Chery Omoda 5 GT Diam-Diam Disuntik Mati, Peminatnya Sedikit
27 Juni 2025, 19:00 WIB
Menarik minat produsen Eropa, Chery siap berbagi platform untuk mobil listrik produksi Jaguar Land Rover
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Chery merupakan salah satu merek asal Tiongkok yang menawarkan lini kendaraan listrik. Memiliki teknologi mumpuni, belakangan diketahui mereka akan suplai platform untuk produsen mobil mewah Jaguar Land Rover.
Memasuki era elektrifikasi, penjualan merek mobil mewah disebut mulai mengalami perlambatan. Sehingga perlu ada strategi baru diterapkan agar tetap relevan di pasar China.
Fokus kerja sama itu nanti akan beralih jadi BEV (Battery Electric Vehicle) atau kendaraan full listrik. Chery siap berbagi platform E0X buat lini kendaraan listrik JLR.
“JLR akan menggunakan platform teknologi hybrid dan pure electric dari Chery Automobile Xingtu,” ucap seorang sumber internal anonim dikutip dari 36kr, Kamis (18/4).
Model yang menggunakan platform itu akan meluncur pada paruh kedua 2024, sementara varian lain mobil listrik mewah JLR mulai dijual 2025.
Mobil listrik pertama dari JLR nanti adalah all-electric Range Rover. Namun belum diketahui apakah model tersebut sudah menggunakan platform dari Chery.
JLR sendiri punya target untuk mengurangi emisi karbon sampai 54 persen termasuk dalam proses suplai dan operasional di 2030.
Di akhir dekade tersebut seluruh modelnya akan tersedia dalam pilihan bertenaga listrik murni pada 2026. Hanya saja belum diketahui jika mobil listrik JLR yang dibekali platform Chery bakal dipasarkan di luar China.
Untuk diketahui Chery dan Jaguar Land Rover sebelumnya sudah punya joint venture di China sejak November 2012.
Model yang diproduksi oleh joint venture tersebut adalah kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) dan hybrid yakni Range Rover Evoque L, Land Rover Discovery Sport, Jaguar XFL, Jaguar XEL dan Jaguar E-Pace.
Selama periode tersebut diketahui mereka berhasil mencatatkan kenaikan penjualan. Dari 2010 sampai 2017 total unit terjual naik dari 26.100 menjadi 146.000 kendaraan.
Kerja sama serupa bukan pertama kali dilakukan untuk mendorong penjualan kendaraan listrik dan hybrid di China. Beberapa di antaranya adalah SAIC-GM-Wuling, Dongfeng Nissan, FAW-Volkswagen dan FAW-Toyota.
Dilansir dari IMD, Kamis (18/4) 28 persen produsen kendaraan di China merupakan joint venture. Ini diklaim mewakili upaya merek asing untuk transisi ke pasar yang sedang berkembang.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Juni 2025, 19:00 WIB
26 Juni 2025, 17:00 WIB
26 Juni 2025, 10:00 WIB
25 Juni 2025, 21:00 WIB
25 Juni 2025, 10:06 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 16:03 WIB
Polres Bogor bakal menerapkan ganjil genap Puncak pada akhir pekan ini untuk melancarkan arus lalu lintas
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM