Merek-merek Mobil Baru yang Raih Cuan di GIIAS 2025
12 September 2025, 12:09 WIB
Toyota di peringkat terbawah dalam penilaian Greenpeace untuk perusahaan yang melakukan dekarbonisasi
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Upaya untuk mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi bukanlah perkara mudah untuk dilakukan. Namun sekecil apapun langkah yang dilakukan tentu akan berdampak positif bagi lingkungan.
Dilansir dari Autoblog, perusahaan mobil asal Jepang seperti Toyota, Honda dan Nissan menduduki peringkat terendah dalam studi Greenpeace tentang upaya dekarbonisasi. Bahkan, disebutkan bahwa Toyota di peringkat terbawah dari 10 perusahaan yang berusaha untuk mengurangi emisi karbon.
Ini adalah kedua kalinya Toyota tempati posisi paling bawah setelah tahun lalu mereka juga menepati peringkat yang sama. Penyebabnya adalah Toyota hanya menjual kendaraan tanpa emisi kurang dari 1 persen dari total penjualan dan mencatat perkembangan lambat dalam dekarbonisasi rantai pasokan.
Sangat disayangkan karena bagi salah satu produsen mobil terbesar di dunia tersebut. Pasalnya, Toyota Prius hybrid yang dirilis lebih dari 2 dekade lalu menjadi kendaraan paling disukai oleh pecinta lingkungan.
Produsen Jepang sekarang justru lebih banyak menjadi sasaran kritik dari para aktivis lingkungan. Bahkan mereka juga mendapat kecaman dari banyak pihak karena kurang cepat dalam mengembangkan kendaraan listrik.
“Saya rasa era dari hybrid sudah berakhir,” ungkap Daniel Read, Climate and Energy Campaigner Greenpeace Japan.
Di tengah banjir kritik, Toyota pun melakukan perubahan dengan meningkatkan target penjualan kendaraan elektrifikasi menjadi 3.5 juta unit dari sebelumnya hanya 2 juta. Bahkan mereka juga telah menginvestasikan 730 miliar yen atau setara Rp75.3 triliun di Jepang dan Amerika Serikat untuk membuat baterai mobil istrik.
“Kami sadar bahwa mereka telah melakukan beberapa perubahan. Tetapi jika dibandingkan dengan produsen mobil global lain, mereka tetap jauh tertinggal di belakang,” tegas Read.
Sementara Nissan dan Honda saat ini berada di peringkat 8 serta 9, keduanya turun dari peringkatnya tahun lalu. Penurunan peringkat keduanya didasarkan oleh alasan berbeda.
Menurut Greenpeace, Honda tidak memiliki strategi untuk mencapai targetnya sendiri, termasuk membuat kendaraan tanpa emisi. Sementara itu penjualan model tanpa emisi di Nissan belum mengalami peningkatan signifikan.
Sementara untuk posisi teratas diduduki oleh General Motors. Produsen mobil asal Amerika Serikat ini berhasil mempertahankan posisinya yang telah mereka dapatkan sejak tahun lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
12 September 2025, 12:09 WIB
12 September 2025, 10:00 WIB
08 September 2025, 17:00 WIB
07 September 2025, 11:00 WIB
02 September 2025, 13:00 WIB
Terkini
13 September 2025, 20:41 WIB
Marc Marquez gagal menyelesaikan balapan kali ini, berikut rangkuman hasil Sprint Race MotoGP San Marino 2025
13 September 2025, 15:00 WIB
Marc Marquez akan melakoni MotoGP San Marino 2025 dan bertarung dengan rider tuan rumah, seperti Bezzecchi
13 September 2025, 13:00 WIB
Pemerintah Jawa Tengah beri insentif pajak kendaraan untuk pengemudi ojek online baik motor maupun mobil
13 September 2025, 11:18 WIB
Pihak Chery menegaskan tidak ada keputusan untuk melakukan penarikan massal alias recall Tiggo 8 CSH
13 September 2025, 09:00 WIB
Rins dan Quartararo sangat menantikan performa Yamaha M1 bermesin V4 dalam gelaran MotoGP San Marino 2025
13 September 2025, 07:00 WIB
Dishub gelar rekayasa lalu lintas di DI Panjaitan hingga 2026 karena adanya sedang dilakukan pekerjaan galian
12 September 2025, 20:00 WIB
Seorang pemilik Chery Tiggo 8 CSH mengalami masalah, mobil mogok secara tiba-tiba dan AC alami kerusakan
12 September 2025, 19:03 WIB
Insentif mobil listrik CBU yang dinikmati BYD, Denza, Aion hingga VinFast akan berakhir pada 31 Desember 2025