Alasan Wuling Cloud EV Hanya Satu Varian, Sudah Cocok Buat Harian
04 Mei 2024, 10:02 WIB
Mobil Listrik Suzuki akan diperkenalkan pada pertengahan 2022, selain itu akan ada beberapa produk terbaru lainnya
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Suzuki akan masuk ke era elektrifikasi melalui teknologi hybrid. Mobil listrik Suzuki akan diperkenalkan untuk pertama kalinya pada pertengahan 2022.
Mobil elektrifikasi pertama brand asal Jepang ini akan menyapa masyarakat di India. Memiliki pasar yang cukup gemuk di sana, Maruti Suzuki India dipercaya untuk memperkenalkan inovasinya.
Dilansir dari Cartoq, nantinya akan ada beberapa produk baru maupun facelift yang diluncurkan. Salah satunya adalah SUV kompak hybrid, namun spesifikasinya di atas Suzuki Vitara Brezza.
Tentunya mobil hybrid pertama Suzuki akan menggunakan platform Heartech Maruti. Platform ini juga digunakan pada model-model Suzuki lainnya.
Sedangkan untuk teknologi hybrid yang ditawarkan berbeda dengan saat ini. Nantinya merek berlambang S tersebut akan menyematkan sistem hybrid yang lebih bertenaga.
Lalu mesin bakarnya mengandalkan kapasitas 1.500 cc dan ketika dikombinasikan dengan motor listrik yang ada, menjadi sumber daya yang bertenaga sekaligus efisien.
Masih dari sumber yang sama, produk hybrid pertama Suzuki nantinya akan dilengkapi dengan beberapa fitur terkini. Beberapa diantaranya adalah headunit double din dengan panel layar sentuh dan floating display bak Ignis.
Juga ada fitur cruise control, sunroof, dan tidak ketinggalan fitur tombol start/stop untuk menyalakan dan mematikan mesin.
Maruti Suzuki memiliki beberapa produk andalan terbarunya yang akan ditampilkan pada tahun depan. Unitnya meliputi Baleno Facelift, XL6 terbaru, generasi terbaru Alto dan Vitara Brezza generasi kedua.
Road map Maruti Suzuki India tentang elektrifikassi sama halnya dengan di Indonesia. PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) beberapa waktu lalu meyakini pihaknya akan fokus pada teknologi hybrid.
Platform yang akan dikembangkan adalah SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki) dan dibangun dengan kombinasi ISG (Integrated Starter Generator).
Kombinasi kedua sistem di atas dipercaya menawarkan pengalaman berkendara berbeda dan tentunya irit penggunaan bahan bakar.
Kehadiran ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan ISG juga mampu menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi.
Menggunakan Lithium-Ion Battery yang ringan dan ringkas, deselerasi daya yang dihasilkan oleh ISG akan disimpan dan digunakan kembali setiap kali diperlukan untuk engine assist.
“Suzuki terus mengembangkan beragam alternatif teknologi yang ramah lingkungan. Menggunakan konsep, Kecil, Sedikit, Ringan, Pendek dan Rapi, Suzuki ingin menciptakan kendaraaan yang lebih rendah konsumsi bahan bakar,” kata Mahardian Ismadi Brata, Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 Mei 2024, 10:02 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
03 Mei 2024, 20:00 WIB
03 Mei 2024, 17:23 WIB
03 Mei 2024, 13:44 WIB
Terkini
04 Mei 2024, 12:00 WIB
Korlantas uji coba kirim surat tilang lewat WhatsApp agar memudahkan masyarakat mengetahui pelanggarannya
04 Mei 2024, 11:00 WIB
Penjualan motor Honda secara kredit di kuartal I 2024 alami kenaikan tipis dibanding perolehan tahun lalu
04 Mei 2024, 10:02 WIB
Dikatakan salah satu alasan Wuling Cloud EV dipasarkan dalam satu varian karena sesuai kebutuhan konsumen
04 Mei 2024, 09:58 WIB
Presiden Jokowi menyebut para menterinya masih membahas aturan mengenai subsidi mobil hybrid buat masyarakat
03 Mei 2024, 22:00 WIB
Gesits dan Hyundai Kefico melakukan kerja sama untuk membuat dua motor listrik baru di pasar Indonesia
03 Mei 2024, 21:00 WIB
Yamaha Freego kini punya kelir baru yaitu Black Magma dan Silver untuk menambah pilihan masyarakat Indonesia
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Berlaku selama pameran berlangsung, berikut promo Neta di PEVS 2024 termasuk saldo PLN Mobile Rp 2,5 juta
03 Mei 2024, 20:00 WIB
Jokowi optimis jadi pemain utama pasar EV dunia karena memiliki potensi yang besar dibanding negara lain