Hyundai Persiapkan SUV yang Siap Ganggu Pasar Toyota Rush

Hyundai kabarnya sedang mempersiapkan atau merakit low SUV yang siap ganggu pasar Rush, Terios, Xpander Cross

Hyundai Persiapkan SUV yang Siap Ganggu Pasar Toyota Rush

TRENOTO – SUV Hyundai dengan harga terjangkau sedang dipersiapkan disamping rencananya menghadirkan MPV murah. Rencana tersebut kabarnya akan segera dieksekusi pada akhir 2021 hingga awal 2022, artinya seiring dengan rampungnya pembangunan pabrik perakitan mereka di Cikarang, Bekasi.

Seperti kita ketahui, Hyundai Motor Co sedang menyelesaikan pabrik dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun. Pabrik sendiri akan memproduksi MPV murah dan kemudian disusul dengan model SUV berharga terjangkau atau masuk di kelas low SUV.

Baik low MPV juga low MPV menjadi pasar yang gemuk di Indonesia, dengan jawara-jawara ternama Jepang pegang kuasa. Di low MPV ada Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander juga Suzuki Ertiga. Sementara di low SUV, andalan baru Hyundai nantinya akan bersaing keras dengan Toyota Rush dan Raize, Daihatsu Terios dan Rocky termasuk Mitsubishi X-Cross serta Honda BR-V.

Di samping itu, pabrik dengan investasi $ 1.55 miliar (sekitar Rp 22 triliun) ini tentunya berencana akan memproduksi mobil-mobil listrik Hyundai khusus untuk pasar ASEAN. Hyundai ini juga telah melakukan kerjasama dengan LG Energy Solution Ltd. untuk menginvestasikan $ 1 miliar (sekitar Rp 14.2 triliun) demi membangun pabrik baterai EV berkapasitas 10 GWh per tahun. Disebutkan cukup untuk mensuplai kebutuhan 150 ribu EV per tahun dan akan mulai bergerak pada semester pertama 2024.

“Setelah diselesaikan dan mulai beroperasi, pabrik HMMI (PT. Hyundai Motor Manufacturing Indonesia) rencananya secara paralel akan memproduksi kendaraan B-SUV, B-MPV, dan kendaraan listrik,” terang Hyundai dalam keterangannya.

Indonesia memang menjadi pasar otomotif yang seksi atau prospektif dengan catatan penjualan 1 juta unit per tahun di masa normal atau sebelum terjadi pandemi Covid-19. Negara terpadat keempat dunia ini memiliki potensi pertumbuhan yang kuat karena rasio kepemilikan mobil terhadap total populasi berada di bawah 100 mobil per seribu orang.

Yang menarik untuk disimak dari penetrasi Hyundai di Indonesia ini tentu peta persaingan produsen mobil antara Korea, China dan Jepang. Produsen mobil Jepang seperti kita ketahui menjadi yang paling dominan sejak kehadirannya pada tahun 1970an dengan pangsa pasar gabungan sekitar 95 persen.

Pada 2021, di 7 bulan pertama Toyota Motor Corp menjadi nomor 1 dengan mengambil 31.3 persen dari total market. Dan kemudian disusul Daihatsu Motors dengan 18,3%, Mitsubishi Motors Corp 12,8%, Honda Motor Co. 12,5% serta Suzuki Motor Corp. 10,5%. 

Seperti dilansir The Korea Economic Daily, produsen mobil China dan Korea tidak tinggal diam dan mulai mencoba mengejar. Disebutkan para analis, Wuling menggandakan pangsa pasarnya menjadi 3,1 persen di Juli 2021 atau naik dari 1,5 persen pada Januari. Penjualan disebutkan melonjak 517,2 persen dalam tujuh bulan pertama 2021 dari tahun sebelumnya.

Sementara Hyundai Motor Group dam Kia Corp dalam tujuh bulan pertama tahun ini masing-masing baru mengambil pangsa pasar 0,3 persen dan 0,4 persen. Namun penjualan mereka cukup melonjak hingga 372,2 persen dan 396 persen, artinya menunjukkan bahwa keduanya memiliki potensi untuk tumbuh di Indonesia yang sedang babak belur karena pandemi Covid-19.

Yang menarik, langkah produsen mobil China dan Korea di Indonesia disebutkan mampu memicu sedikit kekhawatiran dan menjadi topik perbicaraan serius oleh media Jepang. 

Nikkei pada Juli 2021 mengatakan mengatakan China dan Korea mempercepat pengembangan mobil ramah lingkungan di Indonesia. Sementara Jepang masih bersikeras untuk mempertahankan produksi mobil konvensional (mobil dengan pembakaran internal) di Indonesia juga Thailand.

Di masa depan, banyak yang menyebutkan Jepang bisa saja kehilangan pasar di Indonesia, kejadiannya mirip dengan bisnis peralatan rumah tangga dan telekomunasi (smartphone).
 


Terkini

mobil
BYD Seagull

BYD Seagull Sudah Lulus Uji, Siap Meluncur di GIIAS 2025

BYD Seagull dipastikan bakal hadir di GIIAS 2025 untuk menyasar konsumen Tanah Air di segmen entry level

otosport
Pro-Kontra Sistem Radio MotoGP, Beda dari F1 dan Dinilai Kurang Efektif

Pro-Kontra Sistem Radio MotoGP, Beda dari F1 dan Kurang Efektif

Pembalap LCR Honda, Johann Zarco menilai sistem radio komunikasi MotoGP kurang efektif dibandingkan dengan F1

mobil
5 Mobil LCGC Terlaris Mei 2025, Brio Keok dari Calya dan Agya

5 Mobil LCGC Terlaris Mei 2025, Brio Keok dari Calya dan Agya

Toyota Calya dan Agya menyingkirkan Honda Brio Satya dari peringkat ketiga mobil LCGC terlaris Mei 2025

mobil
Hyundai Palisade

Hyundai Palisade Diesel Sudah Tak Dijual, Unit Bekas Jadi Solusi

Hyundai Palisade diesel sudah tak lagi dijual, pelanggan harus cari di pasar mobil bekas untuk mendapatkannya

otosport
Francesco Bagnaia Tersenyum Usai Tes Aragon, Marquez Biasa Aja

Francesco Bagnaia Tersenyum Usai Tes Aragon, Marquez Biasa Saja

Sempat kesulitan adaptasi, Francesco Bagnaia tampak puas setelah pengujian fairing baru Desmosedici GP25

mobil
Xiaomi SU7 Ultra EV Tercepat di Nurburgring, Kalahkah Rekor Ioniq 5 N

Xiaomi SU7 Ultra Pecahkan Rekor di Nurburgring, Salip Ioniq 5 N

Versi produksi massal Xiaomi SU7 Ultra jadi EV tercepat di Nurburgring, kalahkan Hyundai sampai Porsche

mobil
Koleksi kendaraan Verrell Bramasta

Koleksi Kendaraan Verrell Bramasta, Nilainya Capai Rp 6,3 Miliar

Koleksi kendaraan Verrell Bramasta, artis sekaligus anggota DPR RI cukup beragam dengan nilai capai Rp 6,3 miliar

motor
QJMotor

QJMotor Luncurkan 4 Model Baru di Pulau Bali, Ada yang Hybrid

QJMotor menggoda para masyarakat Tanah Air dengan memperkenalkan model-model terbarunya yang beragam