Chery Belum Percaya Diri Bawa Sub Merek ke Indonesia
21 Oktober 2024, 21:00 WIB
BYD ingin memangkas waktu inden pembelian mobil listrik mereka, sehingga konsumen tak perlu menunggu lama
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – BYD Motor Indonesia baru saja melakukan pengiriman 1.500 mobil listrik dari China. Angka tersebut terdiri atas tiga model produk mereka.
Mulai dari BYD Seal, Atto 3 maupun Dolphin. Dengan begitu diharapkan konsumen di Tanah Air bisa segera menerima unit yang telah dipesan.
Bahkan Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia ingin memangkas waktu tunggu konsumen. Sehingga pembeli dapat lebih cepat memperoleh produk mereka.
“Kami tengah berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk diler-diler kita guna memotong waktu inden,” ujar Eagle di Jakarta beberapa waktu lalu.
Memang sebelumnya konsumen harus menunggu lama buat mendapatkan mobil listrik BYD. Kurang lebih sampai enam bulanan.
Eagle pun secara tersirat mengungkapkan ada sejumlah orang yang membatalkan pemesanan. Namun jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Mengenai rasio pembatalan relatif rendah. Itu menunjukan bahwa konsumen Indonesia bersabar menunggu kendaraan BYD,” tutur dia.
Berangkat dari hal tersebut Eagle bertekad buat mempercepat proses pengiriman. Sehingga pembeli produk mereka tidak perlu menunggu.
Apalagi manufaktur satu ini mendapatkan jatah impor mobil listrik secara CBU (Completely Built Up) dengan jumlah cukup banyak. Seperti disampaikan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi pekan lalu.
“Sekarang kita kasih dulu kurang lebih sekitar 10 sampai 20 persen dari total kapasitas produksi mereka,” ucap Bahlil.
Sebagai informasi, BYD tengah berniat membangun pabrik di Indonesia. Nantinya fasilitas ini memiliki kapasitas produksi sampai 150 ribu unit per tahun.
Dengan demikian, berdasarkan izin dari pemerintah BYD bisa melakukan impor mobil listrik 15-30 ribu per tahun. Jumlah yang cukup besar guna memenuhi permintaan pasar.
Sehingga niat Eagle buat memangkas waktu inden bisa terwujud. Konsumen pun tak perlu menunggu lama-lama membawa pulang mobil listrik BYD.
Patut diketahui, BYD mengaku harus menyelesaikan sejumlah masalah dalam pengiriman. Satu diantaranya adalah mendapatkan izin impor.
“Kami menghadapi banyak hal, termasuk mekanisme investasi dan beberapa tahapan yang berbeda dengan impor normal lain. Jadi ini adalah alasan utama kami,” ucap Eagle.
Eagle pun menghargai konsumen yang telah bersabar menunggu. Sehingga mereka bisa mengirimkan mobil listrik BYD ke tangan pembeli.
"Kami meminta maaf sekali dan kita sangat menghargai waktu Anda dalam menunggu produk BYD tiba,” bos BYD menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Oktober 2024, 21:00 WIB
21 Oktober 2024, 19:00 WIB
21 Oktober 2024, 17:07 WIB
21 Oktober 2024, 15:18 WIB
21 Oktober 2024, 11:03 WIB
Terkini
21 Oktober 2024, 22:00 WIB
Penjualan mobil di Asia Tenggara Agustus 2024 penuh tekanan karena penurunan pasar di Thailand dan Indonesia
21 Oktober 2024, 21:00 WIB
Khawatir masyarakat tidak familiar, Chery masih belum percaya diri membawa sub mereknya ke Indonesia
21 Oktober 2024, 20:00 WIB
Toyota Hilux Rangga siap untuk dijadikan angkutan kota guna mendukung transportasi di Jakarta pada November
21 Oktober 2024, 19:00 WIB
Sejumlah menteri Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih memiliki mobil listrik, ada Hyundai dan Genesis
21 Oktober 2024, 18:00 WIB
Fadli Zon tercatat memiliki sembilan kendaraan di dalam garasi, terdiri dari enam mobil serta tiga motor
21 Oktober 2024, 17:30 WIB
Aldi Satya Mahendra terlahir di keluarga pembalap, mulai dari ibu, ayah sampai kakak bergelut di roda dua
21 Oktober 2024, 17:07 WIB
Penjualan mobil listrik global September 2024 naik berkat pertumbuhan pasar otomotif China yang cukup besar
21 Oktober 2024, 16:00 WIB
Puluhan unit dipakai untuk tamu negara, Toyota bZ4X bekas pelantikan presiden bakal dijual ke masyarakat