Daihatsu Rocky Hybrid Mulai Jangkau Konsumen Anak Muda
29 September 2025, 11:00 WIB
Daihatsu ingin seperti penyu yang dapat berusia panjang dan mampu menyesuaikan diri artinya mampu terus eksis serta konsisten
Oleh Arie Prasetya
TRENOTO – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) dalam melestarikan penyu di Indonesia. Setelah Pulau Pramuka di Taman Nasional Kepulauan Seribu yang diresmikan pada 2013, Perancak Bali (2013), Batu hiu Pangandaran (2015), Pasir Jambak Padang (2017), Pantai Binasi Sibolga (2019), Alun Utara Bengkulu (2020) kali ini giliran konservasi penyu di Jogosimo Kebumen (1/12/2021).
Seperti di 6 titik sebelumnya, di Jogosimo Daihatsu menyokong konservasi penyu ini dengan membangun fasilitas dan usaha yang dikelola oleh masyarakat setempat. Tempat ini selanjutnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai tujuan wisata juga edukasi.
Amelia Tjandra selaku Marketing Director PT ADM menyebut bahwa Daihatsu ingin seperti penyu. Ini tak lain karena penyu dapat berusia panjang serta mampu menyesuaikan diri sejak jaman dinosaurus yang kemudian menginspirasi Daihatsu untuk bisa eksis dan fleksibel di blantika industri otomotif Indonesia.
“Daihatsu ingin seperti penyu. Penyu memiliki usia yang panjang. Kami punya misi ingin menjadi salah satu pabrikan otomotif yang terus eksis melintasi zaman. Sama seperti penyu sudah ada dari jaman dinosaurus dan mampu bertahan hingga saat ini,” jelas Amelia di sela-sela media test Drive all new Daihatsu Xenia.
Syarif Hidayat, pengelola konservasi penyu di Jogosimo menyebutkan bahwa tempat ini telah dirintis sejak 2015 dan diberi nama Rajendra Banawa Sekar yang secara umum berarti kembali ke masa lalu untuk menatap masa depan. Tempat ini terus berkembang dan mendapat beragam dukungan mulai dari anak-anak pencinta alam pada 2017 kemudian Pemda 2018. Di 2019 mulai mencari telur penyu untuk ditetaskan dan dilepas liarkan hingga 2020 mendapat SK dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.
Di konservasi Jogosimo secara spesifik melestarikan penyu jenis lekang. Untuk diketahui, menurut data WWF (World Wild Fund), populasi penyu bernama latin Lepidochelys Olivacea hanya tinggal 800 ribu ekor. Jumlahnya makin berkurang karena beberapa hal seperti telurnya diburu manusia hingga akibat dari makin tercemarnya laut termasuk karena sampah.
“Penyu jenis lekang, umur 40 tahun baru kawin dan jika bertelur ke Jogosimo. Sebelum saya dan teman-teman peduli terhadap konservasi penyu, telurnya selalu hilang dicuri. Kalau dibiarkan seperti itu, lama-lama populasinya habis," jelas Syarif.
Ia juga menambahkan bahwa telur-telur penyu diburu karena memiliki harga jual fantastis di pasar internasional. Dan kemudian banyak dijadikan bahan baku kosmetik serta masih dipercaya sebagai obat peningkat vitalitas.
"Saya percaya, jika bisa memperjuangkan populasi penyu tempat ini akan disorot oleh dunia. Dan terima kasih kepada Daihtasu yang sudah peduli serta mendukung konservasi penyu Jogosimo," kata Syarif.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 11:00 WIB
26 September 2025, 18:00 WIB
25 September 2025, 15:14 WIB
18 September 2025, 20:00 WIB
17 September 2025, 15:05 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi