Klarifikasi Chery Soal Insiden Fengyun X3L di Gunung Tianmen
16 November 2025, 15:14 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Chery merupakan salah satu merek asal Tiongkok yang menawarkan lini kendaraan listrik. Memiliki teknologi mumpuni, belakangan diketahui mereka akan suplai platform untuk produsen mobil mewah Jaguar Land Rover.
Memasuki era elektrifikasi, penjualan merek mobil mewah disebut mulai mengalami perlambatan. Sehingga perlu ada strategi baru diterapkan agar tetap relevan di pasar China.
Fokus kerja sama itu nanti akan beralih jadi BEV (Battery Electric Vehicle) atau kendaraan full listrik. Chery siap berbagi platform E0X buat lini kendaraan listrik JLR.
“JLR akan menggunakan platform teknologi hybrid dan pure electric dari Chery Automobile Xingtu,” ucap seorang sumber internal anonim dikutip dari 36kr, Kamis (18/4).
Model yang menggunakan platform itu akan meluncur pada paruh kedua 2024, sementara varian lain mobil listrik mewah JLR mulai dijual 2025.
Mobil listrik pertama dari JLR nanti adalah all-electric Range Rover. Namun belum diketahui apakah model tersebut sudah menggunakan platform dari Chery.
JLR sendiri punya target untuk mengurangi emisi karbon sampai 54 persen termasuk dalam proses suplai dan operasional di 2030.
Di akhir dekade tersebut seluruh modelnya akan tersedia dalam pilihan bertenaga listrik murni pada 2026. Hanya saja belum diketahui jika mobil listrik JLR yang dibekali platform Chery bakal dipasarkan di luar China.
Untuk diketahui Chery dan Jaguar Land Rover sebelumnya sudah punya joint venture di China sejak November 2012.
Model yang diproduksi oleh joint venture tersebut adalah kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) dan hybrid yakni Range Rover Evoque L, Land Rover Discovery Sport, Jaguar XFL, Jaguar XEL dan Jaguar E-Pace.
Selama periode tersebut diketahui mereka berhasil mencatatkan kenaikan penjualan. Dari 2010 sampai 2017 total unit terjual naik dari 26.100 menjadi 146.000 kendaraan.
Kerja sama serupa bukan pertama kali dilakukan untuk mendorong penjualan kendaraan listrik dan hybrid di China. Beberapa di antaranya adalah SAIC-GM-Wuling, Dongfeng Nissan, FAW-Volkswagen dan FAW-Toyota.
Dilansir dari IMD, Kamis (18/4) 28 persen produsen kendaraan di China merupakan joint venture. Ini diklaim mewakili upaya merek asing untuk transisi ke pasar yang sedang berkembang.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 November 2025, 15:14 WIB
14 November 2025, 21:00 WIB
13 November 2025, 13:00 WIB
12 November 2025, 20:00 WIB
12 November 2025, 16:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen