Jenderal Agus Subiyanto Sunmori Pakai Honda Monkey

TRENOTO – Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat kembali menjadi sorotan publik. Namun bukan mengenai pencalonannya menjadi Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Akan tetapi tentang hobi dalam mengendarai sepeda motor. Seperti saat pria kelahiran 1967 tersebut mengunggah pada akun Instagram pribadinya.

Melalui akun @91agussubiyanto terlihat motor berkelir kuning dikendarai serupa Honda Monkey pakai pelat B 6733 VXJ.

Pada unggahan tersebut motor yang digunakan Jenderal Agus Subiyanto dibalut kelir kuning.

:Nge-Morning Ride,” tulis dia pada akun pribadi @91agussubiyanto, dikutip Jumat (3/11).

Sebagai informasi Honda Monkey pertama kali diperkenalkan pada 1961. Desain klasik menjadi ciri khas atau identitas utama motor tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu fitur disematkan juga berkembang untuk mengikuti kebutuhan konsumen. Panel meter sudah digital dan full LCD ditambah indikator level bensin.

Motor klasik ini memiliki bobot ringan yakni 107 kg. Jarak sumbu roda 1.15 mm, tinggi jok dari permukaan tanah 775 mm sementara ground clearance maksimal 175 mm.

Bicara dimensi motor ini berukuran P x L x T di 1.710 mm x 755 mm x 1.029 mm.

Beralih ke dapur pacu Honda Monkey pakai mesin berkapasitas 125 cc air cooled, 4 stroke SOHC. Motor dapat menghasilkan tenaga 9.2 hp di 7.000 rpm dan torsi puncak 11 Nm pada 5.250 rpm.

Motor ini tersedia dalam tiga pilihan warna yakni Pearl Nebula Red, Pearl Shining Black dan Banana Yellow.

Koleksi Kendaraan Milik Jenderal Agus Subiyanto

Pada laman LHKPN tidak ada mobil ataupun motor mewah, bahkan Honda Monkey yang dipakainya juga tidak terdaftar. Justru ada satu unit mobil tercatat yakni minibus Nissan lansiran 2011 dengan nilai Rp70 juta.

Sedangkan melalui akun pribadinya ia kerap terlihat menggunakan beberapa kendaraan yang tidak tercatat dalam LHKPN untuk kebutuhan dinas seperti Lexus LC200.

Paling sering terlihat ia memamerkan kegiatan offroad menggunakan moge yang kerap dilakoninya.

Catatan harta lain justru lebih banyak di itanah dan bangunan, total nilai seluruhnya adalah Rp16 miliar tersebar di sejumlah wilayah mulai dari Jakarta sampai Jawa Tengah.