Pertamina Blokir 394 Ribu Nomor Polisi, Tak Bisa Isi BBM Subsidi
18 November 2025, 09:00 WIB
Bantu kurangi emisi karbon, penggunaan bahan bakar alternatif B40 bakal mulai diterapkan 1 Januari 2025
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Bahan bakar alternatif campuran biodiesel 40 persen atau B40 akan diimplementasikan oleh pemerintah pada 1 Januari 2025.
Menjelang penerapannya, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mulai melakukan peninjauan ke Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai, Riau.
“Menteri ESDM telah menetapkan keputusan terkait implementasi ini dan kami sudah melihat sendiri kesiapan dari sisi industri FAME (Fatty Acid Methyl Ester) sebagai bahan bakar nabati,” kata Yuliot, Wakil Menteri ESDM dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (31/12).
Ia mengungkapkan bahwa guna mendukung program tersebut, kebutuhan bahan bakar B40 nantinya diprediksi mencapai 15,6 juta kiloliter per tahun dan harus didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Oleh karena itu bahan baku dan rantai pasok perlu jadi perhatian pertama. Pihak ESDM juga menerima masukan dari pihak terkait agar dapat melancarkan implementasi B40.
Mengingat ada sejumlah tantangan akan dihadapi, misalnya kondisi geografis di dalam negeri yang cukup beragam.
“Misalnya, wilayah seperti Dumai relatif panas atau daerah dataran tinggi dengan suhu lebih dingin, apakah ada impact perlu disiapkan baik oleh Pertamina maupun badan usaha BBM yang akan melaksanakan mandatori B40,” kata Yuliot.
Saat ini, PT Pertamina (Persero) menyiapkan dua kilang utama sebagai pendukung produksi bahan bakar B40 yaitu Refinery Unit III Plaju di Palembang serta Refinery Unit VII Kasim bertempat di Papua.
“Kilang yang akan memproduksi B40 adalah RU III Plaju dan RU VII Kasim, sementara blending-nya dilakukan oleh Patra Niaga,” tegas Didik Bahagia, Direktur Operasional PT Kilang Pertamina Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, PT TAM (Toyota Astra Motor) sebagai manufaktur kendaraan roda empat bakal mendukung kebijakan itu dengan menyiapkan sejumlah lini kendaraan penenggak bahan bakar B40.
“Tahun depan biodiesel diterapkan, B40 dan dari Toyota siap. Bioetanol kita juga sediakan kendaraan sampai 10 (model), itu yang dilakukan,” kata Henry Tanoto, Vice President Director PT TAM di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan lini kendaraan Toyota flexy fuel menjadi salah satu fokus mereka di dalam negeri serta bagian dari komitmen multi pathway PT TAM.
“Kami sudah produksi mesin bioetanol, unitnya sudah dipersiapkan. Hybrid bioetanol 80 persen kita siapkan, sehingga ke depannya Toyota akan punya semua line up multi pathway,” kata Nandi Julyanto, Presiden Direktur PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) dalam kesempatan sama.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 November 2025, 09:00 WIB
11 November 2025, 19:12 WIB
10 November 2025, 13:00 WIB
09 November 2025, 07:00 WIB
01 November 2025, 05:42 WIB
Terkini
21 November 2025, 10:00 WIB
SIM Internasional bisa dimiliki dengan syarat yang cukup mudah sehingga tidak memberatkan para pemohon
21 November 2025, 09:00 WIB
Dalam kurun waktu tiga tahun, lima produk Changan termasuk mobil EREV akan dibawa untuk konsumen Indonesia
21 November 2025, 08:00 WIB
Ada sederet mobil baru yang akan meluncur dalam gelaran GJAW 2025 di ICE BSD, Tangerang pada 21-30 November
21 November 2025, 07:00 WIB
Penerapan e-BPKB rupanya tidak mudah buat dilakukan karena masyarakat belum teredukasi dengan optimal
21 November 2025, 06:00 WIB
Masyarakat bisa mendatangi SIM keliling Bandung untuk mengurus dokumen berkendara yang akan kedaluwarsa
21 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta di akhir pekan bakal lebih ketat untuk hindari kepadatan khususnya di malam hari
21 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta masih ada di lima lokasi sekitar Ibu Kota, jangan terlewat karena tak ada dispensasi
20 November 2025, 23:41 WIB
BullAES hadirkan sistem pencahayaan variatif dan penuh inovasi di Indonesia dan mengusung teknologi tinggi