Alasan Geely Starray EM-i Dirakit Lebih Dulu sebelum EX5
29 September 2025, 18:00 WIB
Pabrik Geely di Changxing, Cina didukung ratusan robot dan mampu memproduksi 400 ribu mobil dalam setahun
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Pabrik Geely di Changxing, Cina berdiri di atas lahan seluas 120 hektar. KatadataOTO dan beberapa jurnalis asal Indonesia berkesempatan untuk melihat langsung.
Produsen otomotif yang banyak mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI), mampu merakit mobil dengan cepat. Dikatakan satu mobil keluar dari pabrik kurang dari 60 detik.
Kendaraan elektrifikasi dan dibuat mengandalkan AI, disebut mampu meningkatkan kualitas serta tingkat keamanan dalam berkendara.
Pada bagian depan pabrik dapat dilihat jajaran produk yang merupakan hasil produksi mereka. Masuk menggunakan golf kart EV (electric Vehicle), kami menyusuri bagian demi bagian jeroan pabrik.
Penggunaan teknologi robotik mendominasi proses perakitan mobil. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan efisiensi serta akurasi.
Meskipun masih terdapat beberapa orang yang masih dipekerjakan untuk memastikan kualitas produk. Adapun masih terdapat sistem ekosistem cerdas berbasis AI.
Inovasi tersebut memungkinkan pada pekerja (manusia) melakukan monitoring pekerjaan dari masing-masing robot. Sehingga mampu menghilangkan kemungkinan untuk terjadinya kesalahan.
Karena di bagian depan pabrik terdapat layar dan menampilkan simulasi virtual secara realtime. Setiap unit kendaraan dilacak sejak awal hingga menjadi mobil yang siap dipasarkan.
Pabrik Geely ini juga merupakan lokasi kelahiran platform GEA (Global Intelligent Electric Architecture). Salah satu model EV yang sudah mengadopsi platform GEA adalah Geely EX5.
SUV listrik tersebut terbukti andal saat melakukan manuver. Kendaraan tidak limbung meskipun peredaman suspensi terbilang empuk bagi sebuah SUV.
Tidak hanya melihat-lihat proses pembuatan mobil mulai dari stampng (pencetakan), welding (pengelasan) hingga cat. Rombongan juga diajak untuk melihat proses pembuatan interior.
Dalam fasilitas itu kami diperlihatkan proses perakitan model Geely Emgrand. Sayang di Indonesia, segmen kendaraan tersebut di atas kurang mendapat animo masyarakat.
Menjadi menarik karena fasilitas pabrik Geely di Cina bukan hanya satu saja. Melainkan puluhan dan tersebar di berbagai wilayah dan didukung ratusan robot.
“Pabrik ini khusus memproduksi model seperti Geely Emgrand dan kendaraan Smart. Geely X5 yang sudah ada di Indonesia berasal dari pabrik lain,” kata Yusuf Anshori, Brand Director Geely Auto Indonesia di Cina beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, Geely Auto memiliki 22 fasilitas pabrik di Cina. Sedangkan Changxing kapasitas produksinya mencapai 400 ribu perbulan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 18:00 WIB
26 Agustus 2025, 20:00 WIB
19 Agustus 2025, 21:00 WIB
15 Agustus 2025, 10:00 WIB
04 Agustus 2025, 11:00 WIB
Terkini
29 September 2025, 20:00 WIB
Wamenperin ingin industri sepeda motor di dalam negeri menyusun roadmap untuk selama sepuluh tahun ke depan
29 September 2025, 19:00 WIB
Jaecoo J8 SHS Ardis akhirnya resmi dijual di Indonesia dengan harga Rp 818 juta, lebih murah dari perkenalan
29 September 2025, 18:00 WIB
Geely Auto Indonesia mengumumkan keputusan perakitan lokal Starray EM-i lebih dulu dari EX5, ini alasannya
29 September 2025, 17:00 WIB
Kehadiran Wuling Binguo S menambah variasi kendaraan ramah lingkungan segmen SUV kompak, tantang BYD Dolphin
29 September 2025, 16:01 WIB
VAY mencari pemain simulator untuk mengoperasikan layanan barunya
29 September 2025, 15:00 WIB
Francesco Bagnaia perlahan kembali bangkit di MotoGP Jepang 2025, terapkan beberapa komponen lama di GP25
29 September 2025, 14:00 WIB
Shell Indonesia bereaksi mengenai kabar PHK massal yang terjadi imbas kelangkaan stok BBM di seluruh SPBU
29 September 2025, 13:00 WIB
Beberapa keunggulan Mitsubishi New Pajero Sport yang diklaim bisa memanjakan para konsumen di Indonesia