Syarat Agar Penjualan Mobil Listrik Bisa Tumbuh Tanpa Insentif
07 Agustus 2025, 18:00 WIB
Sistem mild hybrid pada kendaraan Suzuki dinilai jadi jembatan yang tepat sebelum beralih ke mobil listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Teknologi mild hybrid milik Suzuki atau Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) telah disematkan pada sejumlah lini kendaraan seperti Grand Vitara, Ertiga, XL7 sampai Fronx.
Berbeda dari strong hybrid, tetapi SHVS juga memiliki tujuan yang sama yakni mengurangi emisi gas buang.
Misalnya ketika kendaraan dalam kondisi berhenti, sistem mild hybrid Suzuki secara otomatis mematikan mesin tanpa memutus kelistrikan. Sehingga konsumsi bahan bakarnya bisa lebih efisien di kondisi stop and go.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengungkapkan teknologi mild hybrid itu menjadi jembatan tepat buat konsumen sebelum masuk ke lini elektrifikasi yang lebih kompleks seperti Battery Electric Vehicle (BEV).
Menurut pengamatan PT SIS, konsumen Suzuki cenderung butuh waktu yang lebih banyak untuk mendapatkan perkenalan terkait elektrifikasi.
Sehingga SHVS atau mild hybrid jadi solusi yang tepat. Sebab sistemnya sederhana tetapi diklaim berdampak signifikan dalam membantu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
“Lalu dari sudut pandang price positioning, semakin sederhana teknologinya maka pergolakan harga tidak akan terlalu fluktuatif,” kata Harold Donnel, 4W Marketing Manager PT SIS di sela GIIAS 2025, beberapa waktu lalu.
Memang jika dibandingkan dengan mobil berteknologi strong hybrid, harga kendaraan hibrida Suzuki terpaut lebih rendah di kisaran Rp 200 jutaan ke atas.
Salah satu alasannya adalah kapasitas baterai yang cenderung lebih kecil. Contohnya pada Fronx, sumber penampung daya itu berkapasitas 12V 10Ah atau sekitar 0,12 kWh.
Baterai juga tidak dapat dijadikan sumber penggerak utama. Melainkan bekerja sama dengan komponen lain seperti Integrated Starter Generator (ISG).
ISG berperan untuk menghasilkan energi listrik ke baterai saat mesin bekerja. Nantinya energi tersebut digunakan sebagai dukungan ekstra untuk mengurangi beban mesin saat mobil berakselerasi dari diam.
Berkat keunggulan itu, Harold mengungkapkan SHVS terbukti efisien dan jadi salah satu alasan konsumen memilih mobil Suzuki.
“Top five-nya ada konsumen yang langsung mengatakan (menyukai) SHVS atau mengasosiasikannya ke fuel efficiency,” kata Harold.
Secara keseluruhan, mild hybrid menawarkan efisiensi penggunaan bahan bakar, pengurangan emisi gas buang dan performa optimal dikemas dengan harga kompetitif.
Harapannya dapat membantu para pelanggan Suzuki semakin percaya beralih ke kendaraan elektrifikasi, mengingat sebentar lagi PT SIS bakal meluncurkan BEV perdana mereka di Indonesia yakni eVitara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 Agustus 2025, 18:00 WIB
04 Agustus 2025, 17:00 WIB
04 Agustus 2025, 14:00 WIB
03 Agustus 2025, 12:00 WIB
02 Agustus 2025, 19:00 WIB
Terkini
08 Agustus 2025, 08:00 WIB
Tercatat Wuling Cortez Darion EV mampu mendominasi pemesanan ketimbang varian PHEV selama gelaran GIIAS 2025
08 Agustus 2025, 07:00 WIB
Gaikindo menilai imbauan agar pabrik-pabrik mobil listrk pakai baterai EV berbasis nikel tidak akan efektif
08 Agustus 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 8 Agustus 2025 kembali digelar untuk memastikan kelancaran lalu lintas jelang akhir pekan
08 Agustus 2025, 06:00 WIB
Kepolisian tidak mau mengendurkan layanan jelang akhir pekan, mereka tetap menghadirkan SIM keliling Bandung
08 Agustus 2025, 06:00 WIB
Jangan sampai terlewat, fasilitas SIM keliling Jakarta masih bisa dimanfaatkan hari ini di lima lokasi
07 Agustus 2025, 23:00 WIB
Toyota berencana bangun pabrik baru di Jepang yang akan mulai beroperasi pada 2030 untuk tingkatkan jumlah produksi
07 Agustus 2025, 22:30 WIB
Toyota bakal perbanyak komponen buatan Cina untuk kendaraannya karena harga lebih murah dibanding lainnya
07 Agustus 2025, 22:00 WIB
Nissan dikabarkan melanjutkan pengurangan tenaga kerja atau PHK untuk pabrik mereka yang berada di Eropa