Pemerintah Mau Terapkan B50 dan E10, GWM Beri Komentar
16 Oktober 2025, 19:00 WIB
Perlu ada edukasi dan transisi menuju penerapan BBM campuran etanol atau E10 agar tak menimbulkan kebingunan
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Penerapan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan campuran etanol 10 persen atau E10 sempat memicu perdebatan di berbagai kalangan.
Meskipun rencana penerapan BBM E10 bukan hal baru, wacana tersebut tiba-tiba digaungkan lagi tidak lama setelah sejumlah perusahaan BBM swasta batal memakai base fuel Pertamina.
Alasannya, base fuel suplai dari Pertamina mengandung etanol dan tidak sesuai komposisi yang ditetapkan deretan merek swasta seperti Shell dan Vivo.
Stok BBM Shell, Vivo sampai BP-AKR kosong sampai waktu yang tak dapat ditentukan imbas kuota impor sudah habis dan diberlakukan satu pintu dari Pertamina.
Melihat hal tersebut, pengamat menilai pemerintah perlu mengambil langkah terukur agar pemberlakuan BBM E10 tidak berimbas negatif ke banyak pihak, baik perusahaan maupun konsumen.
“Dari sisi bisnis, penolakan SPBU swasta jelas sebagai langkah logis mereka untuk menjaga compliance global dan SOP internal mereka yang lebih ketat,” kata Yannes Martinus Pasaribu, pengamat dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) kepada KatadataOTO, beberapa waktu lalu.
Apabila terus dibiarkan, Yannes menilai ada kemungkinan perusahaan BBM swasta akhirnya minggat dari Indonesia.
Kemudian memicu terjadinya kekurangan pasokan nasional terhadap BBM yang diinginkan masyarakat, serta terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena kelangkaan BBM.
Idealnya, menurut Yannes perlu ada transisi dan komunikasi terarah dari Pertamina kepada semua pemangku kebijakan.
“Pemerintah seyogyanya melakukan program edukasi konsumen untuk mendukung biofuel hijau, serta membangun regulasi yang memudahkan harmonisasi standar nasional dengan internasional,” ucap Yannes.
Edukasi, regulasi peralihan dan penyesuaian standar BBM dengan perusahaan swasta pada akhirnya dapat membantu penerapan BBM E10 semakin optimal.
Sebab masyarakat dapat lebih memahami blending etanol pada BBM dan investasi SPBU swasta tak terganggu sehingga menawarkan banyak keuntungan lain seperti terbukanya lapangan kerja baru.
Perlu diketahui persiapan infrastruktur juga perlu menjadi perhatian. BBM dengan campuran etanol 10 persen harus disimpan di tangki khusus, mengandung stabilizer anti-oksidan.
Produsen mobil juga perlu diberi waktu bersiap menyesuaikan kendaraannya agar kompatibel menenggak BBM etanol 10 persen.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2025, 19:00 WIB
14 Oktober 2025, 15:00 WIB
14 Oktober 2025, 13:00 WIB
13 Oktober 2025, 20:00 WIB
11 Oktober 2025, 13:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2025, 21:00 WIB
Suzuki Burgman 150 dikabarkan siap meramaikan pasar skutik gambot, kompetitor baru Yamaha Nmax dan Honda PCX
16 Oktober 2025, 21:00 WIB
Volvo meluncurkan tiga mobil hybrid baru, diklaim memiliki beberapa keunggulan buat menggoda konsumen
16 Oktober 2025, 20:00 WIB
Hankook mengklaim kalau penjualan ban mobil listrik mereka selama 2025 mengalami peningkatan signifikan
16 Oktober 2025, 19:00 WIB
GWM Indonesia mengaku bakal mendukung kebijakan B50 serta E10 yang tengah digodok oleh Kementerian ESDM
16 Oktober 2025, 18:00 WIB
Sebabkan kecelakaan dengan Marquez di Mandalika, Marco Bezzecchi kena penalti Double Long Lap di Australia
16 Oktober 2025, 17:00 WIB
Jeep Gading Serpong hadir untuk memenuhi kebutuhan para konsumen di wilayah Tangerang dan sekitarnya
16 Oktober 2025, 16:00 WIB
Sekitar 75 ribu unit kendaraan yang diekspor Toyota tahun ini adalah SUV, termasuk Fortuner dan Rush
16 Oktober 2025, 15:00 WIB
Reli Dakar menjadi salah satu ajang paling menantang dan menjadi mimpi para pembalap dari seluruh dunia