MG3 Hybrid+ Mejeng di GJAW 2024, Disinyalir Meluncur Tahun Depan
28 November 2024, 15:20 WIB
Chery menilai insentif mobil hybrid bisa percepat elektrifikasi dan adopsi kendaraan ramah lingkungan di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Masih belum ada kejelasan soal aturan keringanan pajak atau insentif mobil hybrid. Melihat hal tersebut, PT CSI (Chery Sales Indonesia) mengungkapkan kebijakan itu dinanti guna memudahkan perkenalan HEV (Hybrid Electric Vehicle) di RI.
Untuk diketahui Chery memang belum memasarkan mobil hybrid. Manufaktur asal Tiongkok ini punya dua model BEV (Battery Electric Vehicle) yakni Omoda E5 dan J6 yang sudah dirakit lokal.
Padahal dalam beberapa kesempatan Chery menunjukkan ketertarikannya buat menghadirkan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) ke konsumen dalam negeri. Namun absennya insentif disebut jadi salah satu halangan.
“Kita berharap ada insentif. Tidak hanya HEV tetapi juga mempertimbangkan PHEV dan EREV (Extended Range Electric Vehicle),” kata Zeng Shuo, Assistant President Director PT CSI di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (30/11).
Zeng Shuo menilai, kemudahan dari pemerintah dapat mempermudah percepatan elektrifikasi dan adopsi kendaraan ramah lingkungan di Tanah Air.
Jika dilihat saat ini HEV memang terbilang populer di kalangan konsumen, jadi alternatif bagi calon pembeli ketika belum yakin menggunakan mobil listrik.
Bicara soal teknologi, dia menegaskan Chery telah memiliki teknologi di luar BEV termasuk PHEV dan EREV yang cukup populer di pasar China.
“Kita sudah punya hybrid PHEV sama EREV. Tetapi pengaruh paling besar di industri (otomotif) tetap kebijakan dari pemerintah, ini penting,” tegas Zeng Shuo.
Bicara soal produk lain Chery di Indonesia, Zeng Shuo membeberkan tahun depan pihaknya menyiapkan tiga model baru, campuran antara mobil bermesin bensin dengan hybrid.
Meskipun enggan mengkonfirmasi lebih jauh, ia membuka peluang Tiggo 9 sebagai model flagship mereka masuk pasar Indonesia tahun depan.
Chery juga akan berfokus memasarkan kendaraan di segmen SUV (Sport Utility Vehicle) karena tingginya minat dari konsumen, walaupun banyak kompetitor Tiongkok mulai merambah kelas MPV (Multi Purpose Vehicle) seperti BYD dan Aletra.
“Tahun depan masih SUV. Di 2026 ada MPV dan SUV yang khusus didesain untuk pasar Indonesia, (mencakup) ICE (Internal Combustion Engine), BEV dan PHEV,” ungkap Zeng Shuo.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
28 November 2024, 15:20 WIB
28 November 2024, 08:00 WIB
27 November 2024, 14:04 WIB
25 November 2024, 13:10 WIB
25 November 2024, 12:14 WIB
Terkini
30 November 2024, 18:07 WIB
BAIC ORV Club Indonesia resmi berdiri dalam pameran GJAW 2024 untuk menjadi wadah para pencinta otomotif
30 November 2024, 16:00 WIB
Mazda Indonesia bakal berhati-hati di segmen mobil listrik dan tetap pertahankan strategi awal mereka
30 November 2024, 14:00 WIB
Federal Oil mendistribusikan sejumlah barang dari program Nyaman Berhadiah 2024 ke konsumen beruntung
30 November 2024, 11:00 WIB
Kebocoran pipa bahan bakar minyak di jalan Cakung Cilincing Raya buat Dinas Perhubungan rekayasa lalu lintas
30 November 2024, 10:00 WIB
Wuling dan DHL bekerjasama untuk menata sistem kelola suku cadang di pabrik Cikarang agar lebih efisien
30 November 2024, 09:00 WIB
Bagi Anda yang berkantong tebal ada pilihan MPV paling mahal di GJAW 2024, salah satunya adalah Lexus LM 500h
30 November 2024, 08:00 WIB
Dalam LHKPN yang dibuat pada Agustus 2024, Dharma Pongrekun tercatat memiliki dua beberapa unit kendaraan
30 November 2024, 07:00 WIB
Ojol tidak masuk ke dalam kriteria penerima BBM subsidi, namun ESDM menegaskan belum ada keputusan final