Harga Chery Omoda E5 Masih Belum Naik di PEVS 2024
30 April 2024, 14:33 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Chery merupakan salah satu merek asal Tiongkok yang menawarkan lini kendaraan listrik. Memiliki teknologi mumpuni, belakangan diketahui mereka akan suplai platform untuk produsen mobil mewah Jaguar Land Rover.
Memasuki era elektrifikasi, penjualan merek mobil mewah disebut mulai mengalami perlambatan. Sehingga perlu ada strategi baru diterapkan agar tetap relevan di pasar China.
Fokus kerja sama itu nanti akan beralih jadi BEV (Battery Electric Vehicle) atau kendaraan full listrik. Chery siap berbagi platform E0X buat lini kendaraan listrik JLR.
“JLR akan menggunakan platform teknologi hybrid dan pure electric dari Chery Automobile Xingtu,” ucap seorang sumber internal anonim dikutip dari 36kr, Kamis (18/4).
Model yang menggunakan platform itu akan meluncur pada paruh kedua 2024, sementara varian lain mobil listrik mewah JLR mulai dijual 2025.
Mobil listrik pertama dari JLR nanti adalah all-electric Range Rover. Namun belum diketahui apakah model tersebut sudah menggunakan platform dari Chery.
JLR sendiri punya target untuk mengurangi emisi karbon sampai 54 persen termasuk dalam proses suplai dan operasional di 2030.
Di akhir dekade tersebut seluruh modelnya akan tersedia dalam pilihan bertenaga listrik murni pada 2026. Hanya saja belum diketahui jika mobil listrik JLR yang dibekali platform Chery bakal dipasarkan di luar China.
Untuk diketahui Chery dan Jaguar Land Rover sebelumnya sudah punya joint venture di China sejak November 2012.
Model yang diproduksi oleh joint venture tersebut adalah kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) dan hybrid yakni Range Rover Evoque L, Land Rover Discovery Sport, Jaguar XFL, Jaguar XEL dan Jaguar E-Pace.
Selama periode tersebut diketahui mereka berhasil mencatatkan kenaikan penjualan. Dari 2010 sampai 2017 total unit terjual naik dari 26.100 menjadi 146.000 kendaraan.
Kerja sama serupa bukan pertama kali dilakukan untuk mendorong penjualan kendaraan listrik dan hybrid di China. Beberapa di antaranya adalah SAIC-GM-Wuling, Dongfeng Nissan, FAW-Volkswagen dan FAW-Toyota.
Dilansir dari IMD, Kamis (18/4) 28 persen produsen kendaraan di China merupakan joint venture. Ini diklaim mewakili upaya merek asing untuk transisi ke pasar yang sedang berkembang.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 April 2024, 14:33 WIB
29 April 2024, 18:57 WIB
25 April 2024, 19:00 WIB
25 April 2024, 17:00 WIB
23 April 2024, 12:59 WIB
Terkini
02 Mei 2024, 14:14 WIB
Punya masa berlaku terbatas seperti SIM, berikut kami rangkum cara dan biaya perpanjang STNK per Mei 2024
02 Mei 2024, 12:00 WIB
Vespa Babe Cabita dilelang dengan harga dimulai dari Rp 70 juta namun kini sudah melejit hingga Rp 150 juta
02 Mei 2024, 11:00 WIB
Berkomitmen membantu turunkan emisi karbon, 10 persen armada taksi Bluebird akan pakai mobil listrik per 2030
02 Mei 2024, 10:00 WIB
Hadir di PEVS 2024 sebagai prototipe, berikut spesifikasi Electro ML01 yang bakal dijual di bawah Rp 20 juta
02 Mei 2024, 09:00 WIB
Berikut ini daftar lengkap harga BBM Shell, BP AKR, hingga Vivo yang baru mengalami kenaikan di Mei 2024
02 Mei 2024, 08:00 WIB
Tampil dalam pameran PEVS 2024, berikut spesifikasi Wuling Cloud EV yang dilengkapi banyak fitur kekinian
02 Mei 2024, 07:13 WIB
Layanan SIM keliling Bandung tersedia di dua lokasi berbeda dan berpindah setiap hari, berikut informasinya
02 Mei 2024, 07:10 WIB
SIM Keliling Jakarta kembali beroperasi dari lima tempat berbeda hari ini buat melayani warga Ibu Kota