil tanpa beberapa fitur hiburan demi memastikan kelancaran distribusi.
Sementara di Indonesia, kelangkaan cip semikonduktor sangat terasa pada Honda. Hal ini terlihat dari panjangnya waktu inden beberapa kendaraan khususnya all new Honda HR-V yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Berdasarkan catatan, waktu inden Honda HR-V telah mencapai September dan masih bisa terus bertambah. Tak ayal Honda Prospect Motor pun terus memutar otak agar dapat meningkatkan produksi kendaraan.
Di lain pihak, PT Astra Daihatsu Motor justru terlihat lebih tenang dalam menghadapi krisis ini. Padahal Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) menyampaikan bahwa kelangkaan tersebut juga memperngaruhi mereka.
Bedanya, pabrikan asal Jepang ini mengklaim mampu mengatur sedemikian rupa terkait cip semikonduktor sehingga produksi bisa terus berjalan. Bahkan menurutnya, inden mobil terbilang masih terjaga sehingga tidak memberatkan pelanggan dengan waktu tunggu terlalu lama.
“Sebenarnya Daihatsu juga terpengaruh akibat kelangkaan cip semi konduktor. Tapi kami berhasil melakukan manajemen kelangkaan dengan baik bersama para vendor,” terang Hendrayadi beberapa waktu lalu.
Ia bahkan menambahkan bahwa saat ini produksi mobil di pabrik masih berjalan lancar untuk 2 shift. Tak heran bila penjualan selama 2022 terbilang stabil dan berhasil mempertahankan posisi nomor 2 di Indonesia.
Berdasarkan data penjualan Januari hingga April 2022, Daihatsu berhasil meraih hasil positif dengan membukukan angka sebesar 62.347 unit. Jumlah tersebut naik 41.8 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 43.983 unit.
Namun bila melihat secara lebih detail lagi, perolehan di April 2022 mengalami koreksi dibanding bulan sebelumnya. Selama April 2022 mereka hanya berhasil menjual sebanyak 15.401 unit, turun dibanding Maret yang mencapai 16.318 unit.
Penurunan pun diyakini bukan disebabkan oleh kelangkaan cip semikonduktor melainkan karena selesainya program PPnBM DTP 100 persen. Kondisi ini menyebabkan beberapa harga mobil mengalami kenaikan dan membuat masyarakat enggan membeli.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
Terkini
22 November 2024, 17:00 WIB
Mobil listrik Aletra L8 hadir di pameran GJAW 2024 mengisi segmen MPV, jadi salah satu pesaing baru BYD M6
22 November 2024, 16:16 WIB
BAIC BJ40 Plus dengan aksesoris lengkap hadir meramaikan ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2024)
22 November 2024, 15:37 WIB
Hadir perdana di pameran GJAW 2024, ini tampilan dua mobil listrik Zeekr yang bakal dipasarkan di RI
22 November 2024, 13:00 WIB
PPN 12 persen akan berlaku 2025, Honda Bali optimis bisa pertahankan penjualan berdasarkan 2 hal berikut
22 November 2024, 11:52 WIB
GJAW 2024 berlangsung di ICE BSD, Tangerang Selatan mulai 22 November-1 Desember 2024, diramaikan 80 peserta
22 November 2024, 11:00 WIB
HMID mengaku akan meluncurkan mobil listrik baru di Desember 2024, kemungkinan adalah Hyundai Kona N Line
22 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak 22 November 2024 kembali diterapkan untuk mengatasi kepadatan di kawasan tersebut
22 November 2024, 10:00 WIB
Neta akan melakukan studi terlebih dahulu untuk membawa model MPV tiga baris ke pasar Indonesia tahun depan